Kiran anak kelas 11 ips 2 terlihat sedang menatap seseorang dari kejauhan. Gadis itu tersenyum tatkala melihat cowok yang dipandangi nya itu tengah serius membaca sebuah buku, ah lebih tepatnya sebuah novel, sambil bersandar di sebuah pohon. Terlihat sekali cowok itu begitu tidak peduli kepada suara berisik disekitarnya, seolah punya dunianya sendiri.
Tak berapa lama bell berbunyi. Pertanda waktu istirahat telah habis cowok itu menutup buku setelah memberi bookmark pada halaman buku yang dibacanya sebagai tanda. Lalu cowok itu berdiri, matanya yang hitam tajam itu langsung menatap Kiran dingin. Kiran tergagap, ia kira dirinya tidak akan ketahuan oleh cowok itu namun dugaanya salah. Cowok itu terus menerus menatapnya, dengan senyum gugup Kiran langsung saja berlari kecil meninggalkan taman menuju kelasnya yang berada di lantai dua.
Dengan degup jantung yang berdetak tidak karuan, Kiran sampai di kelasnya. Ia langsung saja mengambil air putih di dalam tempat minum milik Ratih teman semejanya. Ratih hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu.
"Kerjaan lo yah dari dulu gak pernah berubah, sampe kapan si lo merhatiin mulu dia?" Ratih berujar sebal. Kiran hanya mengembungkan pipinya.
Dengan napas berat, Kiran mendudukan pantatnya di kursi. Di samping Ratih dengan kedua tangannya Kiran menelungkupkan wajahnya kepada kedua tangannya. Sebenarnya ia tidak tahu kenapa dirinya lebih menyukai memperhatikan cowok itu, ia takut kalau dirinya benar-benar mendekati cowok itu. Kemungkinan besar cowok itu ilfiel terhadapnya, ia tidak mau kalau sampai semua itu terjadi. Lebih baik seperti ini kan? Memperhatikan dari jauh, memperkecil kemungkinan cowok itu mengetahuinya juga. Namun sepertinya sekarang dia harus lebih hati-hati lagi, agar kejadian seperti ini tidak terulang dikemudian hari.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Freezer Boy (Sudah Di Terbitkan)
Teen FictionKirana Alona begitu menyukai Karan Reinal salah satu Most Wanted di sekolahnya. Kiran sapaannya, tak pernah jera akan sikap dingin Karan kepadanya. Cewek itu selalu memperhatikan Karan secara diam-diam, Kiran pikir Karan tidak mengetahui jika diriny...