Part 2

37 4 0
                                    

*Hwang Sinbi

Aku berlari keluar rumah nayeon dan kembali kerumahku.
“Tok! Tok! Tok! Oppaa yaaa!!” teriakku mengetuk pintu kamar dojoon oppa.

“haiizz,, ada apa.. kau mengganggu saja..” dojoon oppa membuka pintu kamarnya.

“oppa.. bisa tolong bantu nayeon?? dia lupa memasak makan malam dan sebentar lagi yuju imo pulang..” jelasku.

dojoon oppa menatapku tanpa ekspresi. “itu salahnya sendiri kan.. tidak memasak dari tadi..” kata dojoon oppa mencoba menutup pintu kamarnya.

“tunggu.. tunguu.. bagaimana kalau aku belikan kau buku itu?? aku tau kau minta uang jajan tambahan untuk beli buku lanjut an tentang virus dan evolusi kan?? kami akan membelikannya untukmu..” kataku menahan pintu dengan kedua tanganku.

Dojoon oppa mengiyakan dan mengikutiku ke rumah nayeon.

“waahh,, dojoon hyung.. ternyata kau bisa memasak??” tanya eunbin menatap dojoon oppa.

“sedikit..” balas dojoon oppa.

“hehehe, dojoon oppa adalah senjata rahasiaku dan appa saat masakan yang dimasak eomma tidak enak..” jelasku. 

Sekitar 30 menit kemudian dojoon oppa selesai memasak.

“sinbi hyung.. besok kau akan membelikannya untukku kan??” kata dojoon oppa..
“tentu saja.. nayeon akan membelikan buku itu untukmu..” kataku.

Tiba-tiba saja nayeon mendekat kearahku. “buku apa yang kalian bicarakan??” bisik nayeon.

“kau taukan oppaku suka baca buku.. jadi aku bilang jika dia membantu kita, aku akan membelikan buku keluaran terbaru tentang virus dan evolusi..” bisikku.

“tentu saja oppa.. aku pasti membelikannya untukmu.. terimakasih sudah mau membantu..” kata nayeon tersenyum.

“eung~” dojoon oppa berbalik dan kembali kerumah.

“Yaaa!! Kau bisa kesurupan jika melamun seperti itu..” eunbin menepuk bahu nayeon.

“haizz,, yasudah.. eunbin aah,, coklat yang kau bawa tadi dari mark oppa kan?? ayo cepat keluarkan dari kulkas..” aku melompat ke sofa dan langsung menyalakan TV.

“aeeyy,, mark oppa masih membelikanku hadiah?? bukankah sudah kubilang aku sedang menyukai orang lain..” kata nayeon sambil duduk di sampingku.

“aku belum mau mengatakannya pada mark oppa.. jika dia tau, aku tidak akan dapat uang jajan tambahan lagi.. hehee” kata eunbin meletakan coklat yang barusaja dia ambil dari kulkas ke meja di depan kami.

“ngomong-ngomong siapa orang yang kau sukai nayeon aah?? kenapa kau tidak pernah cerita pada kami??” tanya eunbin.

“aahh benar juga.. kau tidak pernah cerita tentang orang yang kau sukai.. jadi siapa? Seperti apa orangnya?? Apa kami mengenalnya??” aku menatap nayeon penasaran.

“ra-ha-si-a.. hehehe” kata nayeon meledek kami.

“haaahh, kau ini.. masih untung ada yang menyukaimu seperti itu.. lihat aku, meskipun sudah secantik ini tapi tidak ada yang memberiku hadiah sepertimu.. bahkan dojoon oppa yang hanya terus berhadapan dengan buku juga.. beberapa hari lalu dojoon oppa menerima hadiah, dan surat cinta dari temannya.. aku jadi iri..” kataku sedikit kesal.

“uhuukk!!!! S.s.surat cinta?? U..untuk dojoon oppa?? D.dari siapa??” nayeon menatapku penasaran.

“aku juga tidak tau.. tapi sepertinya dari hoobae di kampusnya.. aku saja tidak percaya ada wanita bodoh yang menyukai pria pecinta buku seperti oppa ku..” kataku.

Love On my NeighborhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang