2. First Meet! First Love?

6K 541 30
                                    

Suara halus nan merdu segera memenuhi gendang telinga yeoja cantik itu, yang langsung mengubur dirinya kedalam selimut tebal nan hangatnya. Sebenarnya ia tahu kalau hari sudah menghangat dan itu tandanya ia juga harus bangun untuk bersiap pergi ke sekolah.

"Min Yoongi, bangun sayang. Ini sudah siang.." sang ibu masih berusaha menggoncangkan tubuh mungil sang Putri yang masih Setia berkelana dia alam mimpinya. "Yoongi-ya~~"

"Ahh, nanti eomma. Lima menit lagi~ aku masih mengantuk." Sang Putri hanya menggerakkan sedikit tubuhnya dan kembali membenarkan letak selimut agar bisa memberikan kehangatan pada tubuhnya.

"Hari ini hari pertamamu disekolah, Yoongi. Apa kau mau terlambat di hari pertamamu? Dan eomma rasa jam weker di mejamu itu tidaklah rusak karena sekarang jam itu sudah menunjukkan pukul 06.45."

"Sebentar lagi eom- yeee?!!!" Yoongi segera menegakkan tubuhnya saat ia sadar kalimat terakhir yang diucapkan ibunya itu. "Apa eomma bilang?!"

"Sudah cepatlah mandi, kita bisa cari alasan jika kau terlambat nanti. Eomma siapkan sarapan dulu untukmu." sang ibu mengacak surai hitam sebahu milik Putri tunggalnya itu dan segera beranjak untuk menyiapkan sarapan.

"Aish! Kenapa aku bisa lupa kalau hari ini aku pindah sekolah? Akkhhh!!!"

Gadis cantik itu frustasi sambil menendang-nendangkan kakinya di atas kasur. Hancur sudah kesan pertamanya di sekolah baru.

Akhirnya tanpa pikir panjang, ia segera bangkit berniat membersihkan badannya.
 
 
^^^

 
Disinilah Yoongi sekarang, Bighit Performing Art School. Ia bahkan masih terpaku memandangi gerbang sekolah yang terbilang sekolah elit itu.

"Kau tidak mau turun, sayang?" panggil sang ibu lirih dan seketika menyadarkan lamunannya.

"Eh, iya eomma.." Yoongi segera melepaskan Savebelt-nya kemudian berlari-lari kecil hingga ia bisa berdiri di samping eommanya. "Aku gugup, eomma.."

"Itu biasa, putriku. Hari pertama memang selalu mendebarkan."

"Ah eomma, kenapa jantungku berdegup kencang sekali? Ada apa ini?" kata Yoongi sambil memegangi dadanya.

Sang ibu hanya terkikik melihat tingkah Putrinya itu. "Tenangkan dirimu, sayang. Bukankah kau sendiri yang meminta eomma untuk memindahkanmu kesini? Jadi jalani saja dengan santai dan gembira."

Yoongi terdiam, memang benar kalau dia yang meminta sang ibu untuk memindahkannya ke sekolah elit ini bermodalkan kemampuan bermain pianonya yang mengagumkan. Yoongi hanya ingin bisa meraih beasiswa jika ia pindah ke sekolah ini jadi dia tidak perlu repot-repot memberatkan ibunya yang harus membiayai pendidikan lanjutannya nanti. Karena ibunya hanyalah single parent yang membesarkannya sendirian.

"Ne, aku akan berusaha jadi siswa yang baik di sekolah ini. Eomma tenang saja, aku pasti akan membanggakan eomma."

"Jjaranda uri dal.." Sang ibu mengelus rambut putrinya dengan penuh Kasih sayang. "Kajja kita masuk."

Mereka berdua akhirnya melangkahkan kaki memasuki salah satu sekolah seni elit di Seoul itu. Yoongi tak habis-habisnya mengagumi keindahan sekolah ini. Bangunannya yang tertata rapi, ruang-ruang kelas yang berjejer, tak lupa fasilitas-fasilitas yang cukup memadai untuk para siswanya. Mungkin dirinya akan betah sekah disini nantinya.

Setelah mereka bertanya pada resepsionis, mereka segera berjalan menuju kantor guru untuk menemui wali kelas dari kelas yang akan Yoongi tempati.

"Nah ini dia, ayo masuk sayang.." Sang ibu segera menarik tangan kecil putrinya untuk masuk ke dalam kantor itu.

Adore U ㅡMy ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora