chapter one!

2.7K 330 71
                                    


"Ayah!."teriak seorang anak kecil berusia sepuluh tahun berlari kecil kearah sang Ayah yang sedang duduk disofa santai diruang keluarga. " ayah, aku mendapatkan rangking satu di sekolah!." Ucap anak kecil tersebut sambil melihatkan hasil rapotnya. Mata polosnya berbinar menatap sang ayah. Wajah bahagianya menunggu sanga ayah untuk merespon. Namun apa yang ia dapatkan dari sang ayah?

Ayahnya hanya diam tanpa menghiraukan anak kecil itu. Merasa tidak di anggap, binaran dan raut bahagia itu menjadi redup tiba-tiba. Matanya berkaca-kaca kesedihan menghantam dirinya, di kala sang Ayah lebih memperdulikan sang Noona.

"Ayah! Naeyeon mendapatkan juara dua!" Naeyeon gadis berusia dua belas tahun berujar tak kalah semangat dari adiknya Kim Taehyung yang tadi mendapatkan rangking pertama.

Kim Taehyung mengepalkan tangannya di saat sang Ayah tersenyum pada sanga Noona. Dan hatinya seperti tergores sesuatu. Mendengar perbincangan antara sang Noona dan ayahnya.

"Benarkah? Wah...anak ayah sangat pintar. Kau ingin apa sebagai hadiahnya?"

"Bagaiman jika kita pergi berlibur? Lalu membeli mainan sebanyak mungkin! Aku ingin bermain bersama teman-temanku nanti"

Noonanya akan mendapatkan mainan? Noonanya akan berlibur? Hanya karena Noonanya medapatkan peringkat kedua? Sementara dirinya yang berusaha mati-matian untuk menjadi peringkat ke satu hanya mendpatakan sebuah tatapan sinis. Taehyung akui ia tidak ingin semua hadiah yang ayahnya berikan kepad noonanya. Taehyung tidak ingin. Tapi. Satu, Taehyung kecil hanya ingin mendapatkan ucapan selamat dan pelukan hangat dari sang ayah. Hanya itu tidak lebih.

Kenapa aku harus ada jika aku tak diinginkan

Taehyung merasa tak di anggap. Airmatanya jatuh tiba-tiba. Kaki kecilnya perlahan mundur. Badannya berbalik kemudian pergi meninggalkan Noona dan ayahnya yang sedang berpelukan.

Tubuh Taehyung merosot setelah dirinya sampai di dalam kamar miliknya. Air matanya jatuh berlomba-lomba melewati pipi mulus Taehyung. Anak itu menangis. Hatinya menjerit pilu

Sejak kecil dirinya selalu di perlakukan seperti itu. Sejak kecil dirinya selalu berusaha menjadi anak baik agar ayahnya tidak marah. Sejak kecil Taehyung tidak pernah menginginkan hadiah seperti noonanya. Sejak kecil Taehyung selalu mengalah dari noonanya. Sejak kecil Taehyung selalu menurut.

Kim Taehyung selalu menjadi anak yang baik.

Tapi ayahnya tidak pernah memandangnya dengan kasih sayang dalam semenit pun. Yang ada hanya sebuah tatapan tajam dan kalimat -kalimat yang tidak ingin ia dengar.

"Taeyeon Bibi...hiks...aku merindukannmu, aku ingin bersamamu." Selalu nama itu yang Taehyung sebut. Taeyeon bibi: seorang wanita paruh baya yang mengsauhnya dengan penuh kasih sayang sejak ia berunur enam bulan. wanita itu yang memberinya cinta dengan tulus dan wanita itu yang selalu menghiburnya ketika ia bersedih. Wanita itu orang yang pertama mengucapkan ' selamat' ketika dirinya ulang tahun, mendapatkan piala dan ketika pagi dan malam sebelum tidur. Hanya wanita itu yang akan mendatangi murid yang membullynya. Hanya wanita itu yang Taehyung punya.

Namun. Sepertinya tuhan menyangi wanita itu. Wanita itu meninggalkannya di saat umurnya menginjak enam tahun.

Kim Taeyeon meninggal karena kanker yang di deritanya

Dan semua orang menyalahkannya atas kematian wanita itu.

Kim Taehyung sendirian.

"Hiks....hiks....Taeyeon bibi apa yang harus Tae lakukan..hiks..." ujarnya anak itu begitu memilukan. Kepalanya mendongkak menatap langit-langit. "Aku ingin berhenti..."

INNOCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang