Gadis itu telah pergi meninggalkannya..

_________________

"Berhentilah menangis suzy" minho yang sedang mengemudikan mobilnya, merasa khawatir karena melihat suzy yang tidak henti hentinya menangis.

"Keputusan yang kau ambil saat ini adalah benar" lanjut minho.

"Aku sudah menyakitinya oppa" suzy menangis terisak.

"Aku tahu. Tapi fikirkanlah dirimu sendiri untuk sekali ini saja" minho menggenggam tangan suzy "percayalah suzy, ini adalah yang terbaik" suzy mengangguk dan menghapus air matanya, sebisa mungkin menahan tangisnya agar tidak kembali pecah.

"Percayalah padaku, semuanya pasti akan baik baik saja" ucap minho meyakinkan.

"Oppa.. Kenapa kau bisa kembali kesana? Bukankah kau seharusnya sudah pulang?" suzy bertanya dengan suara serak karena terlalu lama menangis.

Minho melepaskan genggaman tangannya dan mengambil ponsel yang ada di saku jasnya "ini" minho memberikan ponsel itu kepada suzy "ponselmu tertinggal dimobil itulah sebabnya aku kembali, sepertinya takdir memang menginginkanmu pergi bebas dari rumah itu"

Suzy mengambil ponselnya yang ada di tangan minho dan memandang keluar jendela, air matanya perlahan kembali turun, hatinya terlalu berat meninggalkan pria itu sendirian dalam keadaan sekacau ini.

_____________

Beberapa hari kemudian....

"Lepaskan aku oppa aku ingin pergi menemui myungsoo" yura berusaha melepaskan genggaman tangan soohyun darinya.

Soohyun menatap yura tajam "hentikan tindakan gilamu han yura, aku tidak akan pernah membiarkanmu menemui pria brengsek itu!!"

"Aku mencintainya kenapa kau memisahkanku darinya?"

Soohyun tetawa sinis "aku memisahkanmu darinya? Apa kau tidak sadar jika selama ini kau hanya di jadikan alat balas dendam oleh myungsoo?"

Yura menatap tajam soohyun "Myungsoo hanya sedang emosi, karena itu dia mengatakan hal seperti itu, dia tidak mungkin menjadikanku sebagai alat balas dendam" ucap yura keras kepala.

Soohyun menatap yura sayu "Apa kau tidak memikirkan anak kita han yura?, kau mungkin tidak mencintaiku tapi fikirkanlah hyera, dia akan terluka jika mengetahui semuanya"

Yura tertegun..

"Fikirkanlah ini baik baik yura, kau hanya akan menyakiti banyak orang jika tetap keras kepala" soohyun melangkahkan kakinya pergi dari hadapan yura.

Yura hanya diam dengan air mata yang mulai turun membasahi wajahnya...

__________

Myungsoo duduk termenung di dalam kamar suzy menatap keluar jendela dengan pandangan kosong.
Sejak suzy pergi dari rumahnya myungsoo seperti kehilangan separuh dari nyawanya, sehari hari yang dia lakukan hanya duduk diam dikamar suzy, menunggu gadis itu pulang.

Dia ingin sekali menemui gadis itu, memeluknya dengan erat dan meminta gadis itu untuk kembali.

Myungsoo tersentak dari lamunannya begitu mendengar suara ponselnya berbunyi.

Matanya membulat begitu melihat nama yang tertera disana. Tanpa menunggu lebih lama lagi dia segera mengangkatnya.

"Halo, suzy ini kau? kau diamana? Katakan padaku aku akan menjemputmu" myungsoo merasa bisa kembali bernafas dengan benar saat mendengar suara gadis yang setengah mati dirindukannya.

"Ap_apa kita bisa bertemu? Ada hal penting yang ingin aku sampaikan" suara suzy terdengar dingin diseberang sana.

"Katakan tempatnya aku akan kesana sekarang" myungsoo benar benar merasa sangat bahagia sekarang, dia akan bertemu dengan suzy, dia akan membawa gadis itu pulang bersamanya.

"Aku akan mengirimkan alamatnya lewat pesan" myungsoo mendesah kecewa karena suzy sudah lebih dulu mengakhiri panggilan teleponnya.

___________

"Kau yakin ingin menemuinya?" tanya minho pada suzy.

Suzy mengangguk "aku hanya ingin berpisah dengan cara yang baik, aku tidak akan merasa tenang sebelum bertemu dengan myungsoo, oppa"

Minho menghela nafas berat "Baiklah jika itu keputusanmu, aku harap kau tidak akan merubah keputusanmu setelah bertemu dengannya"

"Tidak akan. Aku hanya ingin meminta maaf karena sudah menghancurkan kebahagiaannya, ya.. Hanya itu" suzy meremas baju bawah yang dipakainya dengan erat. Dadanya terasa sesak setiap kali memikirkan myungsoo.

"Pergilah, aku akan menunggumu pulang" minho tersenyum tipis kearah suzy.

Mata suzy berkaca kaca "aku pergi dulu oppa" suzy melangkahkan kakinya keluar dari rumah minho.

Minho menatap punggung suzy yang mulai menjauh dengan pandangan yang sulit diartikan.

____________

Myungsoo berdiri dari duduknya saat melihat kedatangan suzy, senyuman lega muncul diwajahnya begitu melihat gadisnya baik baik saja.

Saat ini mereka ada di taman, setelah suzy mengirimkan alamatnya myungsoo segera bergegas kemari, tidak ingin membuat suzy menunggu.

Suzy berjalan menghampiri myungsoo dengan langkah pelan, dia sangat merindukan pria yang ada dihadapannya saat ini, senyumannya, ekspresi dinginnya, tatapan mata tajamnya dan pelukan hangat yang selalu pria itu berikan untuknya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya myungsoo pelan.

Suzy tersenyum tipis "aku baik baik saja, bagaimana denganmu?"

"Aku tidak baik suzy, aku merasa hancur setelah kau pergi" suzy meremas kedua tangannya kuat saat melihat pancaran kesediahan di kedua bola mata myungsoo.

"Kembalilah padaku suzy, aku janji aku akan memperbaiki segalanya" myungsoo menatap memohon kepada suzy.

Suzy menggelengkan kepalanya dengan air mata yang perlahan mulai turun "maaf, aku tidak bisa melakukannya"

Myungsoo tersenyum kecut "kenapa?"

"Karena aku harus pergi" ucap suzy lirih.

Myungsoo menatap suzy dengan mata berkaca kaca "kau akan meninggalkanku sendirian disini?"

Suzy menangis terisak dan menghambur kedalam pelukan myungsoo. Myungsoo memeluk tubuh suzy dengan erat bersamaan dengan jatuhnya air mata yang berusaha ia tahan sejak tadi.

Keduanya menangis terisak dalam pelukan erat itu.

"jaga dirimu tuan kim... Hiduplah dengan baik" myungsoo menggeleng kuat dalam pelukannya. Isakannya semakin terdengar kuat, membuat suzy ikut menangis terisak "carilah wanita yang akan membuatmu bahagia, wanita yang benar benar mencintaimu dan wanita yang benar benar kau cintai"

Perlahan suzy melepaskan pelukannya dari myungsoo meskipun ia sangat enggan untuk melepaskannya.

Suzy menangkupkan kedua tangannya di wajah myungsoo, menatap wajah yang sudah basah itu denagn lirih. Perlahan ia mendekatkan wajahnya pada myungsoo menyapukan bibirnya pada permukaan bibir myungsoo, membuat mata pria itu terpejam sempurna. Bibir mereka hanya saling bersentuhan tidak melakukan apapun.

Keduanya terisak kuat dalam ciuman itu, ciuman yang begitu menyakitkan keduanya.

Suzy kembali menarik wajahnya, menatap wajah myungsoo yang masih memejamkan mata.

"Saranghae..."

Myungsoo membuka pelan kedua matanya dan menatap punggung gadis itu yang mulai menjauh.
Matanya kembali mengabur seiring dengan air mata yang kembali membendung di pelupuk matanya.

Tubuh myungsoo merosot ke tanah, tangisannya kembali pecah melihat gadis itu telah benar benar pergi dari kehidupannya.

End???

Infinite💕

THIS IS LOVE (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें