-----

Emma dan Carter berhasil keluar dari rumah sakit, mereka berjalan pelan-pelan menuju parkiran karena luka Emma masih belum sembuh total. Tiba-tiba mereka berdua bertemu dengan ketiga temannya yang datang tadi malam. "Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Carter kepada mereka.

"Hari ini sekolah diliburkan, kami penasaran dengan pesan tersebut dan kami juga tidak akan membiarkan Emma sendirian menghadapi masalahnya," Kata Esther menjawab Carter.

Lalu mereka masuk ke dalam mobil Carter, kali ini dia membawa mobil Fortuner berwarna hitam. "Kau punya banyak mobil, ada berapa mobilmu sebenarnya?" Tanya Emma kepada Carter.

"Sekarang bukan waktunya untuk mengurusi mobilku nyonya muda," Kata Carter menjawab pertanyaan Emma.

Carter langsung memasang seat belt dan dengan cepat melajukan mobilnya menuju gedung bioskop tua. Di perjalanan Emily bertanya, "Dimana Asher? Aku belum pernah melihatnya menjengukmu."

Emma memutar bola matanya dan berkata, "Aku dan Asher sudah berakhir."

"WHAT? NO," Kata Esther kepada Emma yang tidak percaya bahwa pasangan asma itu sudah berakhir. Emma hanya melamun menghiraukan perkataan teman-temannya dan tidak terasa mereka sudah sampai di persimpangan jalan tidak jauh dari bioskop tua tersebut.

Carter memarkirkan mobilnya lalu berkata kepada Emma, "Ingat ya, apapun yang terjadi tekan tombol merah itu."

Emma langsung membuka pintu dan keluar dari mobil Carter, semua teman-temannya sangat khawatir melihat Emma menemui orang sinting di gedung bioskop tua itu sendirian, apalagi dengan kondisi Emma yang tidak mendukung.

Emma berjalan pelan-pelan menuju gedung bioskop tua yang sudah tidak terpakai tersebut dan tiba-tiba muncul sebuah pesan, 'Hi Emma, Masuklah lewat pintu belakang.'

Emma langsung berjalan menuju pintu belakang setelah melihat pesan tersebut. Setelah membuka pintu belakang, ada pesan lagi yang muncul, 'Ikuti jejak merah.'

Emma melihat jejak merah seperti darah yang berada di lantai, jejak tersebut mengarah ke suatu tempat. Setelah Emma berjalan menyusuri koridor-koridor gelap yang terdapat pada gedung bioskop tersebut, jalannya terhenti pada sebuah hall besar yang merupakan ruangan tengah gedung tersebut.

Matanya melebar ketika melihat sebuah tabung besar berwarna transparan layaknya sebuah akuarium raksasa berada di tengah-tengah ruangan tersebut. Di dalam tabung tersebut terdapat Asher yang tangan dan kakinya terikat.

Emma langsung berjalan menuju tabung tersebut dan memukul-mukul benda besar yang ada di depannya, "ASHER!!" Teriak Emma.

Namun, Asher tidak menghiraukan perkataan Emma karena dia sedang tidak sadarkan diri. Emma terus berteriak dan memukul tabung tersebut tetapi Asher tetap tidak bangun-bangun juga.

Tiba-tiba selang yang terhubung menuju tabung tersebut mengeluarkan air dan membuat tabung tersebut kebanjiran. Jika tabung tersebut penuh, Asher tidak akan sanggup bernapas.

Emma langsung menekan tombol merah pada Protector yang diberikan oleh Carter, kemudian dia langsung mencoba untuk mencabut selang berukuran besar tersebut dari tabung.

Carter dan ketiga temannya berlari menuju ruangan tersebut dan mereka sangat terkejut melihat Asher yang sudah di dalam tabung raksasa.

Tiba-tiba muncul sebuah pesan kepada Emma, 'Surprise.'

Air sudah mencapai leher Asher. Semua teman-temannya berusaha untuk memecahkan kaca tabung tersebut tetapi kaca yang digunakan untuk melapisi tabung tersebut sangat kuat.

Carter langsung mengeluarkan senjatanya, "Semuanya minggir!" Katanya

Emma dan ketiga temannya langsung menyingkir ke ujung ruangan sedangkan air di dalam tabung tersebut sudah menutupi seluruh badan Asher.

Carter melepaskan tembakan ke bagian tabung paling atas dan itu berhasil membuat tabung tersebut berlubang, setelah itu dia mencoba untuk menembak di sisi yang lain dan akhirnya berhasil membuat tabung tersebut pecah.

Semua air keluar dengan deras keluar dari tabung tersebut seperti banjir bandang hingga Carter terkena hempasannya. Tanpa banyak bicara lagi, Carter langsung menghampiri Asher dan melepaskan ikatan yang mengikat tangan dan kaki mantan pacar Emma itu dengan beling yang berasal dari pecahan tabung tersebut.

Setelah Carter membukanya, dia segera menekan dada Asher berulang-ulang mencoba untuk membuat Asher sadarkan diri.

Emily menelpon 911 untuk mendatangkan ambulans secepatnya sementara Emma hanya bisa menatapi Asher dengan menangis. Carter mencoba sebisanya, namun tidak ada denyut jantung yang muncul dari dalam tubuh Asher.

Carter yang sudah basah kuyup dengan air yang masih keluar dari selang kemudian berdiri dan berbicara kepada Emma, "Sepertinya Asher memang sudah meninggal sebelum dia diikatkan di tabung ini."

Esther langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya tidak percaya hal ini akan terjadi pada Asher. Zach yang merupakan teman Asher di team football hanya bisa memandangi tubuh Asher yang memang sudah membiru.

Emma tersungkur, dia seakan-akan tidak mempunyai keseimbangan lagi untuk berdiri. Asher yang waktu itu dia anggap sebagai dalang dari semua pembunuhan ini akhirnya meninggal secara tragis.

Tiba-tiba muncul sebuah pesan lagi yang ditujukan kepada Emma dari nomor misterius yang selama ini menghubunginya.

'Bagaimana rasanya berjuang mati-matian untuk orang yang kau cintai namun hasilnya tetap nihil? Itu adalah harga yang harus kau bayar karena telah melanggar aturanku. Aku sudah bilang kau untuk datang sendirian, tetapi kau sekarang berada satu ruangan dengan seorang polisi dan teman-temanmu. Jadi, Nikmati saja Surprisenya!'

Setelah membaca pesan tersebut, Emma langsung membanting handphonenya.

Dia tidak percaya kejadian ini akan terjadi lagi.



RIP Asher.

THE KLEIGHTON NINE CASEजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें