30. Little Past

Mulai dari awal
                                    

"Jadi, Oliver dan Gina sudah lama saling kenal. Lebih tepatnya pada saat kita kuliah. Oliver bertemu Gina saat menolongnya saat ada orang yang ingin berbuat jahat pada Gina.." Gerald mulai menceritakan awal Oliver bertemu dengan Gina saat itu. Karen pun mendengarkannya dengan serius.

"Lalu dua hari kemudian Gina datang menemui Oliver dan mengucapkan terima kasih padanya. Sejak saat itu Oliver dan Gina semakin dekat. Mereka sering berjalan bersama. Hingga menjalin hubungan yang lebih serius.." Karen lebih merapatkan duduknya pada Gerald.

"Semakin hari, mereka semakin mesra. Hingga Oliver sendiri melupakan aku yang notabene nya adalah sahabatnya dari orok.." Gerald sedikit terkekeh berusaha membuat suasana lebih santai.

"Selama dua tahun mereka menjalin hubungan, Oliver akhirnya memberanikan dirinya untuk melamar Gina. Pada saat itu, aku sudah menjelaskan pada Oliver bahwa Gina bukanlah wanita baik-baik seperti anggapannya. Tapi tetap aja Oliver yang batu.." Gerald sedikit kesal mengingat empat tahun silam.

"Wanita tidak baik-baik, maksudnya?" Karen pun membuka suaranya. Gerald tersenyum lalu kembali menjelaskan.

"Aku tahu jika Gina itu tidak sebaik penampilan luarnya. Ternyata dia lebih licik dari si kancil anak nakal. Aku memang sudah curiga pada awalnya. Ternyata Gina itu sudah mempunyai kekasih jauh sebelum dia dan Oliver saling mengenal.." ucap Gerald. Karen semakin menajamkan pendengarannya.

"Aku tahu jika Gina mendekati Oliver karena hartanya. Aku diam-diam mengikuti Gina yang setiap malam selalu mengunjungi club ternama dan bermain dengan pria-pria hidung belang di sana. Aku menyelidikinya.." Karen bergidik ngeri. Jadi selama ini Oliver merasakan sakit yang amat dalam.

"Ngapain Gina ke club, Ger?" tanya Karen penasaran.

"Dia bermain dengan para pria hanya untuk mengincar uangnya aja. Namun sayang, nasib buruk menimpanya.." Gerald kembali mengingat saat-saat dirinya menguntit Gina yang setiap tengah malam pergi ke club tanpa sepengetahuan Oliver.

"Nasib buruk apa?" Tanya Karen dengan tidak sabaran.

"Begitulah. Ia hamil oleh kekasihnya sendiri. Pada saat itu Kevin, kekasihnya sengaja menghamilinya karena Gina tak kunjung memberikan hatinya pada Kevin. Hanya uanglah alasan Gina juga menjalin hubungan dengan Kevin. Oliver sama sekali tidak tahu menahu tentang ini. Gina sangat pintar menyembunyikan kedoknya saat di depan Oliver" Gerald menghela nafasnya.

"Lalu apakah Gina sekarang sudah menikah?" Karen bertanya dengan hati-hati.

"Yang aku tahu, tidak. Kevin batal menikahinya karena Gina menggugurkan kandungannya. Aku sangat prihatin pada Kevin. Ia sangat bodoh, mencintai wanita seperti Gina yang hanya gila harta. Untung saja, bukan Oliver yang menghamilinya. Namun tetap saja mereka berdua yang terkena sakit akibat perbuatan Gina yang secara tak langsung menyakiti hati Oliver dan juga Kevin.." Jelas Gerald. Ia sudah sangat muak dengan Gina dari dulu hingga sekarang.

"Aku tak menyangka jika Oliver sesakit ini.." Karen berucap lirih. Ia tak pernah tahu jika Oliver sangat rapuh.

"Pada saat itu juga Oliver yang akan melamarnya, tiba-tiba saja Gina meninggalkannya. Aku sudah menjadi saksi mata jika Oliver sangat begitu hancur. Ia terus saja memanggil nama Gina hingga dirinya mabuk" ucap Gerald. Ia telah menjadi seorang sahabat yang setia. Gerald bahkan menjadi saksi mata hancurnya Oliver karena seorang wanita.

"Hal itu juga yang menyebabkan Oliver menutup hatinya dan menjadi orang yang dingin. Ia trauma jika menjalin hubungan dengan wanita.." lanjut Gerald.

"Hmm, apakah Oliver terpaksa menerima perjodohan ini?" ucap Karen lirih. Ia sekarang tahu apa penyebab Oliver yang sangat kaku dan dingin pada saat Karen bertemu dengannya.

My Love CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang