-14- Don't Go

7.3K 726 156
                                    

ENJOY! ;)
Warning! : Typo everywhere. Karena sesungguhnya typo itu indah

-000-






Hari itu Eunha pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya. Dengan di temani SinB wanita cantik itu menunggu hasil pemeriksaannya dengan gelisah. SinB pun tak kalah gelisahnya dengan Eunha. Bahkan gadis cantik itu berkali-kali meremas tangannya guna mengurangi rasa gelisahnya.

"Aku yakin itu anak Jimin." SinB menatap Eunha penuh keyakinan.

"Kau terakhir berhubungan dengannya kan. Maka sudah jelas itu anak Jimin."

"Kita belum bisa memastikannya Bi. Untuk sekarang kita hanya bisa mengetahui usia kandunganku."

"Tapi dari usia kandunganmu kita juga bisa menebak siapa ayah dari janin yang kau kandung."

"Aku tidak mau menebak-nebak Bi. Untuk sekarang yang paling penting kesehatan janinnya."

SinB mengulum senyum. "Cieee mentang-mentang udah jadi ibu hamil, bentar-bentar ngomonginnya 'kesehatan janin' heeeuuu~"

Eunha tidak bisa menahan tawanya. Guyonan SinB sedikit bisa mengurangi rasa gelisahnya.




-000-




"Usia kandungan Eunha-ssi sudah memasuki minggu ke empat."

Eunha dan SinB membulatkan mata mendengar ucapan dokter itu. Empat minggu? Jadi usia kandungannya sudah selama itu?

"Sebaiknya Eunha-ssi harus lebih banyak istirahat dan menjaga kandungannya."

"Tapi dokter kenapa tanda-tandanya tidak muncul pada masa awal kehamilan?"

Dokter muda itu tersenyum, dan menatap lembut kearah Eunha.

"Itu hal yang wajar, tidak semua tanda-tanda kehamilan muncul di minggu-minggu awal, kadang ada yang muncul pada minggu kedua, ketiga dan berlanjut sampai akhir trimester pertama "

Eunha mengangguk paham mendengar penjelasan dokter muda tersebut.

"Lalu apa kami bisa mengetahui siapa ayah dari janin yang di kandungnya? Karena saat ini sahabatku bingung siapa ayah dari janin yang di kandungnya."

Pertanyaan frontal dari SinB membuat Eunha membulatkan mata terkejut.

"Hwang SinB!"

Dokter muda itu tersenyum maklum. Ia menatap Eunha dengan senyumnya, sementara yang di tatap menunduk malu akibat ulah SinB.

"Bisa."

"Benarkah?" tanya SinB semangat.

Dokter muda itu mengangguk. "Kita bisa memeriksa DNA bayi saat usia kandungannya sudah sepuluh minggu."

"Kalau begitu bulan depan kita kembali periksa kandunganmu Eunha-ya."

"Jangan lupa bawa serta calon ayah dari si janin untuk memeriksakannya. Karena pemeriksaannya membutuhkan darah dari ayah si jabang bayi."

Berbeda dengan SinB yang tampak bersemangat, Eunha terlihat gelisah. Rasa takut muncul dalam dirinya. Ia takut saat nanti mengetahui fakta siapa ayah dari bayi yang di kandungnya. Eunha tidak sanggup jika akhirnya nanti ia benar-benar harus meninggalkan salah satunya demi ayah bayi yang di kandungnya.




-000-




"Aku yakin itu anak Jimin."

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan SinB tak hentinya menyuarakan pendapatnya tentang ayah dari janin yang di kandung Eunha. SinB yakin kalau ayah dari janin itu adalah Park Jimin.

[END] Stay With Me [Jungkook - Eunha - Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang