Serunai 17 - Aku Rasa Aku Pernah Mencintaimu

715 58 8
                                    

Meski aku tidak pernah mau mengakuinya, bahkan pada diriku sendiri, rasanya, aku pernah mencintaimu.

Aku ingat saat kamu mau mampir ke tempatku berjualan, jauh-jauh dari rumahmu, dan kamu membeli daganganku. Kamu, yang bahkan tidak mengenal teman-temanku, tapi tetap saja datang. Apa kamu datang karena aku? Aku harap begitu.

Aku ingat saat kamu mau saja menemaniku makan siang, padahal kamu sudah makan. Aku memberikanmu gelang yang teman-temanku jual, dan kamu membelikanku semangkuk mie ayam. Kamu duduk di sana, menemaniku, padahal kita tidak pernah sedekat itu. Apa kamu melakukannya karena aku? Aku harap demikian.

Aku ingat saat kita masih SMA, dan kamu di sana membuat rencana fantastismu, membuatku ingin geleng-geleng kepala saking gelinya, tahu bahwa rencanamu tidak akan pernah terlaksana. Dan kamu tetap melanjutkan, dengan gaya meyakinkanmu dan karisma yang kamu punya. Apa kamu tahu aku suka saat kamu berusaha meyakinkanku untuk percaya pada rencana mustahilmu, dan tidak pada yang lain?

Aku ingat saat kita berpapasan di jalan. Suasana hatiku sedang buruk, dan kamu sedang bersama teman-temanmu, menyapaku. Dan aku balas menyapa dengan ekspresi paling jelek yang pernah kumiliki. Apa kamu tahu betapa aku ingin mengulang hari itu, agar kamu tidak perlu melihat mukaku yang jelek itu?

Aku rasa aku pernah mencintaimu. Aku dulu selalu menyangkalnya, jelas. Tapi bagaimana mungkin jika setiap aku memikirkan masalah cowok, kamu selalu yang pertama melintas di pikiranku?

Aku sudah tidak menyukaimu lagi. Sungguh. Tapi, saat aku memikirkan mengenai banyak hal dan kamu tiba-tiba hadir di benakku, aku tahu, aku pasti pernah mencintaimu.

Tapi kamu tidak mencintaiku, ya kan?

Kamu tipe orang yang selalu baik pada orang lain. Kamu tidak pernah sangat dekat denganku, juga tidak pernah berusaha mendekatiku. Kamu lebih akrab dengan teman-temanmu yang lain. Dan pesan-pesan kita bahkan sudah terkubur jauh di sana, mungkin terhapus saking lamanya kita tidak berkomunikasi.

Kamu pernah membuatku tersenyum tidak jelas pada ponselku. Kamu pernah membuatku senyum-senyum sendiri malam-malam, jika memikirkan kembali soal percakapan kita. Kamu pernah membuatku memikirkan masa depan, bersamamu.

Aku pernah berjanji untuk jadi tong sampahmu, dan kamu juga pernah berjanji untuk jadi tong sampahku. Tapi rasa-rasanya, sekarang, kamu bahkan tidak pernah memikirkanku lagi, ya kan?

Kamu tidak lagi memikirkanku, padahal di sini, aku terkadang masih merindukanmu.

Aku rasa aku pernah mencintaimu. Apa kamu pernah merasakan hal yang sama?


I once asked you, "Can you also be my tong sampah?"

You answered, "Sure."

But now where are you?



Untuk EWK, yang dulu pernah menemani hari-hariku dan membuatku tertawa. I think I once loved you. And I think I miss you.

Padahal kita sebelahan loh. :(

Serunai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang