Ulangan Bhs.Inggris

Mulai dari awal
                                    

Cakra mengerutkan keningnya menatap gadis menyebalkan di hadapannya."Out!" ucap Cakra pelan, "Aduh Cakra bisa nggak sih lo nggak ngomong pake inggris segala." Omel Aileen.

Cakra langsung menghela nafas fustasi," Jangan gangu urusan gue, pergi aja sana." Ucap Cakra tanpa menatap Aileen. " Lo pikir semua orang bisa lo perlakuin kayak gini,huh? lo salah,Ka. Gue nggak bakal biarin lo kayak gini, dasar Cakram." Umpat Aileen kemudian pergi dari hadapan Cakra. Untuk sejenak Cakra merasa lega ketika gadis penyuka Fisika itu tidak menggagalkan rencananya, namun ketika melihat gadis itu datang kembali dengan tangga lipat yang ia bawa kemudian hendak membantu gadis yang sedang menjadi objek bully-annya.

"Sial," ucap Cakra berjalan menghampiri Aileen,"Leen, lo mau ngapain sih?" tanya Cakra, "Bunuh Lo." Ketus Aileen kemudian meminta gadis yang ada di atas sana untuk turun menggunakan tangga yang di bawahnya tadi.

"Berani lo turun satu langkah, gue jamin lo tau akibatnya," ancam Cakra kepada gadis yang berada di atas pohon itu. Gadis itu semakin cemas ketika melihat raut wajah Cakra yang datar. Eh, bukannya wajahnya emang dari dulu datar yah,hehhee.

"Lo mau mati atau mau dengerin ancaman si Cakram bego ini?" ucap Aileen menyakinkan gadis di atas sana. Tapi gagal, gadis itu hanya diam di tempat, tidak ada tanda-tanda jika ia akan berusaha menggapai tangga di bawahnya.

"Oke, terserah lo aja, kalau lo mau mati muda yaudah, gue yakin lo akan nyesel deh!" ucap Aileen kemudian hendak pergi dari sana, namun teriakan gadis itu menghentikannya. "Gue turun." Ucapnya. "Lo berani sama gue?" tanya Cakra dengan nada kesal namun tidak ada jawaban dari gadis itu. Ia hanya menunduk tak ingin menatap Cakra.

"Lo bakal nyesel udah lakuin ini,Leen." Ucap Cakra sebelum pergi dari sana dan diikuti oleh beberapa siswa lainnya.

"Makasih," ucap gadis itu kemudian pergi begitu saja, awalnya Aileen merasa aneh namun semuanya tersingkirkan oleh bunyi lonceng sekolah. "Sial," umpat Aileen kemudian berlari menuju kelasnya.

"Alika," panggil Aileen sambil mengatur nafasnya yang tidak beratur. Gadis dengan kuncir kuda itu langsung mendongkak," Napa lo habis di kejar macan?" ucap Alika.

"Abaikan itu, gue nyontek yah?" ucap Aileen, sambil duduk di samping Alika. "Nggak, lo nggak mau kasih contekan ke gue pas ulangan Fisika kemarin," ucap Alika, Aileen langsung menoleh,"Lah kan gue udah ngajari lo, dan nilai lo juga lumayan,kok!" ucap Alieen.

"Lumayan? Lo tau dari mana kan nilai ulangan kemarin belum di bagiin!"

"Gue tau lah, kan gue kemarin di suruh untuk meriksa ulangan jadi gue tahu nilai lo berapa," ucap Aileen dengan tersenyum. "Berapa?" Aileen langsung menggeleng," Gue bakal kasih tau ke lo kalau lo mau kasih contekan ke gue, gimana?" tanya Aileen. "Oke!"

Hari ini Aileen selamat! Tapi sampai kapan ia akan bergantu dengan Alika seperti ini, tidak selamanya Alika akan ada membantunya saat ulangan bhs. Inggris seperti ini, apalagi cita-citanya menjadi Dokter!

"Ka,ka.. liat jawaban lo dong, cepetan, nanti tuh guru liat kita lagi," ucap Aileen sambil menyenggol siku Alika dengan tidak sabaran. Tentu saja ia tidak sabaran apalagi waktu tinggal sebentar lagi dan kertas ulangannya hanya berisi soalnya saja tanpa ada jawaban satu pun.

"Issh, bentar dong Leen, " kesal Alika. "Cepet, keburun waktu habis, nih, gue belum ada yang selesai." Ucap Aileen. "Nah," kata Alika sambil menyodorkan kertas ulangannya ke arah Aileen. Dengan cepat Aileen langsung mencatat apa yang di tulis Alika dan selesai.

"Gue kumpul duluan, nanti baru lo. Kalau kita kumpul barengan tuh guru bisa curiga." Ucap Alika kemudian berjalan mengumpul kertas ulangannya.

Aileen mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelasnya dan tidak menemukan Cakra di tempatnya. Kemudian Aileen melihat ada dua kertas yang ada di meja guru,"Mungkin dia udah selesai duluan," ucap Aileen kemudian beralih menatap tulisannya di kertas ulangan Bhs. Inggris-nya

"Sampai kapan gue kayak gini, gue pengen pinter bhs. Inggris tapi kok susah banget yah. Bahkan lebih rumit soal Fisika kayaknya." Guman Aileen.

"Kayaknya gue kumpul sekarang aja deh, udah banyak juga orang yang udah kumpul." Guman Aileen sambil melihat di sekelilingnya.

***

"Aaaahhh, gue laperrrr," pekik Aileen sambil berlari menghampiri Alika yang sedang sibuk dengan laptopnya. "Aduh Leen jangan teriak dong, gue entar budek gimana?"

"Bodo."

"Bu Bakso satu seperti biasa,"

"Gue juga bu," teriak Alika

"Eh lo lagi ngapain?" tanya Aileen setelah menyadari jika Alika sedang berkutak dengan laptop berwarna hitamnya. "Lagi boker, udah liat gue lagi main laptop masih nanya!" ucap Alika. "Iya gue tahu, gue nanya lo lagi ngapain main laptop di kantin, lagian nggak bisanya lo kayak gini," ucap Aileen

"Oh, gue lagi seaching tugas sejarah, jaringan di kantin lancar jadi gue di sini." Ucap Alika tanpa menoleh ke arah Aileen. Tiba-tiba pesana merekapun datang. "Kan di UKS juga bagus, napa lo nggak di sana aja, lebih nyaman."

"Nyaman pala lu peyang, di sana bau obat. Gue nggak suka."

"Oh santai dong neng, nggak usah nyolot gitu," ucap Aileen.

"Oh yah katannya tadi lo nolongin cewek yang di bully Cakra yah?" tanya Alika

"Emang, gila yah si tuh Cakram masa dia biarin cewek di atas pohon terus nggak di tolongin juga" ucap Aileen,"Lah dia kan emang gila." Balas Alika.

"Lo benar juga," kata Aileen sambil tertawa. Tetapi tanpa Aileen dan Alika sadari seseorang tengah menatap mereka dengan tatapan membunuh dari kejahuan. Rahannya mengeras, seakan siap untuk membunuh siapapun yang tidak di sukainya.

"Hari ini lo selamat!" gumannya kemudian pergi dari tempat itu, meninggalkan Aileen dan Alika yang sedang bercanda ria di kantin.

"Gue bakal lindungin lo," guman seseorang lagi tapi bukan orang yang tadi dia orang yang berbeda dan di tempat yang berbeda pula. Yang juga sedang menatap Aileen dan Alika. Walaupun mereka berdua tidak menyadari hal itu. 

Bersambung... 

Kamis,11 Mei 2017

Fisika Vs Bahasa Inggris [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang