BAB 5 : Tuyul Gate

13.4K 1.2K 54
                                    

Edisi revisi. Enjoy ya..

"Kuncung!  Kunyil!" teriak Selena kesal sambil mengobrak~abrik barang dalam ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kuncung!  Kunyil!" teriak Selena kesal sambil mengobrak~abrik barang dalam ruang keluarga.

Rambut Selena berantakan, bajunya setengah basah.  Tangannya masih licin karena sabun.  Heran!  Kemana tuyul kembar itu bersembunyi?

Dasar demit, didepan rajanya kedua orok itu begitu manis, lucu dan menggemaskan.  Namun sekarang terlihat sudah sifat aslinya.  Nakalnya ampun~ampun, dah.  Dan jorok.  Sukanya main kotor~kotor, giliran mau dimandiin tuyul kembar itu memberontak dan menghilang!

Tinggallah Selena kebingungan mencari mereka dengan baju dan tubuh setengah basah kuyup.

"Ayolah Sayang, keluar sekarang ya.  Kak Selena gak marah kok," bujuk Selena merayu.

Ia melongok hingga ke bawah sofa.  Tak ada apapun disana.  Saat Selena mengangkat kepalanya, ia menemukan Ian yang menatapnya bingung.

"Cari apa, Ma Cherrie?"

"Kuncung dan Kunyil," jawab Selena polos.

"Kucing lo?  Awas lho, Bibi Hilda tak suka miara hewan."

"Bukan, mereka tuyu.. eh, ponakanku.  Kembar.  Montok.  Lucu."

"Sejak kapan lo punya ponakan, Sel?  Kok gue gak kenal."  Ian makin bingung dibuatnya.

"Saudara jauh Ian, jauh banget.  Bibi Hilda aja gak kenal saking jauhnya.  Tadi kakeknya menitipkan kemari.  Mereka yatim piatu dan kakeknya udah tua banget jadi gak sanggup miara mereka."

Selena tersenyum geli membayangkan kakek tua yang dimaksudkannya itu.  Damon Devilano!  Gak cocok sekali gambaran itu.

"Jadi lo yang miara mereka sekarang?"

Selena mengangguk.

"Bibi Hilda dan Paman Gerry setuju?"

"Aku sudah bicara dengan Bibi Hilda, dia gak masalah.  Malah dia senang ada anak kecil di rumah ini.  Kalau Paman Gerry, ntar biar urusan Bibi Hilda yang kasih tahu."

Ian tahu Bibi Hilda sangat merindukan kehadiran anak dalam rumah tangganya.  Makanya pasti ia langsung ‘ho~oh’ saja saat Selena minta ijin memelihara keponakannya.

Uh, terus terang Ian gak suka anak~anak.  Berisik.  Bikin capek hati.  Tapi mau gimana lagi, dia kan disini juga numpang.

"Kamu lihat ponakanku, Ma cherrie?  Kembar.  Gundul.  Montok."

"Kayaknya gue tadi lihat di halaman ada dua anak lagi main deh.."

Secepat kilat Selena berlari ke halaman dan ia nyaris pingsan melihat pemandangan didepannya! 

Kuncung dan Kunyil ada di dahan pohon yang amat tinggi.  Mereka begitu asiknya mempermainkan dan menyiksa anak burung di dahan itu hingga tak sadar dahan itu mulai patah sedikit demi sedikit!

Brak! 

Dahan itu patah.  Kuncung dan Kunyil meluncur jatuh ke bawah!

"Tuyuuuullll!" teriak Selena histeris.

Ian shock mendengarnya.

Tubuh Kuncung dan Kunyit jatuh ke bawah.  Selena menutup matanya, ia tak sanggup melihat peliharaannya hancur didepan matanya.

Wushhh.. mendadak ada angin berhembus kencang.

Selena membuka matanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
05. When Cupid meet King Of Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang