Zhafran memegang kedua bahu Sissy. Sissy memberikan tatapan lelah nya kepada sorot mata Zhafran, dan Zhafran tau Sissy sedang lemah.

"Yuk pulang, lo lagi ga baik baik aja"

Sissy hanya mengangguk. Untungnya tadi Hanif yang menjemputnya, jadi tak ada mobil Sissy yang perlu dibawa pulang. Dan untungnya juga Zhafran membawa mobilnya.

Entah apa yang membawanya ke sini. Merasa bosan di rumah tapi malah membawanya bertemu dengan Sissy yang notabene nya adalah (fake) pacarnya.

Selain tidak gampang marah kepada perempuan, dan tidak suka dengan Kucing nya yang memakan cupang tetangga, Zhafran juga tidak suka melihat perempuan menangis.

Baginya perempuan adalah hal yang utama dari semua hal.

Kalo ada hal yang penting dari dirinya dan di bandingkan dengan membahagiakan ibunya, mungkin Zhafran akan memilih opini kedua; membahagiakan ibunya. Ibu kandungnya.

Di mobil, hanya ada lantunan lagu Pamit dari Tulus. Tak ada suara dari mereka berdua, baik Sissy maupun Zhafran sibuk dengan pemikiran nya.

Sissy terlihat sedang menarik nafas, setelah itu ia membuangnya.

"Zhaf"

"Iya?"

"Apa gue ga cantik? Apa gue ga sempurna? Atau apa gue Emang ga pantas buat Hanif? Gue kurang apa sih sampai waktu saat itu Hanif rela nge bentak gue? Dan satu lagi, apa gue egois karena ngikut kata setan yang nolak buat balikan?"

Tanya Sissy panjang lebar. Di sertai isakan nya, Sissy seakan pusing ingin menceritakan nya kepada siapa. Dan sekali pun Sissy cerita ke Ryn atau Shendy, itu akan membuat mereka murka karena Sissy masih mau saja menangisi pria bernama Hanif Muhammad.

"Sy, cantik itu relatif. Lagian, cinta seseorang itu ga di ukur dari cantik atau jelek nya dia, kalo emang dia pake hati.

Dan sempurna, lo tau? Di dunia ini ga ada yang sempurna, sekali pun ada, dia ga pantas sama seseorang yang sempurna itu. Seseorang yang sempurna bakalan dapatin orang yang sempurna juga. Hanif ga sempurna Sy.

Pantas enggak nya itu ga perlu lo fikirin. Yang penting itu nyaman. Ada orang yang ga pantas bersanding tapi malah itu yang paling langgeng. Ada orang yang pantas bersanding, tapi ada aja takdir Tuhan yang ngebuat mereka jadi asing"

Setelah berkata seperti itu, Zhafran menoleh ke arah Sissy yang mencoba mencerna kata kata Zhafran barusan. Sedangkan Zhafran hanya diam dan berusaha membuat Sissy tenang.

"Lo paham sekarang?", Sissy hanya mengangguk dan menatap lurus kedepan jalan raya. Zhafran yang melihat Sissy seperti ini hanya memutar matanya. Ternyata gadis famous seperti Sissy ingin saja menangisi pria seperti Hanif yang hanya bisa menyakitinya!

"Sy, lo laper?"

Sissy mengangguk.

"Yah, kita sama. Lo mau makan?"

Sissy mengangguk.

"Yah, kita sama. Lo bawa duit?"

Sissy mengangguk.

"Yah beda. Duit gue ketinggalan"

Fakezone.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن