1

5.4K 150 4
                                    

Menunggu....
Jika yang kalian tunggu itu pasti, mungkin tidak akan terlalu sulit untuk bertahan di tempat seperti ini, tapi tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu. Menunggu raja dunia bawah tanah yang siap mengajakku ke 'istana' miliknya. Istana yang tidak akan pernah terjangkau orang lain kecuali dengan izinnya.

Seperti malam lainnya, aku hanya menunggu hampir 6 bulan disini tanpa hasil yang memuaskan, entahlah berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk dia 'membawaku'

Terdengar seperti sebuah harapan tapi itu merupakan tujuan sangat besar saat ini. Orang seperti ku tidak pantas lagi memikirkan sebuah harapan. Apalagi mengharapkan pengeran berkuda putih membawaku pergi dari tempat ini, terdengar seperti lelucon yang sangat tidak menarik.

Aku bukan seorang remaja yang hanya memikirkan pengeran tampan yang bergelimangan harta tapi aku wanita yang telah melewati fase-fase memimpikan hal yang konyol_ berkencan dengan sang pujaan hati yang tampan, kaya dan panas.

20 tahun, ku rasa itu cukup dewasa untukku memiliki tujuan yang berbeda dengan gadis-gadis seusiaku tapi aku bangga dengan diriku yang seperti ini_ wanita malam.

Itu merupakan langkah awal untuk mencapai tujuan, tujuan yang sangat ku tunggu-tunggu.

"Kenny tamu mu telah datang bersiaplah" lelaki gemulai_ Merry merupakan tangan kanan pemilik tempat ini. Aku hanya bergumam menjawabnya karena inilah yang ku tunggu 6 bulan yang lalu

Aku berjalan di lorong tempat ini tepat di belakang Merry, Merry yang cerewet selalu mengatakan untuk apa aku menjadi perempuan penghibur dengan tampilanku yang seperti ini_ berwajah cantik, perawakan yang aduhai yang berisi di tempat yang pas, rambut bergelombang, berbadan putih dan memiliki bibir yang sexy.

"Lebih baik kau menjadi simpanan konglongmerat dengan begitu banyak uang yang kau hasilkan dengan mudah dan hanya seorang yang bisa menyentuh bokong, meraba dadamu dan menggagahi tubuhmu. Ohh aku bahkan iri dengan tubuhmu yang sangat indah itu" dengan gaya bicara yang heboh dan nada yang tinggi Merry hanya memekakkan telingaku tapi aku hanya diam tidak mengatakan apapun

Sesampainya di meja vvip yang ditempati lelaki tampan, berhidung mancung, memiliki mata yang tajam, berbadan eksotik, memiliki lengan yang gagah, dan memiliki aura yang errrrr hatiku sampai bergetar saat melihatnya

Ketika matanya terarah padaku, ku tatap dengan mata yang lapar dan senyum nakal andalanku yang telah ku pelajari setahun lalu. Namun tidak ada reaksi apapun padanya tapi tetap saja dengan gigih ku goda dengan berjalan manja kearahnya dengan membusungkan dadaku ku rangkul lengannya dengan menempelkan dadaku di sana

Sepertinya memang dia raja yang akan menjemputku lelaki dingin, kejam, tampan dan dewasa tentunya. Sepertinya aku sangat cocok untuk menjadi wanita penghibur, ahhh lebih tepatnya penggoda

"Anda ingin di sini atau di luar tuan?" Entahlah kenapa Merry terlihat ketakutan saat melihat laki-laki ini mendenger dia bicarapun sangat berbeda dari biasanya

Ku lepaskan tanganku yang merangkul lengannya, tiba-tiba tangannya merangkul pinggangku dimana tangan tersebut meraba-raba bokongku sebelumnya dan mengatakan
"Aku membawanya pulang dan tidak akan ku kembali kan lagi ke tempat ini"

"Tapi..." ucapan Merry terpotong saat laki-laki ini melemparkan cek kosong dan menyuruh Merry mengisi dengan berapapun angkanya. Merry hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan wajah pucat dan berkeringat dingin dan dia langsung pergi meninggalkanku dengan laki-laki setelah membungkuk hormat padanya

"Ikut aku" hanya dua kata yang dia ucapkan tanpa menjawab aku hanya mengikutinya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah sampai di rumah mewah ini, entahlah mungkin rumahnya. Ku lanjutkan tugasku sebagaimana mestinya kupeluk dan ku cium bibirnya tapi ku hentikan saat dia berkata
"Jangan pernah memeluk ataupun menciumku tanpa perintah dariku"

Seketika ku tampilkan wajah sedih dan ketakutanku tapi sepertinya laki-laki ini tidak memperdulikannya dan tetap berjalan di depanku

"Kau urus dia selama ia tinggal disini" ucap laki-laki itu pada laki-laki berumur jika ku tebak ia yang mengurus rumah ini_ kepala pengurus rumah tangga. Saat ku perhatikan lagi, setiap yang diucapkannya hanyalah perintah yang tidak seorangpun bisa membantahnya tapi aku tetap diam tanpa berbicara

Aku bukan wanita norak yang akan mengagumi setiap iri rumah mewah ini aku tetap diam tidak melakukan apapun dan tetap mengikutinya menuju sebuah ruangan_ ruang kamar

"Buka bajumu" sepertinya ia irit bicara tapi langsung ku lepaskan sepatu tinggi dan blouse navy ku sehingga menyisakan dalaman sexy yang selalu ku persiapkan setiap malam. Ku lepas bra dan CD dimana puting merah muda yang telah menegang dengan dinginnya suhu ruang dan vagina yang ditumbuhi sedikit bulu-bulu halus

Tatapan tuan dingin ini mengarahkanku ke tempat tidur dan melebarkan pahaku dengan inisiatif ku lebarkan selebar-lebarnya sehingga terpampang jelas vaginaku di sana tapi wajahnya tidak menampilkan apa-apa aku malu apakah tubuhku tidak menggairahkan sehingga tuan ini biasa-biasa saja menatapnya. Tidak ada kata putus asa dalam kamusku kuremas dadaku dan ku keluarkan desahan-desahan menggoda dan ku usap vagina ku tapi ku hentikan saat ia menyuruhku melepas pakaiannya

Kulakukan semuanya persis seperti perintahnya

"Puaskan aku" hanya itu yang keluar dari mulutnya. Langsung ku duduki pahanya mengayunkan penisnya keatas-ke bawah sedikit ku bungkukkan tubuhku ku jilat sesekali ku kulum sambil melihat matanya ku rasa ia telah bergairah dengan membesarnya adik kecilnya yang sedang kumainkan ku lakuakan terus blowjob hingga mulutku sedikit pegal kerena harus mengulum penis yang sebesar ini

Ku arahkan penis tersebut ke lubang vaginaku langsung ku goyangkan pinggang ku hingga ia mendapatkan orgasmenya yang pertama tubuhku sudah tidak kuat lagi jika harus bergerak sehingga aku berbaring di atas tubuhnya tanpa melepaskan penyatuan kami, tiba-tiba tubuhku digulingkan ke samping tuan ini dan mengatakan "Siapa yang menyuruhmu tiduran di atas tubuhku?"

"Maaf tuan" hanya itu yang bisa ku katakan dengan memasang wajah tak bersalah andalan

Setelah dua menit dia menyatukan tubuh kami dengan aku yang dibawah dan dia yang memegang kuasa permainan dan langsung memaju mundurkan pinggulnya dengan kasar dan kuat hingga kantuk menguasai

Saat terbangunpun aku tidak melihatnya lagi di kamar ini, ku bersihkan tubuhku dan ke bawah karena banyak hal yang harus ku tahu mengenai tuan dingin ini.

Raja bawah tanah dan tujuanku

Mau liat respon readers mengenai cerita ini, lanjut ga?

My Purpose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang