yī:xìngfú

Mulai dari awal
                                    

"Yang Mulia," bisik jaejoong tanpa suara. Dirinya terlalu lemah bahkan untuk membuka pita suaranya.

Yunho segera menghampiri Jaejoong. Binar kegembiraan terangkum jelas di matanya. Perlahan yunho mencium dahi Jaejoong penuh kelembutan. "Terimakasih, Permaisuri ku."

Jaejoong memejamkan matanya, meresapi kehangatan yang di berikan Yunho padanya. Seorang pria yang sudah menemani hidupnya selama dua puluh tahun.

"Hamba menghadap Yang Mulia Kaisar." Seorang tabib datang dengan buntalan kecil berwarna merah di tangannya. "Putri anda telah lahir, cantik bagai Dewi kayangan. Semoga Tian² selalu memberkahi kebahagian."

Yunho berdiri menghampiri tabib lalu mengulurkan tangan meminta Si Kecil Mungil yang bahkan sebelum kelahirannya sudah mencuri afeksinya. Perlahan mata bulat nan jernih terbuka untuk pertama kalinya, menatap Yunho sebelum akhirnya menyamankan diri dalam kehangatan.

"Ya Tian, bayi kecil ini begitu mirip denganmu, Permaisuri. Hidung, bibir, bahkan mata ini begitu mirip denganmu. Permaisuri Jae aku tidak tau kau begitu serakah hingga tidak menyisakan tempat untukku." Siapapun yang mendengar kata-kata Yunho pasti akan menyetujui jika Sang Kaisar tengah merajuk.

" Siapapun yang mendengar kata-kata Yunho pasti akan menyetujui jika Sang Kaisar tengah merajuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ampuni hamba yang lancang, Yang Mulia," pinta Jaejoong tidak benar-benar serius. Bibirnya tersenyum lembut.

"Tian, mengabulkan doaku. Aku meminta satu yang mirip sepertimu." Yunho tersenyum, dibawanya tangan mungil itu dan dikecupnya sayang. Perlahan permata coklat menampakkan keindahannya. "Namamu Jung Luhan. Rusa kecil yang akan memberikan kebahagian untuk negeri ini, kau akan menjadi putri kebangganku. Sayang."

"Putra Mahkota datang berkunjung."

Yunho dan Jaejoong saling memandang lalu terkekeh pelan melihat Putra Mahkota Jung Changmin berlari dengan kecepatan kilat.

"Ayahanda, ibunda benarkah adikku sudah lahir? Benarkah? Apakah itu adikku, Ayahanda?" Tanyanya beruntun dalam satu tarikan nafas. Changmin menatap penuh harap pada buntalan merah yang di peluk Yunho.

Jaejoong tersenyum lembut menatap putra pertamanya, pipinya memerah, tetes keringat mengalir dari ujung lancip surai hitamnya, nafasnya tersegal seolah berlari mengintari seluruh istana. Putra Mahkota yang biasanya minim ekspresi terlihat sangat hidup dan Jaejoong tau jika Yunho setuju dengan pemikirannya. Terlihat dengan seringai jahil di bibirnya.

"Berjanjilah dulu, Jung Changmin. Berjanjilah untuk melindungi Jung Jaejoong dan Jung Luhan di atas pundakmu!" suara tegas Yunho berhasil memaku afeksi Changmin.

Bocah berusia lima tahun itu menegapkan tubuhnya. Memandang lurus pada Yunho. Karena dia tau laki-laki di depannya sudah berubah menjadi Kaisar Jung Yunho.

Ya, perjanjian antar laki-laki.

"Hamba, Jung Changmin akan berjanji melindungi Ibunda Jung Jaejoong dan adikku Jung Luhan dengan nyawaku."

The Crown Princess of LuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang