Seven

1.6K 65 1
                                    


Happy Reading.......

Tinggalkan jejak!!

                       💘💘💘

Sesuai janjinya siang tadi sekarang Adam akan menuju keruma Irul.

Baru saja Adam malangkahkan kakinya kelantai dasar,  disana sudah ada suara Papanya yang sedang berteriak.

Pasti Badai berulah lagi -pikirnya.

"KAMU INI TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN SAMA SEKALI, SAYA INI ORANG TUA KAMU BADAI!!! " teriakan Andra, Papa Adam dan Badai mengemah didalam rumah mewah bergaya barat ini.

"PAPA CAPEK NGURUSIN KAMU TERUS BADAI!!" teriaknya parau.

"saya tidak minta kepada anda untuk mengurusi hidup saya, saya permisi" kata Badai dengan bahasa formalnya.

Badai Saputra adalah kakak dari Adam Saputra dan putra pertama dari pasangan Andra Saputra dan Destia Anissa, tapi sejak kecelakaan mobil yang dikendarai oleh Badai dan mengakibatkan kematian sang Mama,  Badai enggan untuk memakai segala jenis mobil apapun dia memilih motor. Setalah kejadian 2 tahun yang lalu itu juga Badai semakin depresi dan jarang ada dirumah, dulu Badai anak baik baik,  lebih baik dari Adam tapi sekarang Badai sering ke club, ngeroko, bolos,  dan hal jelek lainnya yang dulunya enggan Badai lakukan.

"udahlah Pa,  mungkin Abang masih depresi atas kepergian Mama" kata Adam mencoba menenangkan sang Papa.

"Hmm, kamu mau kemana Dam? Rapu begini? Mau nyari calon mantu buat Papa? " Andra berdehem sejenak dan selanjutnya mengoda Adam.

"kerumah Irul, Pa.  Tenang lagi proses kok Pa" jawab Adam mengedipkan satu matanya.

"yasudah pulangnya jangan malam-malam, bawahin yang cantik ya Dam" nasehatnya dan ditambah dengan godaan maut Papanya.

"Beres Pa, BANG GUE KERUMAH IRUL NGIKUT GAK? !!!" katanya dan berteriak memanggil abangnya.

"GAK!! " terdengar teriakan dari lantai dua, sepertinya dari kamar berwarna Abu-abu -kamar Badai-.

___

Tring... Tringg...

Note : anggep aja suara bell rumah.

Sudah 2 menit Adam sampai di rumah berwarna cream bergaya clasik -rumah Irul-,  dia sudah memijat bel berkali kali,  tapi belum ada yang membukakan pintu kayu berwarna coklat mengkilap itu.

Krup...

Bayangin pintu kebuka ya... Heheh.

"Eh, den Adam, nyari mas Irul? "

Awalnya Adam memjawab dengan senyuman, berniat menyapa Bi Mina -Art dirumah Irul-.

"Iya bi, Irulnya ada? " tanya Adam

"ada,  ayok masuk den" ajak bi Mina ramah dan mempersilahkan Adam masuk.

"den, mas Irul ada di kamar,  aden langsung ke kamarnya aja ya den" pinta bi Mina sopan dengan senyum, Adam hanya mengangguk dan setelahnya dia menaiki tangga menuju kamar Irul yang ada di lantai atas.

Setelah menaiki tangga yang jumlahnya lumayan banyak itu,  Adam kinj berdiri di depan pintu berwarna putih dengan tulisan 'Khairul Alvian' terpampang jelas menggunakan kertas berwarna.

Tokk... Tokk..

"IRUL,  Yuhu abang Adam ganteng datang" Adam mengetuk pintu pelan, sebelum dapat jawaban Adam langsung masuk dan menemukan Irul yang sedang mengacak rambut basahnya itu.

"Hmm" gumam Irul.

"Baru mandi loe? " tanya Adam.

"Hmm" jawab Irul menyerupai gumaman.

"kapan babang Irul ngomong sepanjang 7 turunan? " tanya Adam pada dirinya sendiri.

"Bima gak ikut? " tanya Irul, mengalihkan pembicaraan.

"tahu tuh babi ngepet" jawab Adam dengan menaikan bahunya Acuh.

"he, Rul?  ID line nya mana? " tanya Adam mengingat niat awalnya ke sini.

"cek Handpone  gue" perintah Irul, Adam langsung menyambar IPhone 6 berwarna Hitam yang diletakan dinakas itu.

Adam langsung membuka aplikasi Line di IPhone milik Irul, dan mrncari kontak gadisnya dan mengirimnya ke Line miliknya.

Adam mengambil IPhone miliknya di saku celana jenas belelnya dan mulai mengetikan sebuah pesan untuk gadisnya.

KeiraA

AdamS : Haii?

AdamS : Gue Adam!

Dan menidurkan diri di ranjang king size milik Irul.

"Udah? " tanya Irul.

"iya,  tapi belum dijawab" ujar Adam.

"Sabar" nasehat Irul.

..........

Bersambung.....

Maaf ya sekian lama aku menghilang..

Hehhehwe......

Mulmed : Bang Irul ya pacar aink.. Heheh.



See you next part guys!!!

Coppyright 2017

CN🐙

Pentolan SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang