Chapter 4 : A Dark Past.

Start from the beginning
                                    

Zach kemudian memegang kepala Stephen dan mengacak-ngacak rambutnya lalu dia berkata, "Kacamatamu patah. Aku akan pakai tabunganku untuk membeli kacamata yang modelnya sama sebelum mama dan papa pulang dari kantor. Tenang aja, kakak ga akan kasih tau ke mereka apa yang terjadi padamu barusan."


-----


Keesokan harinya Gordon dan beberapa temannya yang ikut serta dalam pengeroyokan Stephen kemarin dipanggil ke ruangan kepala sekolah dan mereka mendapat kabar bahwa diri mereka harus di skors selama satu minggu setelah Zach datang ke sekolah dan melaporkan kejadian yang menimpa adiknya tersebut.

Saat keluar dari kantor kepala sekolah, Gordon sangat geram dan merasa dilecehkan. Apalagi setelah berita bahwa dirinya diskors telah tersebar luas ke seluruh area sekolah. Seakan-akan setiap orang yang dia lewati sedang berbisik-bisik dan membicarakan tentang dia. Kemudian Jane datang menghampirinya dan berkata, "Aku dengar berita kalau kamu diskors karena menghajar teman sebangkuku? Kita putus."

Melihat Jane yang mengatakan putus padanya dan langsung pergi begitu saja membuat Gordon sangat marah dan kali ini kemarahannya harus dia luapkan. Dia langsung mengajak teman-temannya yang diskors tersebut untuk keluar dari gedung sekolah dan merencanakan sesuatu yang akan membuat Stephen menyesal seumur hidupnya.

-----

Semenjak kejadian yang menimpanya kemarin, Zach akhirnya memutuskan akan terus menjemput Stephen sampai dia merasa adiknya tersebut sudah aman untuk pulang sendiri. Tetapi hari ini Zach terlambat pulang karena ada les tambahan di sekolah yang dimajukan harinya sehingga dia tidak bisa menjemput adiknya tersebut tepat waktu. Tetapi Zach tetap teguh pada pendiriannya dan mengirim pesan pada Stephen untuk menunggunya di pos satpam hingga dia datang.

Setelah les tambahan, Zach langsung berlari dengan cepat menuju halte bus. Dalam bayangannya, Stephen saat ini sedang kesal karena Zach telat menjemputnya. Sampai-sampai pesan yang dikirim oleh Zach tadi tidak dibalas olehnya.

Waktu terasa sangat cepat. Tidak terasa bus yang ditumpangi oleh Zach telah sampai di depan sekolah adiknya tersebut. Dia langsung berlari menuju sekolah tetapi gerbangnya telah tertutup. Lalu ada seorang satpam yang keluar dan berkata, "Ada keperluan apa? Sudah tidak ada orang di dalam."

"Aku mencari adikku, namanya Stephen. Stephen Emmanuel." Kata Zach menjawab pertanyaan satpam tersebut. Lalu satpam tersebut berkata, "Oh, Stephen. Dia sudah pergi sekitar 1 jam yang lalu bersama teman-temannya. Kalau ga salah mereka pergi ke arah timur. Ada ketua tim basket juga yang pergi sama dia barusan, kebetulan saya kenal."

Zach yang baru saja mendengar jawaban dari satpam tersebut langsung berlari sambil menelpon Stephen memastikan tidak ada yang terjadi pada adiknya tersebut. Lalu dia melihat sekelompok anak sekolah yang seragamnya sama dengan seragam adiknya sedang memanjat pagar lalu berlari menyebrang jalan. Dia juga melihat Gordon yang sudah melompat dari pagar dan berlari jauh.

Zach langsung menghampiri kumpulan anak tersebut dan menarik salah satu orang yang baru saja turun dari pagar. "Dimana Stephen?!" Tanya Zach dengan menarik kedua kerah baju seragam salah seorang komplotan Gordon yang berhasil ditariknya. "Panjat pagar ini lalu pergi ke kolam yang sudah tidak terpakai di dalam dan kau akan menemukannya. Aku berani sumpah itu bukan salahku!" kata lawan bicara Zach yang terlihat sangat ketakutan dan gemetaran.

Zach langsung melepaskannya dan anak tersebut langsung lari terbirit-birit. Setelah itu Zach langsung memanjat pagar tersebut dan masuk ke dalam area tersebut. Di balik pagar tersebut ternyata terdapat bangunan yang sudah tidak terpakai. Zach masuk ke dalam bangunan tersebut dan melihat ada kolam yang sangat luas di dalamnya. Tetapi kolam tersebut sudah berubah warna menjadi sangat keruh dan terdapat banyak lumut.

Zach melihat sekitarnya dan terasa kakinya menginjak sesuatu yang menyebabkan benda tersebut patah. Dia melihat ke bawah dan ternyata dia telah menginjak kacamata yang sama persis dengan kepunyaan Stephen. Matanya langsung melebar setelah melihat ada seseorang dengan seragam yang sama seperti milik adiknya mengapung di tengah-tengah kolam tersebut.

Zach langsung membanting tasnya dan menceburkan dirinya masuk ke dalam kolam lalu berenang mendapati orang tersebut tidak peduli seragamnya akan basah kuyup. Saat dia mendapati orang tersebut, ternyata orang yang mengapung tersebut adalah adiknya sendiri. Zach langsung menangis di kolam setelah melihat wajah adiknya.

"NO!" kata Zach sambil menepuk-nepukkan tangannya pada pipi sang adik. Setelah itu dia langsung membawa tubuh adiknya itu keluar dari kolam dan menekan-nekan dadanya berharap adiknya tersebut langsung bangun seketika. Namun, adiknya tersebut tidak memberikan respon apa-apa.

Zach hanya bisa menangis sekencang-kencangnya karena dia sadar bahwa adiknya tersebut sudah meninggal.

-----

Sama seperti peristiwa yang menimpa adiknya tiga tahun yang lalu, sekarang Zach mendapati Kurt meninggal di hadapannya. Kenangan-kenangan buruk yang dia alami tiga tahun lalu itu secara tidak disengaja muncul di pikirannya. Zach hanya bisa menangis tersedu-sedu di tanah setelah dirangkul oleh Emma dan Esther keluar sambil melihat jenazah Kurt yang sudah digotong oleh tim paramedis keluar dari lapangan indoor sekolahnya. Emily ikut duduk di tanah dan memeluk Zach dari belakang untuk menenangkan temannya tersebut.

Selama ini teman-temannya tidak tahu kalau ternyata Zach mempunyai hati yang sangat baik. Yang ada di otak mereka selama ini, Zach adalah orang yang cuek dan keras kepala. Mereka akhirnya sadar bahwa ternyata mereka sama sekali belum mengenal satu sama lain.

Masih banyak teka-teki yang harus mereka selesaikan dan Emma bahkan masih penasaran mengenai apa yang ingin dibicarakan oleh Kurt saat itu. Setelah itu muncul banyak pertanyaan dalam benak Emma.

Jika Edward menjadi terdakwa atas tuduhan pelaku peristiwa di Villa pada malam itu dan sekarang dia berada di penjara sampai hakim memutuskannya bersalah. Lantas siapa yang membunuh Kurt hari ini?

Semuanya masih menjadi misteri dalam Kasus The Kleighton Nine.

THE KLEIGHTON NINE CASEWhere stories live. Discover now