8. Stay with me

319 31 0
                                    

Sinar mentari yang cukup hangat berhasil menembus kaca jendela kamar Sung jae. Ia pun membuka kelopak matanya perlahan. Segera ia membersihkan tubuhnya dan membalut tubuh itu dengan celana jeans, sebuah kaos dan tak lupa coat hitam panjang.

Sung jae menghampiri orang tuanya yang tengah menunggunya di meja makan. Seutas senyuman terpancar dari bibirnya.

"Omma Appa kapan sampai?"

"Tadi malam jam 12. Kamunya udah tidur. Omma nggak enak bangunin" jawab Mrs. Yook lembut.

"Kerjaan di Busan udah selesai?" tanya Sung jae lagi.

"Belum. Nanti Appa sama Omma balik ke Busan lagi setelah nganterin kamu" jelas Mr. Yook.

Sung jae menatap kedua orang tuanya penuh rindu. Omma dan Appa nya sangat sibuk dengan bisnis mereka dan menghampiri pria tampan itu sebulan sekali. Dan sekarang. Moment pertemuan keluarga itu akan menjadi moment perpisahan yang menyedihkan.

"Udah. Cepat makan sarapanmu" ucap Omma nya sembari menatap makanan yang belum Sung jae sentuh sedikitpun.

***

Selesai makan. Sung jae bergegas merapikan barang-barangnya. Bukan kedalam tas untuk kuliah. Ia justru menata barang-barangnya kedalam koper yang cukup besar. Baju, buku, topi, jam dan tak lupa kalung kenangannya.

Setelah semua selesai. Pria itu bergegas menuju basement bersama kedua orang tuanya.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama. Mereka pun tiba di bandara Incheon. Mrs. Yook menatap anak lelakinya penuh kasih sayang. "Jaga dirimu baik-baik. Dan jangan menyusahkan Noona mu" sarannya kepada Sung jae yang dibalas pria itu dengan pelukan hangat. Pria itu sangat lemah bila melihat Ommanya menampakkan butiran air mata.

"Omma uljima. Kita akan sering bertemu nanti" bisiknya lembut tepat di telinga wanita paruh baya itu.

Sung jae melonggarkan pelukannya dan beralih menatap Appa nya yang berdiri tegak.

"Ini passort, visa, tiket dan dokumen lainnya. Jaga dirimu baik-baik. Appa tak akan menolongmu bila kau membuat kekacauan di Jepang" ucap Mr. Yook sembari menjulurkan sebuah map coklat pada Sung jae.

Sung jae memeluk Appa nya erat.
"Tenanglah appa. Anakmu ini sudah dewasa. Mungkin hanya akan ada beberapa kekonyolah di Jepang"

Mr. Yook memukul punggung putranya pelan. Ia tak bisa percaya putranya sudah dewasa. Dimatanya, Sung jae hanyalah anak laki-laki yang nakal.

Moment haru itupun berakhir karena Sung jae bergegas masuk lebih dalam di bandara dan bersiap untuk check in.

***

Nam joo begitu gelisah ketika mendapati Sung jae tak menghadiri kelasnya. Gadis itu terus saja mondar-mandir sembari berusaha menghubungi nomor Sung jae. Tak aktif. Begitulah kenyataannya. Ia tak bisa menghubungi sahabatnya sekalipun.

Tubuh gadis itu melemas mengingat pesan Sung jae malam tadi. Fikirannya mulai melayang kemana-mana. Ia begitu takut tentang kalimat Sung jae "aku akan pergi". Bagaimana bila ia bunuh diri. batinnya. Segera ia hapus dugaan buruk itu. Tidak. Ia bukan pria seperti itu. Batinnya kembali berujar.

***

Nam joo menatap seorang gadis yang sedang duduk di taman bersama kekasihnya. Ia menghampiri gadis itu sejenak setelah menghela nafas panjang.

"Eum Kim min hye?"

"Ne?" ucap Min hye yang terkejut dengan kehadiran seseorang yang tak dikenalnya.

"Aku Kim Nam Joo. Bolehkah aku berbicara denganmu? sebentar saja"

"Ah arasseo. Ada apa?"

Nam joo memandang Min hye dan Min hyuk bergantian.

"Ah ini pasti obrolan wanita. Baiklah aku pergi" ucap Min hyuk yang mengerti dengan maksud pandangan Nam joo. Segera Min hyuk pergi setelah pamit dengan kekasihnya.

Setelah kepergian Min hyuk. Nam joo memposisikan tubuhnya di bangku itu. Ia menatap Min hye lurus sembari berujar.

"Kim Min hye. Apa kau tahu Yook Sung jae?"

"Pria tampan itu? aku tak mengenalnya"

"Kau mengenalnya. Dulu. Jadi kumohon dengarkan ucapanku sebentar" pinta Nam joo sembari menatap Min hye tulus.

Flashback
Nam joo menghubungi sebuah nomor ketika ia memikirkan kemungkinan Sung jae bunuh diri. Sung jae ommanim itulah nama sebuah kontak yang ia cari.

"Tante"

"Iya Nam joo yya?"

"Sung jae... aku tak tahu dimana dia" ucapnya mulai terisak.

"Apa maksudmu? jadi kau tak tahu bila Sung jae akan pergi ke Jepang?"

"Ke Jepang? untuk apa tante? Sung jae tak memberitahuku"

"Dia memutuskan untuk tinggal bersama noonanya nam joo yya. Penerbangannya 1 jam lagi"

"Ne tante. Kamsahamnida"

Flashback off

Nam joo memulai kembali ucapannya setelah mengambil nafas dalam.

"Hanya kau yang bisa mencegah kepergiannya Min hye ssi. Lakukan ini untukku. Jebal"

Min hye tak mengerti dan tak tau harus bagaimana. Namun bulir mutiara Nam joo benar-benar melukai hati kecilnya.

"Perjalanan dari sini ke bandara 45 menit Nam joo ssi. Aku rasa sudah tak ada waktu. Maafkan aku"

"Masih ada waktu bila kita bergegas. Aku mohon" pinta Nam joo sekali lagi. Gadis itu menampakkan wajah yang sangat tulus hingga Min hye tak sanggup menolaknya.

Tanpa kata-kata. Kedua gadis bermarga Kim itu segera berlari keluar gerbang Kyunghee University. Menaiki taxi dengan terburu hingga tanpa sadar Min hye meninggalkan tasnya di kursi yang menjadi saksi bisu kepanikan mereka beberapa waktu lalu.

"Ahjusshi ppali. Kita terburu-buru" ucap Nam joo memohon pada supir taxi.

Min hye yang duduk di sebelah Nam joo pun menenangkan gadis berponi itu dan merangkulnya erat.

"Kita pasti bertemu dengannya Nam joo ssi"
Ucapnya menenangkan. Nam joo hanya terus terisak di perjalanan.

***

Sebuah taxi berhenti di depan bandara dan tampak dua gadis cantik sedang berlari ke dalam dengan tergesa. Kedua gadis itu berhenti di tempat check in dan bertanya sesuatu.

"Penerbangan menuju Jepang" Min hye menarik nafasnya dalam kemudian melanjutkan ucapannya "kapan waktu keberangkatannya?"

Petugas mengecek daftar penerbangan dan kedua gadis itu menantikan setiap kata yang akan petugas itu ucapkan dengan cemas.

Tbc
4 Maret 2017

Hai hai
Ada yang kangen min hye gak nih? aduh gmn ya. Sungjae jd berangkat atau enggak nih. Klo di sinetron pasti gak jadi, entah tiket hilang, telat gara2 di wc atau hatinya tergerak ea wkwk. Wait for next chapter ^^

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment karena itu sangat berharga bagi penulis amatiran ini hhehe

Remember that (COMPLETE)Where stories live. Discover now