Chapter 1 - First Day

55.3K 837 35
                                    

just give it a shot :)

Chapter 1 (edited)

“AAAAHHHHH!! Mami!!! Resletingnya udah gak muat naik jangan dipaksa lagii!!! MAMIIIIIIII!” Maria berteriak kepada Maminya yang sedang mencobakannya sebuah gaun cocktail berwarna coklat tua mengkilap dengan aksen taburan swarovsky yang menambah mewah tampilan gaun itu.

“MARIA ADELINE INAWARSA! Tinggal sedikit lagi resletingnya sampe, sayang. Uuuhhhh” kata Maminya Maria sambil berusaha untuk mengaitkan resleting gaun yang dipakai Maria sampai tuntas. Saking lelahnya menarik resleting gaun yang dipakai Maria, Maminya sampai berkeringat dalam 10 menit usahanya meresleting gaun tersebut. “Nah!! Bisa kan?? Kamu keliatan cantik banget! Bener-bener mempesona! Kamu cuma perlu nurunin beratmu sedikit lagi, sayang! Lihat gaunnya keliatan bagus banget waktu kamu pake sekarang! Mami memang gak salah beli gaun ini. Sekali liat aja Mami tau kamu pasti keliatan seperti Cinderella.” Maria menatap Maminya yang berbinar-binar menatap  bayangan dirinya di cermin kamar pas salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya ini. Sementara Maminya berbangga melihat diri Maria di cermin, Maria malah berpikir dia melihat kentang busuk yang tak dikupas kulit coklat tuanya.

“Mami, Mai rasa, resletingnya turun deh hehe” Mai, singkatan dari namanya , tertawa getir kepada dirinya sendiri.

Oh My! Oh My! Tenang aja sayang mami naikkin lagi! Ntar mami bawa ke tukang jahit biar gak lepas-lepas lagi resletingnya.“ Maminya berusaha menaiikan kembali resletingnya

“Udah deh Mi kita berhenti yuk. Mai capek, Mi” kata Mai yang benar-benar sudah lelah dan tidak kuat lagi berjalan ataupun berdiri karena berat badannya yang well, cukup berat untuk orang seusianya. Untuk seorang gadis berumur 16 tahun dengan tinggi 158 berat normalnya kata orang-orang yaitu 48, sedangkan Mai, beratnya hanya 48 cuma nambah 30 kilo lagi menjadi sekitar 78 kilogram aja.

Satu hal yang menjadi kelebihan dari Mai, setidaknya Mai cantik (kata Mami dan teman-teman sekolahnya). Mai punya mata yang bulat dengan bola mata hitam penuh yang membuatnya cantik seperti boneka Barbie. Tapi, bagi Mai sendiri matanya sama sekali tidak cantik. Apa yang bisa dibanggakan dari kedua mata yang tampak seperti mata kucing? Hidungnya pun mancung sama seperti hidung ayahnya yang semancung hidung orang-orang India. Senyumnya pun manis membuat banyak orang nyaman untuk berbicara dengannya.

“Yuk kita pulang, Mai. Gaunnya Mami bayar dulu di kasir, kamu tunggu Mami di sofa aja ya biar kamu gak capek.” Maminya berbicara kepada Mai kemudia meninggalkan Mai ke arah kasir di sudut ruangan itu.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - -  - - -

“MAARIIIAAAAA! Cepetan bangun atau Mami siram air!! Ini hari pertama kamu sekolah ayo cepat! Chop chop!” Maminya membangunkan Mai yang masih tertidur setengah terbangun dengan menepukkan kedua tangannya ala chef-chef di TV-TV

“Mai! Mami serius nih! Mami itung sampe 3 ya! Kalo kamu masih gak bangun Mami ambil air di kamar mandi! 1... ayo Mai. 2.... MAAAAIII!! TTIIII....” Maminya sengaja melambat-lambatkan kata ‘tiga’ supaya Mai cepet bangun dan ternyata usahanya berhasil.

“Iya Mi.. ini Mai bangun.” Jawab Mai yang masih antara sadar dan tidak sadar sambil mengucek-ucek kedua belah mata bulatnya.

“Ya udah Mami tunggu di bawah. 20 menit lagi kita berangkat! Chop chop!”

“Iya Miii iyaaa” jawab Mai males-malesan sambil melangkah menuju kamar mandi.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - -  - - -

Sekolah yang dimasuki Mai adalah sekolah Elit di Surabaya yang rata-rata semua penghuni-penghuninya (baca : murid-muridnya) adalah anak orang golongan menengah ke atas atau bahkan ada beberapa yang merupakan anak pejabat maupun anak konglomerat Indonesia. Mai sama sekali tidak memiliki niatan untuk masuk sekolah setelah libur panjang seperti teman-temannya yang kangen sekolahnya. Well, siapa yang senang memiliki sekolah yang seperti  ini? Semuanya ngegrup sendiri. Golongan popular terdiri dari skinny chearleaders (kata kunci baca skinny) dan jocks yaitu para cowok-cowok pebasket, pefutsal, pesepakbola, dan pe- apa saja yang bisa disebutkan contohnya seperti pel-pel an (?). Tempat eksis para popular yaitu di pusat keramaian. Yup! Apalagi kalo bukan tempat duduk di tengah kantin! Sedangkan para nerds juga ngegrup sendiri. Biasanya sih mereka gak keliatan kalo di kantin. Mereka biasanya gampang ditemuin di perpustakaan. Sedangkan Mai? Mai adalah golongan netral. Mai bergaul dengan siapa saja. Nerds, geeks, cheerleaders, semuanya dia temenin, kecuali jocks. Jocks adalah kumpulan cowok brengsek contohnya aja sekarang.

“OOPS!! Sori gue gak sengaja ya Mai. Sori banget.” Kata Mike cowok anggota tim basket sekolah ini yang baru saja mendorong Mai sampai terjatuh di lantai sekolahnya.

“Kurang ajar loe Mike! Kasian kan Mai kalo gini. Gimana coba kalo ntar dia gak kuat berdiri trus ntar milih gelundung muterin lapangan sekolah!” sahut jock lain bernama Sean. Kalo Sean ini mukanya kebule-bulean karena katanya sih ayahnya asli Belanda.

‘Dasar kompeni!’ Batin Mai. Mai yang diperlakukan secara kurang ajar oleh teman-temannya hanya bisa pasrah karena toh itu sudah ‘makanannya sehari-hari’ sebelum liburan. Ia selalu dihina karena ia gendut. Tapi satu hal yang menjadi kekuatan buat Mai sampai-sampai dia gak mau pindah dari sekolah ini.

“Mai kamu gak papa? Ayo aku bantu kamu berdiri” kata Adrian sambil mengulurkan sebelah tangannya kepada Mai untuk membantu Mai berdiri.

“Ma..makasih, Dri” jawab Mai sambil menyambut uluran tangan Adrian dengan tersipu-sipu malu. Ya! Dialah alasan Mai bertahan di sekolah ini. Adrian lah hero yang dimilikinya selama ini.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -  - - -  - - -

Haaiii readers saya datang lagi dengan story terbaru saya yang mengusung tema humor romance. Maaf karena cerita yang sebelum-sebelumnya belum ada yang tamat malah udah mulai cerita baru. Tapi tenang aja semua ceritaku semuanya akan terprogress. Feel free to read my other stories.

Jangan lupa vote and commentnya :)

Thankyouu and Gbu <3

The Beauty MakeoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang