Best friend

200 26 0
                                    

Taylor menutup laptopnya dan melirik kearah jam yang ada didinding, sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. kemudian Taylor keluar ruangannya dan berjalan keruangan Harry untuk memberikan hasil pekerjaannya yang telah selesai dia ketik. Taylor beberapa kali mengetuk pintu Harry, tapi Harry tak menjawabnya, jadi Taylor langsung masuk, tanpa persetujuan Harry.

Taylor masuk dan mendapati Harry yang membelakanginya, sedang menelpon dengan seseorang, Harry yang menyadari ada seorang yang masuk keruangannya, lalu langsung memutar kursinya dan menutup telponnya itu. "Apa kau tak tahu cara mengetuk pintu?" Tanya Harry sakarstik. Taylor memutar kedua bola matanya. "Aku sudah mengetuknya beberapa kali tapi kau tak menjawabnya, dan kebetulan pintunya tak terkunci, jadi aku langsung masuk."

"Kalau tak ada jawaban seharusnya kau tak masuk kemari, kau tahu, kalau mengetuk tiga kali pintuku dan tak ada jawaban berarti tak ada orang, atau kau harus kembali ruanganmu." Harry menjelaskan.

"Tapi nyatanya sekarang diruangan ini ada orangnya. Dan sekarang sudah jam pulang Harry, aku kemari hanya memberikan ini." Taylor menunjukkan flash yang berisikan data pekerjaan yang telah selesai dia kerjakan. "Aku sudah menyelesaikannya." lanjut Taylor dan meletakkan flash tersebut diatas meja Harry.

"Duduk sebentar!" Perintah Harry, Taylor menuruti perkataan Harry dan menarik kursi yang berada dihadapan Harry saat ini. Harry mengambil flash tersebut dan mencolokannya dilaptop. Harry mulai memeriksa pekerjaan Taylor, tak ada yang salah dilihatnya. "Jadi, apakah aku sudah bisa pulang sekarang?" Tanya Taylor ketika Harry sudah selesai memeriksa hasil pekerjanya.

"Baiklah, kau boleh pulang sekarang." Taylor tersenyum lebar, segera bangkit dari kursi, dan berjalan menuju pintu. Taylor hendak meraih knop pintu, namun Harry memanggilnya.

"Taylor?" Taylor menoleh saat Harry memanggilnya

"Ya?" Tanya Taylor dengan wajah heran.

"Good job." Harry memuji pekerjaan Taylor. Taylor tersenyum melihatkan gigi putihnya, lalu mengangguk sabagai jawaban dan mulai melangkahkan kakinya keluar ruangan. Tak biasanya Harry memuji hasil pekerjaan karyawannya, kecuali Taylor.

Taylor berjalan keluar kantor menuju halte bus, lagi-lagi Taylor hanya sendiri dihalte bus.

****

Taylor merogoh isi tasnya mencari kunci apartemennya. Tapi, kunci apartemennya tak ada didalam tasnya. Taylor baru ingat, tadi siang dia sempat membongkar isi tasnya, pasti kuncinya tertinggal diruang kerjanya. Taylor langsung memutuskan keluar dari area apartemen dan segera memanggil taksi agar lebih cepat sampai kekantor.

Sesampainya di Styles Enternal, Taylor berjalan tergesah-gesah menuju lift yang akan membawanya kelantai 10. Kantor sudah sangat sepi, kecuali yang berada disana hanyalah security dan karyawan yang lembur tapi tak begitu banyak. Mereka heran melihat Taylor yang berjalan dengan tergesah-gesah didalam kantor, seperti orang yang sedang dikejar-kejar setan.

Taylor langsung mengambil kunci ruangannya yang ada didalam tasnya dan masuk kedalam ruangangannya. Taylor mencari kunci apartemennya diatas meja, namun tak menemukannya juga.

Harry yang baru keluar dari ruangannya, mengernyitkan dahinya, bingung saat melihat pintu ruangan kerja Taylor terbuka. "Dasar idiot." Ujar Harry, Harry mengira Taylor lupa mengunci pintu ruangannya. Harry pun melangkahkan kakinya keruangan Taylor. Harry lebih bingung lagi saat mendapati Taylor seperti sedang sibuk mencari sesuatu. "Taylor? Sedang apa kau disini, kau bilang kau akan pulang?" Tanya Harry yang baru saja masuk dan berdiri didepan lemari kaca dengan kedua tangan didepan dada.

"Iya aku memang sudah pulang, aku kembali kesini, karena yakin kunci apartemenku tertinggal disini." Jawab Taylor yang sibuk mencari kuncinya tanpa menatap Harry sedikitpun, Taylor melihat kuncinya berada dibawah kolom meja kerjanya.

Sparks FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang