Firasat

1.6K 192 13
                                    

Author POV

Suara suara angin malam terdengar jelas di telinga Devan.
Ia tidak bisa tidur saat itu juga.
Ia keluar melangkah berjalan menelusuri setiap ruangan rumah Mizura.

Shiho yang sedang asik bermain game dan memakan cemilan di ruang keluarga milik Mizura membuat Devan tersentak kaget.

"Sedang apa kau shiho?" Tanya Devan.

"main games" jawab shiho singkat.

"Aku tidak bisa tidur di rumah ini, hawanya sangat dingin" ucap Devan.

"Aku juga" jawab shiho singkat karna sedang berkonsentrasi denagn game nya.

"Oh iya aku tadi berkeliling melihat ruangan ruangan di rumah Mizura kecuali satu ruangan yang cukup luas dengan pintu tertutup rapat, aku fikir itu gudang tapi bagaimana bisa gudang berada di tengah rumah?" Ucap Devan yang sedang berfikir.

"Ah yang benar ada gudang di tengah-tengah rumah?" Tanya shiho dan berhenti bermain game.

"Kau tidak melihat ruang itu sejak tadi? Ruangan itu sangat luas dan besar yang benar saja kau tidak melihat nya" ucap Devan.

"Sejak makan malam bersama tadi aku jadi tidak bisa konsen, dan memikirkan perkataan mereka kapan aku memiliki pasangan" ucap shiho lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

"Apa sempat kita bisa menemukan pasangan kita sebelum kita mati?" Cerocos Davan.

"Iya juga, aku merasa kematian ku sudah dekat" cerocos shiho.

"Eh kita ngomong apaan sih tadi? Kok bisa menyangkut nyangkut kematian segala?" Ucap Davan lalu mengusap mukanya sendiri dengan kasar.

"Aduh aku makin gk connect gini sih" ucap shiho.

"Eh iya soal ruangan tengah itu, bagaimana jika kita pergi ke sana sekarang biar kita tidak penasaran, sebenarnya itu ruangan apa" ucap Davan mengajak shiho.

"Hmm boleh yuuk" ucap shiho dan bangkit dari sofa.

Mereka berdua melangkah dengan ragu mendekati tuangan itu.
Mereka merasa perasaan mereka jadi tidak enak.

"Apa kau yakin ingin masuk ke ruangan ini?" Tanya shiho.

"Aku sangat yakin, kalau kau takut kau tunggu di luar saja aku akan masuk" jawab Davan yang setengah mati penasaran dan membuka pintu itu perlahan.

Treekk...!

Pintu itu terbuka dan Davan segera masuk dengan langkah pelan tapi pasti.
Ruangan itu sangat mirip dengan ruang di rumah hantu yang ia lihat di tv-tv.
Ia melihat di sekelilingnya dengan heran karna setiap jengkal dari lantai, atap, tembok, mau pun jendela itu bertulisan...

00.21

Ia bingung melihat tulisan tersebut.
Davan melangkah perlahan mendekati jendela besar itu yang kira kira ukurannya 2x4 meter.
Ia memfokuskan matanya ke arah tulisan di jendela itu dan membacanya.
T

ulisan itu adalah...

'Kau dimana Mizura?'

'Jangan terlalu lama meninggalkan ku'

'Aku bertahan di dunia ini untuk menyisakan waktu ku bersama mu'

'Kau dimana Mizura aku lelah menunggu'

'Aku akan terus menunggu mu'

'Jangan tinggalkan aku Mizu'

00.21(Ending)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن