11

25.2K 1.6K 15
                                    

Maaf ini agak dipercepat ya dan aggak di skip juga abis bingung,you know lah otak dd lagi galau kan

***
Sontak semua tersenyum bahagia mendengar ucapan dokter walau Aya kembali namun ia masih ingin memejamkan mata nya.

Tak jarang ia merespon apa yang dibicarakan pada nya.

Seperti saat ini,sudah seminggu setelah pasca dimana Aya dinyatakan tidak ada, namun masih tetap sama Aya masih tertidur.

"Ay lo nggak kangen apa sama gue? Masa lo tidur mulu,kantor sepi Ay"Ucap Prilly,ya Prilly sudah kembali beraktivitas.

Hanya Prilly saat ini yang berjaga dirumah sakit untuk menemani Aya.

Gerakan jemari Aya membuat Prilly tertegun, dan tak lama kelopak mata sang sahabat bergerak seolah ingin membuka.

"Ayo ay buka mata lo demi gue,umi,abah ay plis lo bangun hiks"Ucap Prilly dengan tangis nya.

Prilly menenggelamkan kepala nya disamping tangan Aya dengan punggung bergetar karna tangis.

"Pri...lly"Panggil Aya masih terbatas.

Prilly menatap wajah Aya yang sedikit pucat dan Aya hanya membalas nya dengan senyum.

Dlep

Prilly memeluk tubuh Aya dengan Tangis kembali pecah.

"Lo ken..apa nan..gis?"Tanya Aya dalam dekapan Prilly.

"Gue senang lo bangun Ay gue seneng,,ada yang sakit? Atau lo haus?"Jawab Prilly sambil melepaskan pelukan nya.

"Haus"Ucap Aya sambil melepas selang oksigen di hidungnya.

Prilly membantu Aya meminum dengan telaten bahkan sangat hati-hati.

***

Aya sudah dipindahkan ke ruang rawat namun saat dipindahkan hanya Prilly yang tau.

"Entar abah sama umi gue gimana pril kalo nyari?"Tanya Aya sambil posisi setengah duduk dibangkar rumah sakit.

"Kita kerjain aja sih kapan lagi coba ngerjain umi sama abah"Jawab Prilly.

"Yah bukan gitu Pril gue dgr cerita lo pas gue dibilang koit aje emak gue ampe begitu apalagi ini pindah kamar kelar hidup emak gue yang nggak tau apa2"Cerocos Aya membuat Prilly tertawa.

"Tapi lo nggak tau kan apa yang buat lo ttp bertahan?"Tanya Prilly dengan wajah jail nya.

"Apaan? Pokok nya gue rada ngedenger suara teriakan lo pas gue mau masuk cahaya putih gitu deh di mimpi gue"Tanya Aya.

"Lo bertahan karna gue bilang gini Ay lo ikhlas kalo baja nikah sama meta,,eh nggak lama detak jantung lo bunyi,,dalam keadaan kaya gitu aje lo masih cemburu ay"Jelas Prilly dengan sedikit godaan nya.

"Kampret,plis jan bilang baja yaaa"Dengus aya membuat Prilly tertawa senang.

"Ada baja saat itu juga sih org dia nangisin elu juga dia bilang Gue sayang sama lo,gue tulus sama lo bla bla"Jawab Prilly dan sontak membuat wajah aya merona.

"Anjir Prilly jangan ngeledek mulu ah,ude ah gue pen tidur"Ucap Aya.

"Lah emang kenyataan ay,coba kalo gue lagi inget nyalain kamera video pasti lo bakal senyum-senyum"Jawab Prilly.

"Ude jan berisik mending lo telfonan ama Ali sape tau ali lagi sedih kalo nggak lo perhatiin"Ucap Aya dan membalikkan bdan nya memunggungi Prilly.

***

My Beloved Cold CEOWhere stories live. Discover now