XIX. eL Oo Vhi Ee ~Part 2 End

Mulai dari awal
                                    

"Tsunderenya kamu ga berubah, ya?"

"Aku ga tsundere!" Yoongi sontak protes sembari berusaha melepaskan pelukan Jimin. Hal itu Jimin pakai untuk mengubah posisi Yoongi menjadi duduk di pangkuannya.

Si pemuda caramel langsung mengapit hidung Jimin sesaat ia bisa melihat wajah kekasihnya masih sebagai bentuk protesan tadi. Setelahnya Yoongi duduk anteng di pangkuan Jimin melipat tangan di dada dan mempoutkan bibirnya.

Jimin terkekeh pelan. Tangannya terangkat untuk menyampirkan poni yang sedikit menutupi dahi kekasihnya. Kemudian turun untuk bertengger di kedua pinggang Yoongi, sedikit meremasnya sensual. Lalu polisi muda itu pun tersenyum lembut, berusaha membuyarkan kekesalan sosok kesayangannya. "Iya deh iya kamu ga tsundere. Tapi tsundere sekalipun aku tetep cinta, kok."

"Tjih, gembel."

Yoongi kembali melabuhkan tangannya pada leher Jimin dan mempertemukan dahi mereka. Hidung keduanya pun saling bersinggungan. Dalam jarak yang begitu dekat itu, bisa Yoongi lihat Jimin yang tersenyum lembut padanya. Membuat degupan jantung Yoongi sedikit menggila.

Entah sejak kapan dirinya menjadi lebih terbuka pada sosok di depannya ini. Buktinya Yoongi sekarang tidak malu menunjukkan sisi dirinya yang lain. Dengan berbekal alasan rindu, dan sepertinya Jimin mengerti, keduanya menutup jarak yang sangat dekat itu. Mempertemukan dua bibir yang semingguan lebih ini tak bertemu ke dalam pagutan yang manis dan penuh cinta.

Pun hari itu, dengan perasaan yang tidak menentu, Yoongi habiskan dengan bermanja pada Jimin sambil sesekali tertawa dalam ciuman-ciuman kecil yang mereka bagi. Dan dia benar-benar merasa tidak peduli tentang bagaimana sikapnya. Yang jelas, dia bisa menuntaskan rasa rindunya pada kekasih bantetnya itu.

.

.

.

Taehyung memasuki kamar Jungkook dan tak mendapati kekasihnya di sana. Dia pun mengambil kesimpulan bahwa Jungkook belum selesai mandi karena dia mendengar keran air yang menyala. Taehyung melompat ke ranjang kekasihnya, berbaring menyamping membelakangi pintu kamar mandi dan memeluk guling milik Jungkook berusaha menghirup semua bau yang semingguan lebih ini tak bisa dia cium wanginya.

Saking larutnya, dia tak sadar jika Jungkook sudah keluar dari kamar mandi. Jungkook mendekati Taehyung dan mencolek bahunya.

"Hyung, Taetae-hyung?"

"Hm?" Taehyung seketika berbalik dan melihat kesayangannya yang menatapinya masih dalam keadaan rambut yang basah. Dan well, topless. Mau tak mau Taehyung yang melihatnya menelan ludah susah payah. "Apa, Kookie?"

"Hyung ga mandi?"

"E-eh? I-iya ini mandi," entah kenapa tatapan Taehyung meliar tadi. Mengikuti ke mana air dari rambut Jungkook turun ke tubuhnya.

Ampun. Kalau tidak cepat masuk kamar mandi, bisa-bisa Taehyung menyerang Jungkook dan berakhir di tangan ketiga kakak kekasihnya itu.

Jungkook sendiri sudah berlalu mengambil pakaian ganti. Sesaat Taehyung akan masuk ke dalam kamar mandi, suara Jungkook menahannya.

"Hyung, yang dimaksud pak Namjoon dan kak Chwang yang ini kan?"

"Ha?"

Taehyung berbalik dan seketika melotot horror. Jungkook... naked... di depannya... dan tengah menunjuk barang pribadinya.

Ya Tuhan kuatkan Taehyung, Tuhaaaaaan.

"K-kookie?"

"Ne?" Jungkook menyahut sembari menelengkan kepalanya.

Greatest AccidentalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang