O5

1.2K 163 9
                                    

Youngjae P.O.V

Mataku melirik kearah jam yang bertengger di dinding. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi disinilah aku, menatap tugas-tugas matematika yang sangat banyak. "Hah!" Sungguh menyebalkan. Kalau saja besok libur, aku tidak perlu mengerjakan semua ini!

"Oh ya.. Apa Mark hyung sudah tidur?" Aku berfikir untuk menelpon meminta bantuan. Apa dia sudah tidur?
Kubuka kertas yang berisi nomor telponnya. "Eh? Ada 2 ? Yang mana?" Kugaruk tengkuk yang tak gatal. Kenapa Mark menulis 2 nomor telpon? Yasudahlah.. Kuputuskan menelpon nomor yang pertama.

tuutt... tuuut....

Menyambung.
"Halo?! Kau tidak tau ini jam berapa?!" A-apa....? "Ha-halo..? Nu-nuguseyo?" Suara ini bukan seperti suara Mark.. tetapi... "Im Jaebum, Kau siapa? Lihat-lihat kalau mau menelpon seseorang." Katanya dengan suara mengantuk. "Maafkan saya sunbaenim! Ini Choi Youngjae!" Aku benar-benar tidak tau mengapa Mark menuliskan nomor Jaebum di kertas itu. "Youngjae?" Tanyanya. "I-iya Sunbaenim.. Maafkan saya." "Hyung." Koreksinya. Ia menarik nafas sebelum lanjut berbicara, "Ada apa, Youngjae?" Suaranya melembut. "I-itu hyung.. Aku sedang mengerjakan tugas, lalu aku ingin menelpon Mark hyung untuk meminta bantuan, tetapi ia malah menulis nomor telponmu.." Jelasku. "Kau? Ingin menelpon Mark jam segini? Ck." Ia berdecak. Seperti sedang kesal. "Dia tidak akan mengangkatnya, baiklah tugas apa yang ingin kau kerjakan?" Tanyanya kembali. "Matematika."
"Ah baiklah, lebih baik kita face time saja kalau Matematika." Apa dia serius?! Face time jam segini hanya untuk Matematika? Jaebum mematikan telpon lalu menelponku kembali dengan Face time. Setelah kuangkat, Aku bisa melihat wajahnya yang mengantuk dan rambut yang berantakan. Keren.

"Oke, Youngjae, nomor berapa?" tanyanya to the point. Aku mengarahkan kameraku ke kertas soal. "Nomor 9 hyung.." Jaebum mengangguk dan mulai menjelaskan perlahan.

Sudah hampir 1 jam kami mengerjakan tugas. "AKHIRNYAA SELESAII!!" Teriakku. Bagaimana aku tak bahagia? Sudah hampir 3 jam aku menahan kantuk untuk mengerjakan soal-soal ini. "Terima kasih hyu-" Pria itu sudah tertidur tanpa mematikan face time-nya. Wajahnya begitu lelah. Aku tersenyum. Dia senior yang sangat baik padakku. "Terima kasih hyung.." Aku sedikit berbisik padanya supaya ia tidak terbangun, lalu kumatikan telpon yang menyambung. "Hah saatnya tidur..!"

Jaebum P.O.V

Sinar matahari menerobos masuk melalui celah celah jendela. Membuat mataku silau. Kuterbangun dengan ponsel yang kugenggam menghadap ke wajahku. Ah iya.. Choi Youngjae.. Aku tersenyum sendiri. Memang menyebalkan jika ada seseorang yang menelponmu di tengah malam, tapi kekesalanku hilang setelah tau itu Youngjae. Ada apa denganku hah?! Kuacak rambutku frustasi setelah tersenyum sendiri seperti orang gila. Kuambil handuk dan memutuskan untuk mandi.

Perlu waktu 20 menit untukku bersiap. Ntah kenapa aku memakai baju rapih seperti ini. Celana Jeans hitam dan Kemeja berwarna putih polos. Padahal hari ini sekolah bundang sedang libur selama 3 hari menjelang ujian. Tunggu.. Libur? Mataku menatap ponsel yang tergeletak di kasur. Kalau libur, kenapa Youngjae memaksakan dirinya mengerjakan Matematika hingga tengah malam? Aku berusaha menelponnya tetapi tidak diangkat. Kuputuskan untuk pergi ke sekolah untuk melihat apa lelaki itu masuk hari ini atau tidak. "Aisshh menyebalkan jinjja! Kenapa tidak ada yang memberitahunya?!" Beberapa menit kemudian aku tiba di depan sekolah Bundang. Dan benar saja, seorang Choi Youngjae tengah diam berdiri disana.

Author P.O.V

Jaebum turun dari mobilnya dan menghampiri sosok lelaki yang tengah berdiri mematung di depan gerbang sekolah Bundang. "Ya! Choi Youngjae!" Panggilnya. Youngjae menoleh ke arah Jaebum sembari tersenyum miris. "Hyung? Apa kau juga ingin masuk sekolah? Sekarang libur hahaha" Ia tertawa berusaha menahan air matanya. Memang selama 3 tahun ini tidak ada yang pernah memberitahunya tentang informasi libur atau kegiatan lainnya. "Ah sekarang libur? Wah kenapa tidak ada yang memberitahuku?" Jaebum berbohong supaya Youngjae tidak terlalu sedih. Mendengar tidak ada jawaban dari yang lebih muda, Ia kembali angkat bicara. "Hmm bagaimana kalau kita keliling Seoul?" Ajaknya. Wajah Youngjae berubah sekilas menjadi senang. "Seoul?! Aku ingin ke Seoul!" Yap, Bundang High School berada di kota Seongnam, Provinsi Gyeonggi-do. "Kajja." Kata Jaebum singkat sembari membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju mobil audi putihnya. Youngjae mengikutinya dari belakang.
Mereka sudah berada di dalam mobil. "Hyung? Kenapa kita tidak jalan?" Tanyanya bingung. "Lepas seragammu." Perintah Jaebum. "A-apa..?" Jaebum menoleh ke arah Youngjae. "Ya! Apanya yang apa?! Kau pikir kau akan jalan-jalan dengan seragam sekolah? Cepat lepas seragammu dan pakai bajuku." Jaebum memberikan baju berwarna putih polos dan sweater tebal berukuran besar berwarna abu-abu kepada Youngjae. "Ah baiklah" Hari ini seragam yang dikenakan Youngjae berwarna hitam dan celana abu-abu, mungkin akan cocok dengan pakaian yang dipinjamkan Jaebum. Setelah selesai berganti pakaian Youngjae menoleh ke arah Jaebum. "Terima kasih hyung!" Jaebum melirik lelaki yang berada di sampingnya. Sweater ditubuhnya lumayan besar dan tangannya tertutup. Ia terlihat mungil di mata Jaebum. "Hm" Jaebum hanya bisa membalasnya seperti itu. Di dalam hatinya, ia sangat bahagia bisa pergi dengan Youngjae.

----

tbc

Maaf ya telat update! Gimana ceritanya? aneh ya? hehehehe :(

I'm Jealous || 2JaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang