Tamparan pertama

32 0 1
                                    

First kiss

Kalau gak salah saat itu aku masih duduk di bangku SMA, dan baru mengenal yang namanya cinta. Jujur saja aku ini dulunya orang yang gak terbiasa dengan yang namanya wanita, bahkan aku selalu risih jika ada wanita. Tapi kalian jangan berpikir yang aneh-aneh yah tentangku. Aku normal ko, cuma dulu itu aku gak terlalu minat untuk yang namanya pacaran, karna menurut ku pacaran itu sangat membosankan terus gak bebas pula.
Namun saat itu salah seorang temanku yang biasa di panggil acong mengajakku untuk menemaninya di sekolah, katanya sih dia mau ngobrol sebentar dengan cewenya. Mereka pun ngobrol di dalam kelas, sedangkan aku disuruh untuk menunggu di luar. Setelah kupikir-kupikir, mereka berdua ngobrolin apa sih sampai lama begini, sedangkan kondisi saat itu sudah hampir magrib. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengintipnya dari jendela belakang kelas.
Wowww... sumpah aku kaget sekali, ingin teriak tapi takut ketahuan, ternyata mereka sedang asik berciuman dari tadi. Dengan langkah yang amat pelan akupun pergi dari jendela tersebut. Setelah semua selesai kamipun beranjak untuk pulang, namun saat di perjalan aku sempat bertanya pada acong.
"Cong, enak yah lu berdua asik-asikan sedangkan gua jadi kamcong"omelku padanya
"Haha sorry, abis gua kangen banget ama tuh cewe" jawab acong
"Tapi, emang rasa kaya gituan gimana sih ?"
"Euhh makanya lu cari cewe coba, biar lu tau rasanya"
"Eummmm"
Kamipun pulang ke rumah masing-masing. Entah apa yang meracuniku, sampai aku gak bisa tidur cuma karna mikirin omongan yang tadi acong ucapkan. Tapi ada benernya juga sih, kayanya aku harus cari cewe.
Tak lama dari itu, aku berkenalan dengan wanita cantik bernama dina, dia itu adik kelasku saat itu. Karena sering jalan bareng, rasa sayang pun muncul dengan sendiri, hingga pada tanggal 20 juni 2013 aku menembaknya di lapang basket yang ada di sekolahku, semua tak pernah kuduga ternyata dia menerima ku. Hubungan kitapun berlanjut seperti layaknya orang pacaran, namun sampai kita menginjak 1tahun aku belum berani untuk menodainya.
Tapi saat bel istirahat aku ngobrol dengan acong.
"Gimana si dina, udah ngasih cium belum?" Canda acong
"Haha dasar yah lu, gua ga berani kalau masalah itu"
"Yaelah gak jentel banget sih lu jadi cowo" lagi-lagi dia meledekku
"Gua takut dia marah cong, kalo gua yang mulai"
"Nih yah gua kasih tau triknya, lu cium aja dulu, kalo misalkan dia marah? Gapapa, yang penting lu udah nyium, bego".
"Iyah juga sih, nanti lah gua coba trik dari lu" sembari pergi meninggalkanya.
"Semoga berhasil broo" teriak acong.

Saat itu aku sedang eskul di sekolah, dan dina datang untuk menemani ku. Setelah eskul di istirahatkan oleh pelatih ku, dina mengajak ku untuk membeli air mineral di warung depan sekolah, dan aku pun mengiyakannya.
"Nih minum"sambil memberikan air mineral
"Ouh iyah makasih yah sayang"
"Iyah sama-sama"
"Aku pengen ngobrol sebentar boleh?" Ajak ku
"Iyah hayu"
Akupun membawa dina ke kelas yang letaknya lumayan jauh dari anak-anak yang sedang eskul.
"Mau ngobrol apa?"tanya dina
Saat itu aku tak menjawab, aku mulai meletakan air mineral di sampingku. Dengan tangan yang memegang kepala dina, aku mencoba untuk menciumnya, tapi dina melakukan perlawanan seperti ingin menolak. Namun karena tenaga ku yang jauh lebih kuat, akhirnya aku berhasil menciumnya. Tapi ciuman ku berbeda dengan apa yang dilakukan acong, aku hanya sekedar mengecup bibirnya, karena aku takut dina akan marah. Setelah aku berhasil menciumnya, dina menunduk dengan air yang mulai keluar dari matanya, akupun bertanya kepadanya.
"Kamu kenapa din ?"
Tanpa ada kata yang keluar dari mulutnya, dia mulai bangun dan menamparku.preeeetttt
"Kenapa kamu tampar aku"
"Kamu bilang kenapa?, aku gak nyangka kamu tega lakuin ini padaku"
Wahh sumpah saat itu aku panik banget, aku takut kalo dina bakal cerita pada orang tuanya,Bisa mati aku kalo kaya gini.
Dengan rasa takut yang ku rasakan, akupun perlahan mulai memeluknya dan mengucapkan kata-kata yang bisa bikin dia luluh.
"Aku lakuin ini karena aku sayang kamu din"
Dina hanya terdiam. Kulepaskan pelukan itu,
Ku dekatkan lagi wajah ku dengannya, lalu ku cium mesra bibir merah itu sambil berkata.
"I love you din"
Dina diam saja, "pikirku" pasti hatinya sudah luluh dengan kata-kata yang tadi ku ucapkan.
Dengan bibir yang masih menempel, dina pun membalas kata-kata ku.
"I love you too"
Dan sejak kejadian itu aku mulai berani melakukan hal yang biasa acong lakukan pada pacarnya. Namun dina memintaku untuk tidak meninggalkannya , karena semua yang telah dia berikan padaku. Termasuk first kiss itu, dan dia juga meminta ku untuk tidak memberitahu siapapun karena ini bersifat rahasia. Jadi buat pembaca, kalian jangan ceritain cerita ini ke dina yah, nanti kalo dia marah bisa ribet urusannya. Hahaha gak kerasa udah jam 3 subuh, gak nyangka nulis cerita gini aja sampe makan waktu beberapa jam. untuk saat ini segitu saja ceritaku, nanti akan ku lanjutkan lagi, karena masih banyak banget cerita romantis ku dengan dina. Byeee

Tamparan PertamaWhere stories live. Discover now