Malam Minggu Lucu

820 59 7
                                    


Nickname : UlfaJannah

Happy reading 🙌🙌🙌

*****

Melody Pov

Kisah malam mingguku yang tak terlupakan bersama seorang gadis tinggi yang melebihi diriku. Bisa di bilang tinggiku hanya sebahu badannya saja, tetapi katanya itulah yang membuat dia mencintaiku karena gemas melihat tubuh mungilku. Memang cukup menyebalkan tetapi aku sayang dengannya, dialah Lidya Maulida Laksani.

Kini tempatku berada sekarang ada di sebuah pekarangan halaman di depan rumahku bersamanya. Angin yang berhembus dingin terasa hangat karena tanganku saat ini tak pernah terlepas memeluk pinggangnya. Usapan lembut di belakang rambutku pun tak pernah berhenti, sesekali kening ini di kecup lembut penuh kasih sayang olehnya.

Kudongakkan kepalaku keatas dan melihat wajahnya yang tersenyum berseri-seri, "Lids, kamu belum mau bobo?" tanyaku padanya, karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tepatnya masih suasana malam minggu.

Lidya lah yang sedaritadi menghangatkan dinginnya malam mingguku, dia merunduk menatapku dan sekali lagi dia mencium keningku. Membuatku harus memejamkan mata merasa sangat nyaman, "Belum sih, tapi masa kita mau langsung tidur?"

Aku sedikit mengerutkan dahi mendengarnya, "Tumben, biasanya kamu udah ngantuk jam segini sayang?"

Lidya justru tertawa kecil mendengarnya. Jari telunjuknya pun memukul pelan hidungku, "Aku masih pengen berdua sama kamu, sayang banget kalo waktu malam minggu kita yang sempit ini harus cepet bobo kan?"

"Hehehe, iya juga ya, terus mau ngapain dong sekarang?" pelukanku di pinggang semakin kueratkan senyaman mungkin.

"Hmm...gimana kalo kita jalan-jalan aja Mel?"

"Hah!?" sontak kulepaskan pelukanku di tubuhnya, lalu menegakkan dudukku, "Gak salah? jam 11 malem sayang?" entahlah apa yang dipikirkan Lidya saat ini, aku pun kaget.

"Hahaha...kenapa Mel, aku serius loh"

"Tapi jalan-jalan kemana Lids? Udah hampir tengah malem, aku takut banyak penjahat Lids" cemasku, tentunya memang cukup berbahaya mengingat banyaknya kriminalitas di waktu malam.

"Kan ada aku sih, nanti aku jagain kamu, tenang aja, ayolah sekali-sekali yah, kita berdua aja jalan-jalan" kali ini Lidya memohon sekali padaku, matanya pun berkedip-kedip genit.

"Hmm..." Mataku memutar keatas dan berpikir sebentar, tak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru bersama Lidya, "Yaudah, tapi aku izin sama wakil ibu negara dulu ya" ucapku dengan maksud tertuju pada Frieska adik kandungku.

Lidya mengangguk cepat, "Siap, yeayyy" terlihat sekali wajah Lidya begitu senang. Aku pun menggelengkan kepala saja dan tersenyum, lalu bangun dari tempat duduk, "Eh tunggu Mel" tanganku tiba-tiba ditahan olehnya.

"Kenapa Lid?"

"Cium dulu dong!?" tumben sekali Lidya sangat manja, bibirnya pun manyun kedepan terlihat lucu menggemaskan.

"Cium apa sih sayang?" sengaja kueratkan tubuhku menempel pada tubuh Lidya. Tangan kiriku pun melingkar di pinggangnya, sedangkan tangan kananku menyelipkan helai rambut samping Lidya.

"Apa aja, yang penting dicium"

"Hmm... manja deh" gemas sekali diriku melihat tingkahnya, "Merem dulu matanya kalo gitu"

Alis mata Lidya terlihat terangkat keatas, "Kamu mau iseng ya Mel?"

Aku menggelengkan kepala dan tertawa kecil, "Engga kok sayang, merem dulu deh" pintaku sekali lagi.

MeL1ds DayNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ