'Jangan lupakan aku Mizu'

'Jangan marah pada ku Mizu'

'Apa kau marah? Hingga meninggalkan ku sendiri disini?'

'Kenapa masih belum pulang?'

'Kapan kau pulang?'

'Waktu ku akan habis'

'Baiklah maafkan aku jika aku salah'

'Aku akan segera pergi, maaf telah mengganggu mu selama ini, semoga kau bahagia di alam ini, aku menyayangi mu Mizu...'

"Apa artinya tulisan ini? Omong kosong apa ini" ucap Davan meremehkan.

Davan mencari tinta di ruangan tersebut.
Sedangkan shiho terus berdoa di luar semoga tidak terjadi apa pada mereka berdua karna firasat buruk itu terus menghantui otak shiho.
Shiho pun tak sanggup melirik ke arah ruangan tersebut karna terlalu seram menurutnya.

Davan berhasil menemukan tinta itu, ia mengoleskan tinta itu dengan jarinya menuliskan sesuatu di jendela tersebut.
Entah fikiran apa yang masuk ke dalam otak Davan.
Ia menuliskan...

'Omong kosong apa ini.'

Saat dia menulis huruf 'i' terakhir dari kata 'ini'.
Tiba tiba angin yang sangat kencang berhembus dari belakangnya.
Tubuh Davan terdorong hingga menabrak jendela besar itu.
Karna kerasnya tabrakan tubuh Davan jendela itu retak pecah.
Sebelum Davan mengindar pecahan jendela itu sudah menancap nancap tubuhnya.
Tancapan itu tepat berada di tangan kanan kirinya dan jantungnya.
Tancapan terakhir menuju perutnya hingga perutnya sobek.

Darahnya keluar dari sobekan sobekan itu.
Tubuhnya sekarang di balut dengan darahnya sendiri.

Shiho yang mendengar kekacauan tersebut memberanikan diri memasuki ruangan tersebut.
Ia sangat tercengang melihat temannya Davan yang sudah tidak bernyawa lagi.

Shiho melihat ke sekitar tembok yang bertulisan '00.21' itu lalu melihat jam tangannya yang pas menunjukan pukul '00.21'.

"Ti...Tidak... AKU TIDAK INGIN MATI..." teriak shiho ketakutan sambil melangkah mundur keluar pintu.

Teriakan itu membuat membuat Mizura dan Delisa terbangun ke dunia nyata, padahal baru 5 menit mereka tertidur.

Shiho melangkah mundur frustasi dan ketakutan setengah mati, tiba tiba ia tersandung meja dan terjatuh tepat di pecahan pecahan jendela besar itu, beberapa detik darah pun keluar sangat banyak dari tubuhnya...

***

Elvan POV.

Aku berjalan santai di lorong-lorong.
Kaki ku terhenti saat melihat ruangan dengan teriakan seorang gadis di sana.

Betapa terkejutnya saat aku melihat di jendela ruangan yang tertutup itu.
Gadis yang berteriak disana adalah Mizura!

Aku membuka pintu ruangan itu tapi pintunya terkunci.
Aku mencari benda untuk membuka pintu itu tapi tidak ada.
Aku terpaksa mendobrak pintunya tapi tetap tidak terbuka.
Hingga akhirnya dengan kekuatan terakhir ku aku mendobrak pintu itu sangat keras hingga akhirnya pintu itu terjatuh bersamaan dengan tubuh ku.

Beberapa detik aku tidak sadar lalu bangkit kembali setelah mendengar jeritan Mizura.
Aku berlari kencang menghampirinya tapi langkah ku seperti di perlambat oleh waktu.

Setelah berapa lama aku bisa sampai padanya.
Aku memeluknya yang sedang meringkuk dan menjerit jerit.

"Ada apa Mizura?" Tanya ku dengan khawatir.

"Kenapa hidup ku tak pernah bahagia?" Tanyanya lalu menatap ku dan menangis.

"Tidak Mizura, kau pasti akan bahagia suatu hari nanti" ucap ku membasuh air matanya di pipi.

"Maafkan aku kak Elvan" katanya tiba tiba meminta maaf.

"Tak ada yang perlu di maafkan kau tidak pernah salah terhadap ku Mizu" ucap ku padanya.

Seketika di sekeliling ku berubah menjadi ruangan kosong dan hampa hanya warna putih yang ada di sana.
Dan hanya aku dan Mizu yang ada di sini saat ini.

"Maksudku, maafkan aku harus meninggalkan mu"ucap Mizura yang seketika tangisan tadi berubah menjadi senyuman yang indah dan tulus.

"Hah kau mau kemana? Jangan tinggalkan aku Mizura" ucap ku mulai bingung dengan semua ini.

"Terima kasih kak Elvan... selamat tinggal..." ucap Mizura lalu perlahan meninggalkan ku.

Mizura menghilang tanpa jejak seiringnya cahaya putih itu lenyap menjadi hitam.

Hy met malem semua😊
Detik-detik ending nih😊

Mau aku pos endingnya atau nga nih?😄

Di tunggu comment nya yah^^
Kalo ga ada yang comment aku pos endingnya minggu depan aja ya hehe😄

Happy reading minna san semoga suka ceritanya 😊😊😊

Jangan lupa vote, sekarang mah mimin gk maksa yang ikhlas aja vote nya, kalo gk suka ceritanya gk usah gpp kok. 😊😊😊

00.21(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang