The letter for you (Ending)

132 8 0
                                    


You come, you go, you're just an echo
Whisper in my ear, but in the morning you're not here
So intangible, just like an echo

Faded - mariah carey

Dafira melangkahkan kakinya dengan riang, senyumnya tidak pernah luntur dari muka cantiknya bahkan Bunda dan Raka yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Ditariknya nafas secara perlahan Dafira kembali tertawa kecil membuka dan menutup kotak berisi gaun yang Refranda berikan padanya.


16.30

"Bundaaaa." teriak Dafira dengan suara menggelegar membuat Liana menghampiri Dafira dengan langkah terburu-buru.

"Ada apa sih Ra berisik banget." sungut Bunda Liana sebelah tangannya masih memegang spatula.

"Bantuin Fira dandan ya Bu, ya ya ya." Liana memutar bola matanya malas dengan sikap Dafira yang menggelendot manja ditangannya.

"Tapi Bunda lagi masak Ra."

"Gapapa Bunda delivery aja sih."

"Nggak bisa dong Ra, kamu tahu sendiri kan Bunda itu pantang delivery makanan selagi Bunda masih bisa masak."

"Ihh Bunda sekali-kali ajasih lagian cuman Bunda sama Kak Raka aja yang makan kan ntar aku makan sama Refranda aja."

Liana menghela nafasnya pelan melihat tatapan memohon putrinya itu

"Baiklah." pasrah Liana mengikuti kemana saja Dafira menyeret langkahnya.

2 jam berlalu Dafira sudah siap dengan gaun pemberian Refranda bahkan wajahnya yang jarang terkena make up sekarang malah terlihat terpoles make up walaupun masih dalam kadar natural.

18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


18.30

Akhirnya Dafira berpamintan pada Bundanya untuk menemui Refranda yang pastinya diantar oleh Raka.

"Cantik banget sih de." puji Raka membuat pipi Dafira tambah bersemu merah.

Melihat pipi adiknya yang memerah Raka hanya terkekeh kembali memfokuskan dirinya pada jalanan yang memang kompleks perumahan Dafira terbilang sepi itu makanya Raka ngotot untuk mengantarkan Dafira padahal penjagaan di kompleks juga sangat ketat yang maklum saja sih bagaimana posesifnya Raka pada adik kesayangannya itu.

"Kita udah sampai tapi kayanya Refranda bakalan telat kaka tungguin disini ya sampai si Re datang."

"Engga usah kaka sana pulang aja. Fira kan udah besar masa masih ditungguin." Raka menghela nafasnya, dikecupnya kepala Dafira dengan sayang.

"Yaudah hati-hati ya, ditunggu status terbarunya." goda Raka menjiwil hidung Dafira gemas.

"Ihh sakit tahu. Udah sana ah makasih ya udah nganter." Dafira melambaikan tangannya ketika Raka sudah kembali mengemudikam mobilnya.

Refranda [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang