Seperti biasa laki-laki tampan yang menjabat menjadi ceo diperusahaannya disibukkan dengan kertas-kertas yang tertumpuk rapi dimeja nya.
Masalah pertemuannya yang kemarin dengan seorang wanita yang dijodohkan dengan nya,wanita itu agak tak menerima.bukan agak lagi tapi betul-betul tak menerima.
Ia juga tak ambil pusing dengan perjodohan itu.karena ia percaya bahwa cinta datang setelah terbiasa.
Selain juga dengan cinta datang terbiasa ia mengakui bahwa wanita itu mirip dengan tunangannya yang telah meninggal.mantan tunangan lebih tepatnya.
"ali anjir"suara sekertarisnya menggema diruangannya.
"apaan songong? Ngga ada sopan-sopan nya sama atasan.gua pecat tau rasa lu."ucap ali agak disertai kemarahan.
"lu pecat gua,siapa yang bakal nemenin lu kemana-mana?hehe btw rasa apa yang enak?coklat kah?"jawabnya desertai cengiran.
"tai lu.ada apa lu kesini gga?
"ntar ada metting dengan perusahan gabriel jam dua.sebagai sekertaris lu gua angga dwi orang yang baik selalu mengingat kan bos nya."
"iya makasih.udah kan sana pergi.oh ya jangan lupa dokumen nya ya."usir ali desertai peringatan.
****
"prilly kamu harus menerima ali.kamu tau ali udah mapan.orang nya juga perkerja keras.tampan juga.kurang apa sih?"mama prilly menasihati prilly yang masih enggan untuk dijodokan ali.
"_____jangan diem aja.ntar dibelakang mama baru ngomel-ngomel.ngga baik bicara dibelakang mama."lanjut mama prilly lagi
Kan serba salah jadi gua.ngomel-ngomel didepannya katanya ngga sopan,ngga baik lah anak perempuan ngomel-ngomel.lah sekarang diem diomelin lagi.
TAi perjodahan gilak.
"terserah mama aja.prilly bisa apa?mama juga ngga mentingin kebahagian illy.teserah illy pasrah."jawabnya disertai dengan kekesalan.
Ia pergi setelah berucap.kekamar menutup pintunya menurutnya lebih baik.dari pada ngomel-ngomel ke mamanya kalau ujung-ujungnya ia ngga bisa ngapa-ngapain.
Pasrah dengan keadaan.
Abstrak yeeeeee.maaf kan.
