Bab 16

2.9K 391 8
                                    

     "Duarr!!" suara bom meledak. Markas ini terguncang. Aku berpegangan pada wastafel. Speaker bergumandang seperti sirine mobil pemadam kebakaran. Kututup tirai diantara ranjangku dan Steve. Aku mengambil ransel dan pakaian pemburu bewarna hitam pekat yang kupakai sebelumnya.

   Ku ganti pakaianku, karena baju seragam pelatihan ini sudah banyak koyak karena besitan. Ku buka perban di kaki dan lenganku. Kubuka plaster di pelipisku.

   Aku membuka tirainya, ternyata Steve juga mengganti pakaiannya. Kami bergegas turun, mengikuti prajurit lainnya. Mereka memakai seragam pasukan keamanan kota, hanya aku dan Steve yang memakai seragam yang berbeda.

   Kami semua keluar dari pintu utama bara "prajurit". Aku melihat Clark dari kejauhan, sepertinya ia memanggil kami.

   Aku memberitahu Steve, dan kami memisahkan dari rombongan prajurit. Kami menghampiri Clark.

     "Wizzy, Steve, bawa semua pengungsi ke Clark's Camp" perintah Clark.
     "Baik Clark" jawabku.
     "Aku akan mengurus prajurit-prajuritku" pamit Clark. Ia pergi, ia terlihat sangat sibuk sekarang.

   Aku dan Steve bergegas menuju bara pengungsi. Aku masuk ke dalam bara pengungsi sementara Steve menunggu di depan pintu.

   Para pengungsi terlihat panik dan kebingungan harus berbuat apa.

     "Tenang semuanya!" kataku berusaha menenangkan pengungsi disini.

     "Aku prajurit Wizzy Lailyrose, aku di perintahkan untuk membawa kalian ke tempat yang aman. Maka dari itu kemasi barang barang kalian dan bergegaslah. Ikut aku!".

   Semua pengungsi mengikutiku dan Steve menuju Clark's Camp.

   Kuputar obornya dan menyuruh mereka agar bergerak lebih cepat. Steve membantuku memandu para pengungsi disini. Mereka duduk di lantai bagian timur ruangan.

   Aku memetik jariku sebanyak 2 kali untuk menghidupkan lampu lampu LED. Aku menghitung jumlah pengungsi disini. Mereka berjumlaj 35 orang.

   "Duarr!!" ledakan bom kedua. Terjadi guncangan lebih besar dari sebelumnya. Dan lagi lagi para pengungsi mulai panik.

     "Semuanya harap tenang! Kalian aman disini!" ujarku dan itu lumayan berhasil menenangkan mereka.

   Aku mengajak Steve ke jembatan.

     "Apa yang sebenarnya terjadi sekarang?" tanya Steve.
     "Aku tidak tahu, tapi yang pasti markas ini sedang di serang. Dan siapa lagi yang akan menyerang kita selain robot dan mesin itu" jawabku.
     "Ya, kau benar dan tempat ini. Bagaimana kau bisa tahu seluk beluknya?".
     "Clark melatihku disini dan ia memberitahuku beberapa hal mengenai tempat ini".
     "Ooh,".

   Pintu Clark's Camp terbuka. Itu Rogers, Nick, Jacob, Clark dan Jenderal Corps. Tapi kemana prajurit yang lainnya? Aku menghampiri Clark.

     "Apa hanya segini yang berhasil kau selamatkan? Kemana prajurit yang lainnya?" tanyaku.

     "Prajurit lainnya sedang berperang melawan mesin mesin di luar sana. Dan sudah menjadi kesepakatan bahwa para pemimpin harus dilindungi terlebih dahulu".

   Berperang? Bukankah aku juga seorang prajurit? Mengapa aku tidak diikut sertakan? Apa karena aku ini seorang gadis dan mereka menganggapku lemah? Dan kesepakatan macam apa itu, yang melindungi para pemimpin sementara prajurit yang mati matian berjuang?.

    "Mengapa aku tidak diikut sertakan, bukankah aku dan Steve juga seorang prajurit?" tanyaku lagi.

   Clark diam kali ini dan Rogers menghampiriku.

War of The CityWhere stories live. Discover now