Hamil [Meanie;GS]

Hamil

"Aku pulang!"

"Mingyu-ah!!"

Lelaki bernama Mingyu tersebut dengan semangat menyambut pelukan istrinya. Ya, pria tampan merupakan CEO perusahaan medis di negaranya. Setiap pulang kerja, ia akan di suguhi oleh istri cantiknya yang sedang merentangkan tangannya tanda ingin memeluk suaminya. Lalu mereka akan mengucapkan kata-kata cinta dan berakhir dengan bibir mereka saling terpaut. Setelah aktivitas itu selesai, sang istri segera membawa tas kerja dan jas suaminya lalu menyuruh suaminya untuk segera mandi sementara ia menyiapkan baju suaminya itu.

Cklek

"Hah segarnya!"

Sang suami keluar dengan hanya memakai handuk yang di lilitkan di pinggangnya untuk menutupi bagian privasi favorit istrinya, dan jangan lupa rambut hitamnya yang basah. Oh! Jangan lupakan abs milik pria itu. Hal itu sukses membuat istrinya tersipu malu karena melihat keadaan suaminya. Oh ayolah! Kalian sudah menikah selama dua tahun, kenapa kau masih saja malu-malu?

"Wonwoo-ya, ada apa eoh?"

Perempuan yang menjabat sebagai istrinya pun segera memalingkan wajah merahnya sebelum ia semakin berpikiran kotor.

"A-ani, ini bajumu M-mingyu-ah, a-aku tunggu di meja makan!"

BLAM!

"Ada apa dengan Wonwooku?" Batin namja itu. Kenapa kau tidak sadar Kim Mingyu? Tampilanmu membuat istrimu menjadi seperti itu!

"Mingyu sayang" Mereka sekarang sedang bersantai di sofa ruang tengah sambil menonton TV. Sudah lama mereka tak seperti ini. Mingyu yang sibuk dengan perusahaannya dan Wonwoo yang sibuk dengan salon yang sudah di bangunnya selama 3 tahun. Sang istri memeluk erat lengan kekar suaminya dan kepalanya bertengger manis di bahu kokoh sang suami.

"Ada apa sayangku?" Ucap sang suami sambil mengusap kepala sang istri dengan tangan satunya.

"Emm......"

"Katakan ada apa sayang"
Mingyu tetap mengusap sayang kepala sang istri sambil sesekali mengecup puncak kepala istrinya.

"Aku, menstruasi" ucap Wonwoo lirih. Terlihat sekali ia sedang bersedih. Mulai dari wajahnya yang terlihat sangat muram dan juga sesekali ia memejamkan matanya agar ia tidak menangis sekarang.

"Hm? Lalu kenapa jika kau menstruasi sayang? Bukankah itu memang yang dilakukan wanita pada tiap bulannya?"

"Dasar bodoh! Itu artinya aku tidak hamil bodoh!"

Mingyu terdiam. Ya, sudah dua tahun menikah tetapi belum juga di beri momongan membuat Mingyu terkadang merasa sedih. Apalagi istri cantiknya itu. Ia terkadang memergoki sang istri menangis di kamar mandi karena mengerti kenyataan bahwa ia sedang menstruasi, tandanya belum hamil. Mingyu tahu, Mingyu tidak bodoh, pernah ia mendengar istrinya menangis saat tengah malam dan berkali kali mengucapkan maaf kepada Mingyu. Ia jadi merasa bersalah.

"Sayangku"
Mingyu menangkup wajah istrinya yang sudah memerah dan mata indahnya yang sudah penuh oleh air mata yang akan tumpah sewaktu-waktu.

"Dengarkan aku. Mungkin Tuhan ingin kita tetap berjuang sayang dan Bukankah Tuhan sedang merindukan kita? Tuhan ingin kita tetap berdoa kepada-Nya sayang. Aku tahu kau sangat bersedih, aku pun begitu. Aku yakin dengan kita sering berdoa, maka suatu saat permintaan kita akan di kabulkan. Bukankah begitu?"

Wonwoo menangis sekarang. Ia sudah tidak bisa menahan semuanya. Kesedihannya dan suaminya yang biasanya sangat kekanakan sekarang berkata bijak. Ia memeluk erat suaminya dan sesekali berkata bahwa Wonwoo sangat mencintai namja tersebut.

"Sstt uljima baby" Mingyu masih betah mengusap kepala dan juga punggung Wonwoo agar perempuan itu sedikit tenang. Setelah dikiranya Wonwoo mulai tenang, Mingyu segera melepaskan pelukannya dan mencium bibir Wonwoo sangat lembut.

"Jangan bersedih. Bagaimana jika kita malam ini 'berusaha' lagi hm?" Ucap Mingyu seduktif dan sukses membuat wajah Wonwoo memerah lagi. Dan malam itu di habiskan dengan desahan Wonwoo dibawah Mingyu. Mereka benar-benae sedang 'berusaha' Hahahahaha

Fin

Wow apa ini wkwkkw idenya muncul secara tiba-tiba:") maaf jika banyak kesalahan disini, maaf gs nya nda dapet wkwk Semoga kalian suka yaaaaa jangan lupa vommentnya~ ^^