PROLOGUE

981 84 5
                                    

Pria beryukata biru itu mendecik tidak suka pada wanita di hadapannya, tangannya yang sedari tadi menggenggam katana yang menggantung di sisi pinggangnya dan memberi tatapan mematikan kepada gadis berparas cantik namun menyeramkan yang dihadapannya sekarang.

Hinata kirei.

Wanita yang sejak zaman dahulu kala sudah sangat membencinya, sekaligus wanita yang pernah memberinya kenangan pahit dan manis. Sekarang mereka telah berdiri untuk perang. Jangan remehkan wanita beryukata merah itu, meski ia wanita, ilmu bela dirinya patut diacungi jempol. Putri mahkota kerajaan iblis itu memacu kuda hitamnya kedepan, diikuti puluhan ribu pasukan yang mengekorinya dari belakang.
"Sudah siap Yang Mulia Raja Kazuki? Atau adakah kalimat terakhir anda yang ingin Kau sampaikan?" Hinata dengan wajah santainya berbicara pada lawan bicaranya, jangan lupa dengan uluman senyum manis yang menyeramkan bagi semua orang. 


"Sudah siap putri Hinata Kirei? Atau adakah kalimat terakhirmu yang ingin kau sampaikan?" Kazuki dengan wajah datarnya mengulang kalimat yang diucapkan oleh Hinata. "Sepertinya kita terlalu banyak menunggu nona" Kazuki melanjutkan kalimatnya. Raja berwajah tampan itu mengeluarkan katananya dan mengarahkannya ke hadapan Hinata. Hinata hanya menyunggingkan senyum sinis kepada lawannya, "Sepertinya kau sudah lebih dari siap untuk mati. Mati ditanganku, yang mulia" Hinata kembali memberi sunggingan senyum mematikannya dan mengeluarkan katananya dari pinggangnya.

Yami no Saki ni aru Hikari [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant