Episode 1 - Tugas Baru

84 4 0
                                    

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil dengan merk BMW yang dinaiki oleh Pascal dan Alodia telah melanggar batas kecepatan. Pascal sengaja mengetes kemampuan mobil yang belum lama dibelinya. Pascal adalah seorang pebisnis di sebuah perusahaan yang gemar mengoleksi mobil mewah. Saat ini, dia dekat dengan seorang wanita bernama Alodia yang juga bekerja di perusahaannya.

"Akselerasi mobil ini sangat bagus," kata Pascal. "Bagaimana menurutmu, Alodia?"

Alodia yang duduk di depan, di samping Pascal, membuka kacamatanya. "Fantastis ...."

Pascal melaju melewati pos polisi. Entah lalai atau tidak, dia masih memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Seorang polisi yang sedang berjaga di sana melihat kejadian ini. Rio—seorang polisi lalu lintas—yang sedang bertugas, bersiap mengejar dengan mobil Audi.

Rio menghidupkan mesin mobilnya. "Siapa dia? Beraninya memacu mobil dengan kecepatan tinggi di tempat seperti ini."

Alodia melihat di kaca spion mobil. Dia terkejut. "Aduh ... gawat!"

"Ada apa?" tanya Pascal penasaran.

"Lihatlah,"–Alodia menengok ke belakang–"kita diikuti seorang polisi."

"Benarkah?" Pascal melirik ke spion, masih fokus mengemudikan mobil.

Mobil yang dikendarai Rio mendekati mobil Pascal. Dia berteriak melalui pengeras suara yang terpasang di mobilnya. "Berhenti, kau telah melanggar batas kecepatan!"

Pascal seakan tak menghiraukan perkataan Rio. Dia pun terus memacu mobilnya menjauh. "Sial—"

"Sayang, sebaiknya kita ikuti perintahnya." Alodia menyadari jika kekasihnya tersebut telah berbuat kesalahan.

"Tapi ...." Pascal mempertimbangkan ucapan dari Alodia, meski dirinya sebenarnya tidak suka diperintah.

"Tapi apa?" Alodia membentak. "Cepatlah!"

Pascal membelokkan mobilnya ke pinggir jalan. Kaca mobil dibuka. "Iya ... iya ...."

Rio turun dari mobil. Dia membawa sebuah kertas tilang. "Selamat siang ... bisa saya lihat surat-surat kendaraan Anda?"

Pascal membuka pintu mobil. "Ini,"–dia menunjukkan surat-surat kendaraan miliknya–"silakan dilihat, Pak!"

"Pascal Wehrlein,"–Rio membaca identitas yang dimiliki oleh Pascal–"kenapa kau melaju melebihi batas kecepatan yang sudah ditetapkan?"

Pascal menjawab, "Aku hanya mengetes performa mobil sport ini."

Rio menghela napas, mencoba memaafkan perbuatan buruk yang dilakukan Pascal. "Huh,"–dia mengembalikan surat-surat kendaraan milik Pascal–"hari ini, aku hanya memberi peringatan saja. Tapi ... jika kau mengulangi perbuatan seperti ini lagi, maka aku tidak segan akan menilang mobilmu!"

Pascal memprotes, menunjukkan senyum jahat. "Kau mengancamku?"

"Aku hanya memberi peringatan saja,"–Rio menepuk pundak Pascal–"berkendaralah dengan hati-hati!"

Seketika itu, Pascal dan Alodia langsung pergi meninggalkan Rio. Meski hanya mendapat peringatan saja, namun Pascal masih menyimpan dendam pribadi terhadap Rio.

Rio masuk ke dalam mobil. Dia akan kembali ke kantor polisi dengan diiringi alunan lagu milik Jeniffer Lopez yang diputar melalui mobilnya. "Orang seperti dia akan selalu bertindak ceroboh. Aku akan selalu mengawasinya."

~o0o~

Kantor Polisi.

Rio berjalan masuk menuju ruang kerjanya. Dia duduk menghadap ke komputer. Akhir-akhir ini perasaannya sedang sedih melihat kelakuan para pengendara mobil dan motor yang dirasa sangat merugikan orang lain. "Benar-benar memprihatinkan. Peraturan saat ini harus direvisi."

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang