Ibu

729 54 12
                                    

Layaknya anak ayam yang mengekor induk
Aku kecil tertatih walau terseruduk
Riang berdesak, berebut atensi induk dalam biduk

Aku bersyukur memiliki sosok seorang Ratu
Penguasa istana kecil, selalu sigap membantu
Tangkas mengeksekusi peran ini dan itu

Kadang, kau juga seperti seorang peramal
Dengan lekas kau temukan benda yang kucari, karena kau hafal
Dengan semangat aku bangkit, karena nasihat yang kau lafal

Namun aku takut ketika kau menjadi Petir
Menggelegar dalam amarah, menatapku kecewa dalam getir
Betapa aku tak ingin membuatmu khawatir
Selamanya 'kan kusimpan petuahmu sebagai eliksir

Dari segi manapun, kau bak jelmaan malaikat
Kecantikanmu yang memikat
Kebijaksanaanmu yang penuh berkat
Pengorbananmu pun dahsyat

Aku terbuai dalam cintamu yang tak bersyarat
Kulewati masa, tanpa sadar hakikat
Bahwa riwayat ini, singkat

Dan benar, tanpa kuduga, tanpa gelagat
Kepanikan tak tertahan, melilitku di detik-detik kau mangkat

Kupeluk kau hangat

Kudekap kau erat

Ibuku yang kusayangi teramat sangat
Bagimu semoga berlimpah segala nikmat
Berselimut rahmat, dunia dan akhirat

Fatwamu 'kan kugenggam teguh
Menjelma pencerah, pelipur sanubari
Penambal ketegaran yang mungkin luruh
Pendamping sukma yang sepi sendiri


Ardanwangjanim
March 11th 2017
3.04 p.m.

Tarian PenaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt