part 3

5.9K 210 3
                                    

Author POV

Sejak rahman melihat kejadian zahra tersenyum di taman setelah bertemu dimas, hati rahman terus saja merasakan kepedihan namun ada setitik kebahagiaan saat mengingat betapa manisnya senyuman zahra yang sudah lama tak ia lihat.

"Kalau memang dimas yang kau tunggu, kalau memang dimas yang dapat menenangkan hatimu. Aku siap melepas mu dan berhenti memperjuangkan mu"Batin rahman.

Rahman fikir mungkin allah bertindak seperti ini karna rahman terlalu mencintai zahra sehingga membuat allah cemburu, mungkin memang seharusnya ini jalannya mengikhlaskan orang yang dia cintai mencintai orang lain.

Rahman POV

"Assalamualaikum bro" sapa dimas yang mengagetkan ku. Ya aku memang sengaja memilih satu jurusan dengan dimas teman karib ku ini, di arab saudi pun sama aku memilih jurusan ini juga sebelum aku mendaftar kulih disana aku konfirmasi dulu dengan dimas ingin masuk jurusan apa, jadi seumpama aku balik lagi ke Banjarmasin dan pindah kuliah aku bisa satu jurusan dengannya.

"Waalaikumsalam dim" jawab ku tersenyum

"Kok murung bro?kenapa?cerita kali" balas nya sambil terkekeh kecil.

"Siapa yang murung sih"balasku dengan merekahkan senyuman palsu

"Gausah masang senyum palsu man" balas nya dengan muka datar

"Dim"panggil ku

"Kenapa?" tanya nya

"Menurutmu zahra gimana?" tanyaku padanya. Kulihat dia memasang wajah bingung dia menaikkan alisnya satu

"Zahra baik, cantik, dan tentunya shalihah" jawabnya dengan antusias "kenapa memangnya man?kok nanya itu ke aku?bukannya kamu udah tau sendiri zahra gimana?" lanjutnya

"Aku titip zahra ke kamu ya dim" jawab ku menunduk sebentar lalu beralih menatap wajah dimas yang nampaknya kaget sangat kaget

"Kok kamu ngomong gitu man?" jawabnya dengan wajah ga percaya

"Jaga dia dim, belajar cintai dia karna aku..." jawabku yang terpotong dengan ucapan dimas

"SEGINI AJA PERJUANGAN LO MAN?DIA NUNGGUIN LO SELAMA DUA TAHUN DAN LO?LO NGELEPASIN DIA BUAT GUE?GITU MAKSUD LO MAN?CEWEK MANA YANG BISA GANTIIN POSISI ZAHRA DI HATI LO?CEWEK MANA HAH?!" balasnya dengan menggenggam erat kerah baju ku, kulihat dia dengan pandangan heran, kenapa dia bisa semarah ini kepadaku.

"GUE EMANG JATUH CINTA SAMA DIA TAPI GUE GA MUNGKIN NGERENGGUT KEBAHAGIAAN DIA, KEBAHAGIAAN DIA ITU LO MAN, TAPI KALAU MEMANG LO GABISA PERJUANGIN DIA LAGI.. OKE GUE YANG AKAN PERJUANGIN DIA SEKARANG" balasnya lagi tapi di kata kata terakhir dia merenggangkan cengkraman pada kerahku.

"Dim, sepertinya bukan aku yang dia tunggu tapi kamu" balas ku mengontrol emosi

"Hah tau darimana kamu?" balasnya dengan senyuman miring senyuman yang begitu menggambarkan kebencian

"Tolong dim jaga dia aku titipkan dia ke kamu" ucapku terakhir kalinya, dia tidak membalas ucapanku dia diam membisu sampai dosen memasuki kelas kami.

Perdebatan ku dengan dimas sempat dilerai oleh beberapa siswa yang ada di kelas tapi ga ada satupun yang bisa meredam emosi dimas yang begitu memuncak.

"Ra usahaku sia sia buat bisa milikin kamu dan ternyata allah ga mengizinkan kita buat bersatu ra dan ini usaha ku yang terakhir ra buat kamu. Yaitu memberikan kebahagiaan buat kamu ra
Semoga allah selalu menjaga mu entah siapa jodoh mu nanti tapi bagaimana pun aku selalu berharap atas izin-Nya kamu jodohku" batin ku.

atas izin-Nya kamu jodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang