Pernikahan Bisnis - - > 2

Mulai dari awal
                                    

Ryu menoleh lalu tersenyum menyambut sapaan ceria Ziya. Dengan lembut Ryu mengacak rambut Ziya, sangat menggemaskan melihat gadis kecilnya ini.

Seperti biasa setiap jam istirahat Ziya dan Ryu nongkrong di taman. Ziya menceritakan semua kejadian kemarin kepada Ryu. Betepa kagetnya Ryu dengan semua fakta yang dia dengar.

" Seharusnya gue seneng kak bisa nikah sama Cowok yang gue kagumi tapi... pernikahan ini di dasarkan karena bisnis semata, dan gue ngerasa ini hanya sebuah permainan " ujarnya terdengan frustasi.

Ryu menjadi ikut sedih melihat Ziya, lalu Ryu menyeringai dan mulai memainkan gitarnya.

"satu bahasa jutaan makna cerita

satu kata perkata diawal langkah pertama

ini saatnya kita tentukan langkah baru

bergerak maju berwarna dan berdebu

aku disini dan engkau disana

bersama coba langkahi semua bendera

redam amarah… mari bersuara

bicara bahasa kita dengan banyak cinta... wah gue lupa lanjutannya" ucapnya

Ziya langsung tersenyum geli dan mulai melanjutkan lirik selanjutnya.

"maju bergerak hadapi semuanya

membuka mata lebar “rude boy” haa… lupakan luka

karna untuk terus berada didalam garis

kau tau pasti… jadi orang harus optimis

please, tepislah egois, ku tak perlukan diss…

hanya langkah optimis… realistis?!

menggores tinta dengan sentuhan klasik

membakar jiwa… dengan teknik terbaik!! c’mon!! " Ziya tersenyum lebar dan di balas Ryu sembari terus memainkan gitarnya.

"woy maju tak gentar, membela yang benar

tetap semangat!!

woy pantang menyerah, terus melangkah

tetap semangat!! " lanjut mereka bersamaan.

Satu-satunya tempat mengadu bagi Ziya hanyalah Ryu. Dia tahu bersama Ryu bisa membuatnya tersenyum dan Ziya sangat sayang dengan cowok yang sudah dianggapnya seperti kakak sendiri.

Ziya dan Ryu sedikit heran dengan teriakan gadis-gadis di kelas. Dahi mereka berkerut,tak biasanya kelas mereka ramai seperti ini. Lalu salah satu teman Ziya berlari ke arahnya.

" Ziya loe beruntung banget... selamat yah... "ujarnya di ikuti beberapa murid di kelas yang juga mengucapkan kata selamat. Perasaan Ziya langsung berubah khawatir " mampus, jangan-jangan mereka tahu kalau gue udah nikah " ucap batinnya getir.

Ziya semakin heran dan khawatir sampai Ryu menepuk pundak Ziya. Dan berbisik " Alex ada di sini, tepatnya di samping bangku loe " ucapnya.

Mata Ziya langsung melacak kebenaran ucapan Ryu dan benar saja, Alex berada di samping kursinya sedang sibuk membaca novel sembari mendengarkan musik dari iphone-nya.

" Tuhan apa lagi ini " ujarnya semakin bingung.

Pernikahan BisnisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang