WARNING : BOY x BOY
Rate : Tebak sendiri ya.
- Jeon Jungkook (Top)
- Kim Taehyung (Bottom)
Kim Taehyung- seorang anak yatim piatu yang selalu dibully hingga kerap mendapatkan pelecehan karena wajahnya yang cantik, bertemu dengan seorang siswa baru...
Setelah puas, aku melepas pagutan kami dan menyisakan benang saliva yang terlihat jelas dibawah cahaya lampu. Taehyung berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah, ia memandangku sayu dengan kemeja yang berantakan. Damn! He is so sexy!
"Jangan biarkan oranglain melihat ekspresimu seperti ini." Aku berucap lembut sambil mengecup bibirnya singkat.
Saat hendak melumat bibir yang telah menjadi candu itu lagi, terdengar derap langkah kaki yang berasal dari luar toilet, sepertinya anak-anak ekskul telah selesai dengan kegiatan mereka.
Pintu toilet terbuka dan beberapa siswa berbincang membahas sesuatu yang berhubungan tentang basket. Mereka memasuki toilet dengan masih memakai baju basket, percakapan mereka terhenti ketika melihatku dan Taehyung.
Aku mengabaikan mereka hingga sebuah suara berucap, memaksaku untuk memfokuskan pandangan kepada sang pemilik suara.
"Kau anak baru itu? Jeon Jungkook?"
Bagaimana mereka bisa mengenalku? Apa aku terlalu menarik perhatian?
//Tentu saja kau menarik perhatian, kau anak pemilik sekolah ini bang!//
"Ya" Jawabku singkat.
"Oh, kau sedang bersama pelacur ini?"
Aku mengeryitkan keningku, ketika salah satu dari mereka memandang Tehyung.
Ada perasaan tak suka ketika mendengar kata-kata yang baru saja dilontarkan lelaki dihadapanku ini tentang Taehyung.
Tangannya terulur hendak menyentuh dagu malaikat cantikku, sebelum tangannya menyentuh dagu Taehyung, aku menepis tangan lelaki itu dengan kuat. Aku benci ketika milikku di sentuh oleh orang lain. Setelah ini aku akan membuat Taehyung benar-benar menjadi milikku agar tak ada lagi yang berani menyentuhnya.
Pemilik tangan itu mendecih, aku menatap tepat di matanya dengan geram, membuat dia merasa terintimidasi.
"Berani sekali kau!" lelaki itu nyalang dan ingin menyerangku.
"Hei hentikan!" lelaki yang kuyakini adalah kapten mereka menghentikan perkelahian kami yang baru saja akan dimulai.
"Namaku Kim Namjoon, aku kapten sekaligus ketua club basket di sekolah ini. Apa kau tertarik bergabung dengan kami, Jungkook?" pertanyaan itu sukses membuat lelaki brengsek tadi tercengang, dia mencoba protes pada kaptennya tapi tak digubris.
"Bagaimana Jungkook?" tanya seseorang yang lain.
Aku menyukai basket sejak SMP dan selama aku bersekolah aku selalu bergabung dalam kegiatan club ini, mungkin tak masalah karena sepertinya akan menyenangkan.
"Baiklah, aku akan bergabung. Mohon bantuannya." Ucapku menautkan tanganku dengan sang kapten membuat salam persahabatan.
"So, besok bergabunglah dengan kami di lapangan basket." Ia menepuk bahuku dan berlalu keluar dari toilet diikuti teman-temannya yang lain.
Sebelum keluar, si lelaki brengsek itu mengacungkan jari tengahnya kepadaku dengan wajah yang dibuat segarang mungkin.
Aku mendengus dan mengabaikan tindakannya, padahal kalau diperhatikan baik-baik, wajahnya lumayan imut dan kulitnya putih bersih, tapi sikapnya benar-benar bertolak belakang dengan wajah manisnya itu.
Ngomong-ngomong tentang manis, aku langsung menolehkan kepalaku kebelakang kearah tempat dimana Taehyung berdiri. Namun aku sudah tak melihat Taehyung berada disana.
Apa dia sudah pulang?
Sial! Aku terlalu fokus dengan anak-anak basket tadi dan malah mengabaikan calon pacarku.
Aku keluar dari toilet dan menyusuri seluruh sekolah namun tetap tak menemukan Taehyung.
Sebaiknya aku pulang kerumah dan kembali menemui Taehyung besok, toh! Kami sekelas.
Akupun melangkahkan kakiku menuju parkiran dan memasuki kursi kemudi lalu melajukan mobil putihku keluar dari perkarangan sekolah.
JUNGKOOK POV End
Taehyung menghempaskan tubuhnya dikasur queen size miliknya, kamar itu terlihat sangat gelap. Hanya cahaya meremang dari luar yang mencoba masuk untuk memberikan biasan cahayanya pada kamar itu, Taehyung terlalu lelah dengan semua yang terjadi hari ini.
Ia memegang bibirnya yang masih bengkak dan sedikit terluka karena perlakuan kasar anak baru dikelasnya tadi, ini bukan hal pertama ia dilecehkan bahkan Taehyung pernah hampir diperkosa oleh seniornya, bersyukur seniornya itu telah di DO dan pindah keluar negri.
Dia membenci semua orang yang memperlakukannya seperti wanita, ia membenci wajahnya, ia membenci kehidupannya. Sekarang ia membenci Jeon Jungkook yang membuat ia harus kembali mengingat perlakukan seniornya setahun yang lalu.
Jika tidak mengingat ucapan almarhum kedua orangtuanya, mungkin Taehyung tak akan bertahan sampai sekarang dan lebih memilih menemui kedua orangtuanya disurga sana.
"Haaah" Taehyung beranjak dari kasurnya, menghidupkan lampu kamar dan berjalan menuju kamar mandi di kamarnya.
Ia melepas semua bajunya, memperlihatkan kulit putih mulusnya yang kurus itu. Taehyung berdiri didepan wastafel membasuh wajahnya lalu dengan mata membola ia menyentuh bekas kebiruan disisi sebelah kanan lehernya. Tanda itu mungkin tak akan benar-benar hilang selama seminggu.
"Namja brengsek!" geramnya marah.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Tbc~ Dedek Taetae unyu banget sih.. Aduh..
Thanks for reading. Jangan lupa vote dan comment ya ~