PART 8 - The Truth

Start from the beginning
                                    

“I love you too Dravin.” Aku tidak tega kalau harus berbuat ini pada Dhavi, tapi aku tidak tau apa yang harus aku lakukan selain mengandalkannya. Anak itu membutuhkan ayah yang baik untuk saat ini dan aku belum cukup baik untuk itu.

 

Entah apa yang dilakukan Katie sehingga beberapa hari setelah kami diwisuda dia dan Dhavi langsung menikah. Aku sempat melihat ekspresi wajah mereka saat mereka resmi menjadi suami istri. Dhavi yang masih sedih dan menyesal karena telah menyakiti banyak orang penting dalam hidupnya dan harus menikah dengan orang lain yang bukan Nessa. Katie yang merasa bersalah dengan apa yang telah dia buat pada Dhavi, menghancurkan semua masa depan yang telah dirancang Dhavi bersama Nessa. Dan aku, aku orang yang paling berdosa dalam urusan ini. Menghancurkan hubungan dan perasaan banyak orang. Lebih tepatnya menghancurkan hidup mereka.

 

Selama hampir satu tahun aku belajar dan berubah. Berubah menjadi lebih baik dan belajar menjadi seorang ayah yang baik. Aku kini sudah mendapatkan pekerjaan yang sangat layak. Rumah besar yang cukup untukku Katie dan Darren saat kami bersatu nanti. Sebuah mobil yang bisa kami kendarai bersama kemanapun nanti. Aku rasa aku siap untuk mengambil keluargaku. Aku harus membebaskan Dhavi dari mimpi buruk ini secepatnya dan meminta maaf padanya karena sebagai sahabatnya, aku sudah membawanya ke jurang kehancuran.

 

****

 

Besok tepat hari ulang tahun Darren yang pertama dan Katie memintaku untuk datang dan dia memberikanku satu setel jas yang serasi dengan pakaian yang akan dipakai keluarga mereka. Lebih tepatnya aku memakai baju yang sama dengan Dhavi dan Darren di acara itu. Dhavi terlihat agak kaget dengan kedatanganku dan pakaian yang aku pakai. Katie bilang aku harus pakai baju itu karena aku ayah biologis Darren.

 

“Massive happy birthday to my tiger Darren! Happy birthday my son.” ini kesempatan pertamaku mengucapkan ucapan ulang tahun pada anakku yang kini sudah memasuki umur yang ke satu. Dia terlihat lebih besar dan lebih lincah sekarang.

“Thanks Daddy.” Tawa itu membuatku semakin ingin membawanya pulang. Darren memiliki mata hijauku dan rambut coklat tuaku. Apakah Dhavi menyadari semua keanehan itu? Darren tidak mirip dengan Dhavi sama sekali. Apakah dia sadar akan semua itu?

“What’s that mean Katie?” Dhavi? Kenapa dia muncul tiba-tiba seperti ini? Apa yang harus aku lakukan? Jujur padanya?

“Dhavi, I want to tell you something.” Katie terlihat kaget dan aku menatapnya lembut memastikan semuanya baik-baik saja. Aku harus mengatakan yang sebenarnya.

“What? What happen?” you can do it Dravin! Yes you can!

 

“Darren is my son.” ekspresi kaget tidak terhindarkan dari wajah Dhavi. Aku sudah menduga kalau itu yang akan menjadi ekspresi pertama Dhavi. Semoga dia bisa menerimanya.

“What’s that mean? I don’t understand.”

 

“Ya. Darren is my son. Thank you for everything. Thank you for saving my family. But I promise to Katie that I’ll take them back when I’m ready and now I’m ready. I’m sorry with everything that I did to you. I’m so sorry.” aku benar-benar tidak siap dengan jawaban yang akan diberikan Dhavi setelah semua penjelasan yang aku berikan. Semoga dia bisa menerimanya.

The Only Love [ON PROGRESS]Where stories live. Discover now