"Kenapa harus aku? Yang benar saja! kau tahu jelas bahwa aku tidak berbakat menjadi pengajar."

"Lalu? Kalau bukan kau siapa lagi? Bangsa Eklessia yang lain pasti tidak akan berani mengajarinya. Lagipula, tidak mungkin aku menyuruh Aiden. Pria tengik ini bahkan sudah menyukai Jira jauh sebelum hari ini datang."

"Mwo?!" ucapku kaget dan segerah menoleh ke arah Aiden yang dibalas pria itu dengan cengiran lebar.

"Akan aku ceritakan nannti padamu. Yang jelas, kau harus segera berlatih bersama Andrew. Bagaimana kalau nanti sore?" Tanya Seohee sambil menatapku dan Andrew bergantian.

"Baiklah, aku bisa. Lalu, bagaimana denganmu nona Aquinas? Kau bisa?"

Aku menoleh menatap Andrew, pria itu sedang menatapku tanpa berkedip, membuatku harus menelan kembali penolakan yang ingin aku ucapkan. "Terserah kalian."

"Baiklah nanti sore kalian sudah harus berlatih. Ngomong-ngomong mulai sekarang, selama kau berada di sini gunakanlah nama baratmu. Kau harus menyembunyikan semua identitas aslimu, mengerti?

"Mworagoyo?? Jadi maksudmu aku harus terbiasa dengan nama Aquinas? Dan memanggilmu dengan nama Aurora, begitu?" desisku tajam memperjelas maksud dari ucapannya.

"Tepat sekali!"

Author POV

"Apa yang sedang kau lakukan? Kita sudah melakukan hal ini berulang-ulang! astaga, anak bangsa Eklessia yang berumur tujuh tahun jauh lebih hebat dibandingkan dengan dirimu!"

Jira mengatupkan bibirnya, berusaha meredakan emosinya yang mulai tersulut. Ia sedang berlatih dengan Andrew di taman belakang sejak matahari masih bersinar hingga sudah tenggelam seperti sekarang, namun ia sama sekali tidak bisa melakukant apa yang diajarkan Andrew.

"Sudah ku katakan kau harus berkonsentrasi dan menyebut kata itu dengan tulus, apakah itu hal yang sangat sulit? Aku sudah lelah mengajarimu sejak tadi!" ucap Andrew lagi, sengaja menyulut emosi Jira.

"Hey! bukankah tadi sudah ku katakan bahwa kita tunda saja latihan hari ini? Aku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi!" pekik Jira geram dan menjatuhkan dirinya di atas tanah, mencabut beberapa helai rumput dan melemparnya dengan kasar. "salahmu tidak mau mendengarkanku, Choi Siwon-ssi! jadi berhentilah memaksaku dan menghinaku terus!"

Andrew berdecak kesal melihat perilaku gadis di depannya. Ya, Seohee memang benar, gadis ini memiliki sifat manja bahkan nyaris kekanak-kanakan.

Bagaimana tidak?

Jira bersikap seperti ini hanya karena ia tidak diperkenankan bertemu dengan kakek dan neneknya sebelum menngetahui cara untuk melakukan pertahanan diri.

Hal itu bukan peraturan yang di buat mereka, melainkan permintaan langsung dari kedua orang tua itu yang merasa begitu khawatir pada keselamatan Jira.

"Baiklah, jika kau ingin menyudahi latihan hari ini. Tapi ingat, besok kita akan melakukan hal ini lagi dengan peraturan yang sama. Jangan berharap karena kau seorang putri Sanctus dan keturunan dari keluarga Constantin, kau akan diperlakukan berbeda dengan bangsa Eklessia yang lainnya."

"Aku sama sekali tidak berpikir seperti itu!"

"Oh yah? Baguslah! berarti kau sudah sangat paham bahwa di sini kau tidak bisa bersikap kekanak-kanakan," ucap Andrew sambil berjalan ke arah Jira, berhenti tepat di depan gadis itu dan menunduk untuk menatapnya. "melihatmu seperti ini, aku jadi berpikir ulang apakah kau sanggup menghadapi bangsa Obscure? Jangankan menghadapi The Dragon, aku sangsi jika kau mampu melawan seorang Hominis."

R.E.C.U.P.E.R.AWhere stories live. Discover now