01

48.3K 1.7K 14
                                    

"Jac Momy kerja dulu yah" ucapku pada anak ku satu-satunya ini.

"baik Momy semangat ya" balas Jacob ceria, sungguh aku sangat bahagia jika dia ceria seperti ini.

"Jacob sekolah yang bener ya" ucap ku seraya mengecup pipi nya.

Dia berlari menuju teman-temannya.

Ohya, Namaku 'Katherin Collins'
aku seorang Single Parent ya kasarnya aku seorang Janda anak satu.

Aku membesarkan anakku ini sendiri karena pria brengsek yang sialnya adalah Ayah dari anakku ini pergi meninggalkanku saat aku sedang hamil Jacob

Dia pergi meninggalkan kami berdua demi NAMA KELUARGANYA yang tak menerima kehadiranku.

Keluarganya yang kaya raya itu menentang pernikahan kita, tapi Pria brengsek itu berjanji akan selalu bersama ku tapi yang nyatanya dia lebih memilih Keluarga nya itu di banding aku dan anakku ini.

Ah sial, gara-gara aku menceritakan Pria brengsek itu aku hampir saja melewati Halte pemberhentian yang aku tuju.

Segera aku berlari menuju gedung tempat kantorku berada.

Aku bekerja di sebuah perusahaan yang ada di kota ini, aku bekerja hanya sebagai karyawan biasa tak lebih.

"Selamat pagi Kate' sapa rekan kerjaku setiap hari.

"Selamat pagi Cruz" balas ku pada Cruz William rekan kerjaku.

Aku segera menuju meja kerjaku, tempat ternyaman yang ada di Kantor ini.

Tumpukan pekerjaan yang sudah menumpuk ini menunggu untuk ku selesaikan.

Pukul 12.30
Waktunya istirahat sekaligus waktunya Jacob pulang, aku segera menelpon Kakak ku satu-satunya.

"hallo"

".........."

"kak Kean, sibuk gak?"

"........."

"hehe iya, jemput Jacob yaa di sekolah"

".........."

"ahh Kate sayang kaka"

"..........."

Aku sangat sayang pada kakakku satu-satunya ini, saat dulu aku terpuruk, lah yang membantuku berdiri dan memulai masadepan yang lebih indah.

Dia lah yang menjadi sesosok Ayah untuk anakku, walau anakku tau jika dia adalah pamannya tapi Jacob mendapatkan kasih sayang yang lebih dari kakak ku ini.

"Kate ngelamun mulu" ucap Emma tiba-tiba.

"eh Em, makan siang yuk laper" ajakku.

"ayo lah" balas dia sambil menarik tanganku.

Kamipun pergi menuju tempat makan biasa.

"Seperti biasa 2 ya" pesan Emma pada pelayan.

Pelayan itu sudah hafal dengan pesanan kami, lalu dia pun pergi mengambilkan pesanan kami.

"Eh Kate" ucap Emma

"hmmm?" balasku.

"kan CEO kita kan mau di ganti sama yang baru" ucap Eunji.

"iya gitu? Ah semoga dia baik kaya Mr.Steve" ucap Ku.

"tapi katanya, dia agak galak-galak gitu" kata Emma lagi.

"ah Kita yang harus belajar buat terbiasa" balasku.

"cie Ibu satu anak mah beda ya pemikirannya" ledeknya

Aku hanya mendelik dengan ledekan Sahabatku ini.

Tak lama pesanan kami pun datang, dengan semangat memakan sepering penuh pesananku

19.30 ..................

Waktunya pulang,
Ah sungguh ini waktu yang sangat aku nantikan.

Aku segera naik Bus untuk sampai ke rumah kakakku

Bus nya penuh, memang jam segini biasanya penuh tapi malam ini sungguh Bus yang ku naiki penuh, aku bahkan berdiri.

Aku melihat ada seorang Ibu hamil, perutnya pun sudah membesar tapi karena Bus ini penuh dia tak kebagian duduk.

Aku segera menghampiri wanita itu dan membantunya berdiri.

"Ibu permisi apakah kau butuh bantuan?" tanya ku padanya.

"oh terimakasih nona, sepertinya perutku sudah membesar membuat kaki ku pegal jika terus berdiri" balas nya.

Aku tak tega melihatnya seperti ini, sebagai seorang Wanita yang pernah merasakan mengandung aku tahu betul apa yang dia rasakan.

Aku segera mencari seseorang yang duduk tapi banyak sekali yang sedang tidur membuatku tak tega membangunkan mereka.

Tapi, aku melihat seorang pria duduk dengan kaki yang di buka lebar membuat menghabiskan dua kursi.

"Permisi Tuan, bisakah anda bergeser sedikit" ucap ku ramah.

Dia membuka masker yang dia pakai.

"Jika tidak?" balasnya ketus.

Ah sungguh menyebalkan.

"tapi ini untuk wanita hamil yang di sana" balas ku lagi.

"Kau juga ingin duduk kan" balasnya ketus.

"aku masih sanggup berdiri, plapakah kau tak melihatnya dia sedang hamil!" ucapku agak menaikan sedikit nada bicaraku.

"Bisakah suaramu kau kecilkan" balasnya sambil bergeser sedikit.

Ingin sekali ku patahkan lehernya itu, sungguh membuat naik darah.

Dari pada aku membunuh oeang disini, lebih baik aku membawa wanita hamil itu untuk duduk.

Akhirnya dia duduk dan melihat raut wajahnya yang lebih membaik membuatku tenang.

Aku pun kembali berpegangan, tapi sepasang tangan memegang bahuku.

"duduk saja!" perintah Pria tadi.

"tidak terimakasih!" tolak ketus

Tapi dia malah mendorong tubuhku membuatku terduduk di bangku yang dia duduki tadi.

Bus pun berhenti dan pria itu turun, aku terus memandangi punggu Pria aneh ini.

Dia berbalik!
Aku segera membuang pandanganku ke sembarang arah.

'sial aku ketahuan'-Batinku.

Dia hanya tersenyum dan pergi.

________

Akhirnya aku sampai, setelah menjemput Jacob di rumah Kakakku

"Mommy " ucap nya serak, sepertinya dia mengantuk.

"ada apa Jac?" tanyaku.

"Jacob ngantuk, Mommy temenin Jac bobo ya" rengek nya.

"Tapi Jacob harus gosok gigi dulu ya" balas ku

Dengan semangat dia mengangguk dan berlari menuju kamar mandi.

Setelah selesai, dia langsung bersiap di tempat tidur ku.

"Jacob gak mau bobo di kamar sendiri?" tanya ku.

"enggak, Jacob mau bobo sama Mommy" ucapnya manja.

"ah baiklah, Jagoan Mommy" ucapku sambil tidur di sisinya.

"Good Night Mommy" ucapnya sambil mecium pipiku dan mulai menutup matanya.

"Good Night too Jacob jagoan Mommy" balasku sambil mengecup puncak kepalanya.

*********************

Jangan luoa vote dan komen ya

*Terimakasih

I Hate My New CEOWhere stories live. Discover now