Jadi sebenarnya~~

70 4 4
                                    

Mereka mengikuti Kevin yang turun ke lantai 1 untuk menemui orang tua Ayra.

"eh Kevin aduh udah besar ya sekarang" seru bahagia Bunda Ayra.

"iya tante hehe" jawab Kevin sambil salam yang diikuti oleh yang lain.

"ini temen-temen Ayra nya ya?" sahut Bunda Ayra ramah.

"iya tante, tapi yang ini calon pacarnya tan hehe" jawab Kevin sambil menarik Fakhri.

"eh tan om" sahut malu Fakhri.

"oh ini yang mau sama Ayra?" ucap Bunda Ayra sambil melihat Fakhri.

"bukan gitu Tan maksudnya" jawab Fakhri yang terpotong oleh Bunda Ayra.

"udah gapapa, ngerti Tante juga pernah muda ko" jawab ramah Bunda Ayra.

Yang mendengar itu semua hanya merespon tawaan senang.

"Ayra bentar lagi pulang Tan Om, udah dijalan sekarang juga kayanya, kita mau ngasih surprise nya di kamar Ayra, jadi sekarang mau ke kamar Ayra lagi tante" sahut Kevin pada Ayah dan Bunda Ayra.

"iya iya silahkan sembunyi aja" jawab ramah Ayah Ayra.

"maaf tan om bukannya gamau lama-lama sama tante atau om" sahut Fakhri.

"iya gapapa-gapapa fakhri udah ganteng sopan ya" jawab Ayah Ayra.

"yaudah ayo om tan" sahut Nayla.

"iya iya silahkan" jawab Bunda dan Ayah Ayra.

Mereka pun segera berlari ke atas. Tepat Kevin menutup kembali pintu kamar Ayra, terdengar lah suara Ayra.

"Bi tolong buatin Ayra jus" ucap Ayra dengan lesu.

"lesu gitu ra kenapa" tanya Bi Ina yang sedang membuatkan jus.

"masa ga ada yang inget ini hari apa, udah gitu temen-temen pada ga masuk, cogan ga masuk, ga nge chat juga ah sialan kesel" jawab Ayra kesal.

Sontak semua orang disitu mendengar.

"cogan?" ucap bisik Fakhri.

"lu kali ri" jawab bisik Kevin.

Fakhri mulai merasa sedikit lesu karena mendengar perkataan itu.

"emang siapa cogan itu?" tanya Bi Ina.

"dia itu anak basket, kelas 12, biasanya nge chat tapi hari ini engga" jawab Ayra yang masih sangat lesu duduk di sofa.

"siapa namanya" tanya Bi Ina.

"tapi jangan bilang Bunda Ayah, Ayra malu" jawab Ayra.

"iya gabakal" jawab Bi Ina yang mulai tersenyum-senyum membelakangi Ayra.

"Fakhri" jawab singkat Ayra.

"oh Fakhri" jawab Bi Ina sambil memberi jus.

Otomatis Fakhri merespon dengan sangat senang dan mengeluarkan sebuah karton yang sudah digunting-gunting memanjang dengan benang dan pita yang cantik yang sudah ia simpan dalam tas.

"apa itu Ka?" tanya Natasha.

"Liat aja ntar" jawab Fakhri.

Bi Ina mulai menjalan rencana.

"ra coba cek kamar Bunda Ayah tadi ada kucing Bi Ina takut Ayra suka kucing kan tolong bawa keluar dong" tolong Bi Ina.

"ko kucing bisa masuk sih" jawab Ayra sambil berjalan ke arah kamar Bunda Ayah nya.

Saat Ayra membuka pintu dan melihat ke dalam kamarnya.

"happy sweet seventeen Ayra ku" ucapan kejutan yang di ucap Ayah Bundanya bersamaan dangan membawa kue besar berwarna pink itu.

Ayra hanya merespon dengan tangisan bahagia yang langsung dipeluk orang kedua orang tua nya itu.

"tiup dulu lilinnya" sahut tulus Bunda.

Ayra pun berdoa lalu meniup lilin tersebut.

Mereka pun berbincang-bincang melepas kangen selama 4 bulan berpisah karena kerjaan orang tua nya itu.

"oh iya Ayra ganti baju dulu terus itu tas simpen dulu ke kamar sana" sahut Bunda Ayra.

"iya sana ke kamar dulu" sahut Ayah Ayra.

"yaudah Ayra ke kamar dulu ya Bun Yah hehe" jawab Ayra.

Ayra pun ke lantai 2 untuk ke kamarnya, ia berlari bersemangat sambil menhapus air matanya. Saat Ayra membuka pintu....

"happy birthday Ayra~ happy birthday Ayra, happy birthday happy birthday, happy birthday Ayra~~" mereka pun menyanyikan lagu itu dengan Fakhri yang memegang kue paling depan.

Ayra terdiam haru sejenak dan kembali meneteskan air mata nya karena benar-benar perasaan senang yang tidak bisa diungkapkan.

"tiup lilinnya ra" sahut Nayla.

"ayo tiup-tiup" ucap Tanaya yang diikuti lainnya.

Ayra berdoa sejenak lalu meniup kue tersebut.

"yey Happy Birhtday Ayra!" teriak Nayla sambil memeluknya. Tanaya, Tanasha dan Lisha ikut memeluknya.

"gua mau peluk dong" sahut Zidan.

"berani peluk Ayra awas lu" jawab Fakhri.

"kalem cuk hahaha" ledek Kevin.

Saat Ayra melepas pelukan dari Nayla secara refleks Ayra menghampiri Kevin lalu memeluknya. Sontak melihat itu Zidan mentertawakan Fakhri yang tiba-tiba menampilkan ekspresi lesu nya itu.

"udah ra masih aja lu suka peluk gua" ucap Kevin.

Ayra pun melepas pelukan itu.

"ah makasih semua gila ah gila gw ga nyangka dan ga percaya ini kamar gw jadi gini lucu banget" kagum Ayra yang masih menghapus air matanya.

Semua hanya merespon senyuman bahagia.

Fakhri mengambil karton yang sudah ia siapkan itu dan menghampiri Ayra. Otomatis semua pasang mata disitu hanya tertuju pada Fakhri.

Next? voment hehe

Senior High School Life StoryWhere stories live. Discover now