Percayalah (chap 6)

2.5K 404 130
                                    

"[Yourname]-chan"

"[Yourname]-chan"

Mata kamu mengerjap menatap seorang wanita paruh baya yang tersenyum kearahmu.

"Nenek?"

Kamu mencoba menghampiri nenekmu tapi sebelum kamu melangkah, tanganmu sudah di tahan oleh sesuatu, kamu menoleh dan mendapati tangan seseorang.

"Ranpo?" Kamu menatap Ranpo bingung.

"Aku masih membutuhkanmu," Ranpo tersenyum dan menarikmu menjauh dari nenekmu.

"Eh tung--,"

.
.
.

Kamu terbangun dan mendapati ruangan yang serba putih.

"Aku sudah mati ya?" Tanya kamu tanpa sadar.

"Oi," kamu menoleh dan mendapati Dazai menatapmu bingung. Kamu tersentak kaget, menatap Dazai horror.

"Jangan-jangan.. aku mati bersama Dazai," batin kamu kaget.

"Dazai.. kita sudah mati?" Kamu bertanya, Dazai hanya menaikan sebelah alisnya bingung lalu tiba-tiba sebuah ide terlintas.

"Maafkan aku [Yourname]-chan tapi kenyataannya seperti itu," Dazai menatap sedih, kamu hanya terdiam.

"Jadi kita..." kamu hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa.

"Cuma bercanda," Dazai tersenyum konyol dan membuatmu hanya mendengus, bisa-bisanya kamu tertipu oleh aktingnya Dazai. Kamu hanya membuang muka kesal.

Tiba-tiba suasana hening.

"[Yourname]-chan?" Kamu hanya melirik Dazai saja dengan kesal, kamu bisa melihat wajah Dazai yang serius. Dalam hati kamu, kamu berpikir bahwa Dazai itu cepat sekali berubah ekspresi.

"Bagaimana jika.. aku mengatakan bahwa aku menyukaimu, apakah kau akan meninggalkan Ranpo?" Pertanyaan Dazai membuatmu terkesiap, kamu menatap Dazai yang sekarang wajahnya serius, cukup lama kamu menatap dan berharap bahwa Dazai mengucapkan "cuma bercanda" tapi Dazai sama sekali tidak menunjukan ekspresi dan nada suara yang main-main.

"Aku... aku masih tetap kekasihnya Ranpo," kamu menjawab akhirnya dan membuat Dazai hanya terdiam.

"Begitu ya," ucap Dazai lalu tersenyum konyol dan membuatmu meragukan keseriusan kalimatnya tadi.

"Beruntungnya Ranpo memilikimu," ucap Dazai menatapmu, kamu hanya diam saja.

Tiba-tiba Dazai memelukmu dan membuatmu kaget lagi.

"Astaga, aku baru bangun dan sudah di perlakukan seperti ini," batin kamu miris.

Kamu hanya diam ketika Dazai memelukmu.

"Terimakasih," Dazai berbisik dan membuatmu semakin terdiam tidak mengerti.

Lalu Dazai melepas pelukanmu dan menatapmu.

"Cepat sembuh," kata Dazai sebelum dia beranjak pergi.

Kamu hanya menatap Dazai dengan tatapan bingungmu.

"Otak dia terbentur apa aku yang sedang tidak beres?" Tanya kamu dalam hati.

Setelah Dazai keluar beberapa menit kemudian Yosano masuk dan kamu hanya menatap Yosano dengan bingung.

With you (Sequel)Where stories live. Discover now