Naughty?

8.2K 833 55
                                    

Tiga jam tiga puluh menit, duduk diam di hadapan Seokjin yang melontarkan kalimat-kalimat yang bahkan tak dipahaminya, Yoongi merasa bokongnya tinggal tulang belulang saja.

Saat Seokjin beranjak dari duduknya, mengakhiri khotbahnya tadi dengan mendorong kursinya sampai menimbulkan bunyi 'buk', Yoongi dengan secepat kilat langsung berdiri guna meregangkan otot-ototnya yang benar-benar terasa kaku.

Ia menegak segelas air putih yang baru saja dituangnya. Lalu kakinya melangkah ke sebuah tempat yang sedari tadi melayang-layang di pikirannya. Yah, apa lagi?

Kamar Jimin.

Saat membuka pintu, yang dilihatnya pertama kali adalah sesosok malaikat manisnya yang sedang berbaring di kasur. Ia memunggungi Yoongi, jadi kemungkinan besar ia tidak menyadari bahwa kekasihnya ini sedang melangkah pelan ke arahnya.

"Hey,"

Jimin menoleh. Di luar dugaan, ia tidak sesenang yang Yoongi pikirkan. Yoongi pikir Jimin akan melonjak gembira saat ia datang. Tapi apa ini? Yoongi malah mendapati Jimin yang sedang merengut sebal, tapi tetap saja terlihat lucu.

"Kenapa, sayang?" Tanyanya sambil mencubit gemas pipi Jimin, membuat pemuda berwajah manis itu memekik samar.

"Seokjin hyung menyebalkan!"

Yoongi diam. Ia menunggu penjelasan dari Jimin.

"Dia, dia... Ughㅡ"

Bagus. Jimin menangis lagi.

"Uuh, astaga. Bayi besarku ini..." Yoongi merengkuh Jimin, mengusap sayang surai selembut sutra miliknya dengan hati-hati. "Jangan menangis, cupcupcup. Ada apa hm? Seokjin hyung kenapa?"

"Ughㅡ D-dia... HUUUWAAAA!!!!"

Tuhan, maafkan Yoongi karena disaat kekasihnya menangis begini ia ingin terbahak. Karena, astaga, Jimin lucu sekali saat menangis begini..

"Hey hey .." Berhasil mengendalikan dirinya agar tidak tertawa, Yoongi melepas peluknya lalu menangkup kedua pipi Jimin. "Kenapa hm?" Ia mengusapnya. "Seokjin hyung memarahimu?"

Dan Jimin mengangguk dengan hidung dan pipinya yang memerah.

"Karena...?"

"Katanya aku nakal, hyung.. Kata Seokjin hyung, Jimin nakal. Apa benar Jimin nakal? Ughhㅡ" dan ia menangis lagi.

Yoongi tak mampu menahan senyumnya. Ia terkekeh lalu mencium kening Jimin, sekilas. "Iya, Jimin nakal."

"H-Ha? Yoongi hyung juga menganggap Jimin... Nakal?"

Yoongi mengangguk singkat.

"Ung, uh, H-HUUㅡ"

satu kecupan mendarat di bibirnya. dan ia berhenti menangis. dalam sekejap. hebat kan?

"Jangan menangis."

satu kecupan lagi, di pipi kanan.

"Jimin memang nakal, kok."

pipi kiri.

"Nakal, karena membuatku jatuh cinta setiap detiknya."

"Oh? Jadi tidak boleh membuat Yoongi hyung jatuh cinta?" Jimin mengerjap polos.

Yoongi tertawa gemas. "Tentu tidak." Satu kecupan mendarat lagi di bibirnya. "Itu nakal yang baik, aku suka."

"Nakal itu baik?"

"Tidak."

"Hah?"

"Sudah, ayo tidur." Yoongi menarik Jimin agar berbaring di atas lengannya. "Aku mencintaimu."

Sebenarnya Jimin mengerti apa yang dikatakan Yoongi tadi. Jimin tau Yoongi berusaha menggombalinya lagi. Dan, Jimin menyukainya, omong-omong.

Dengan senyuman yang tertera di bibir, ia memeluk Yoongi lalu menenggelamkan wajahnya di dada sang kekasih.

Lalu mereka terlelap berdua, untuk yang kedua kalinya dalam hari ini.

. . .

HAPPY 29K VIEWERS AND ALMOST 4K VOTES AAAAAA /emot lopelope/♡♡♡
Ga nyangka bisa sampai sebanyak ini, ga nyangka:")))

Makasih buat semuanya, makasih buat yang ngevote, comment, aku sayang kalian♡
Aduh aku speechless gatau mau ngomong apa aku bahagia:")))) MAKASIH BANYAAAKKK<333

Tetep stay terus ya buat nunggu fanfic yang masih penuh kekurangan ini ya xD Sayang kaliann.

Sekali lagi makasiih!! ♡♡

❛Sweet Story about us❜ ─ yoonmin » ⦗discontinued⦘Where stories live. Discover now