Keluarga

27 3 0
                                    

"Family is the best place to come back

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Family is the best place to come back." gumam Cika setelah melihat caption seseorang di ig.

"Untung Tuhan masih jaga kamu, Rak."  sahut ayah kepada Raka.

"Iya, Yah."jawab Raka. "Oh iya Cik, ingetan kamu kuat banget ya. Padahal katanya kamu baru sekali ke sana,  kok bisa dengan mudah menemukan kakak di sana?" tanya Raka kepada Cika. Namun Cika tidak menggubris nya.

"Cika kamu kenapa sih?" tanya Raka sambil menepuk bahu adiknya.

"Apa benar keluarga tempat kembali paling baik?" teriak Cika dengan keras sehingga membuat ayahnya dengan spontan menggerem tangan mobilnya. 

***(Cit..............) Suara rem mobil yang direm mendadak saat sedang melaju cepat.

"Ayah.........." teriak Cika dan Raka bersamaan karena mereka sempat terlontar ke depan. Tapi untunglah saat itu kondisi jalanan sedang sepi dan hanya ada mobil mereka saja yang lewat sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan walapun mereka bertiga sempat terlontar ke depan tapi mereka tetap terjaga oleh sabuk pengaman yang mereka pakai.

"Ayah ada apa? Kenapa ngerem mendadak sih yah? Untung aja di belakang gak ada mobil lain." selidik Cika.

"Itu...." Belum sempat ayahnya menjawab, Raka yang masih sedikit shock tiba-tiba berkata "Kamu yang apa-apaan Cik? Udah tau ini di mobil malah jerit mendadak kan ayah jadinya terkejut dan spontan ngerem"

"Maksud kakak apaan sih? Jerit mendadak?"

"Iya kamu lupa kalo kamu tadi jerit, baru aja tadi di bilang ingetannya kuat sekarang malah jadi pelupa."

"Udah......, cukup. Kalian yang apa-apaan malah berantem di mobil." pingkas ayah "Lihat tuh ada bebek yang mau nyebrang."

"Bebek.....?" jawab Cika dan Raka bersamaan dan spontan melihat kearah depan mobil dengan mata terbelalak. Rupanya memang benar tampak seekor bebek tengah berjalan lambat di depan mobil mereka dengan kaki yang terlihat sedikit pincang.

"Dasar, kalian itu. Gak ada banget peri kebebekannya" sahut ayah.

Mendengar ucapan ayahnya Cika dan Raka pun spontan tertawa "Hahahaha......, Ayah bisa aja." 

Setelah lelah tertawa akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan pulang.

................................................Sesampainya di rumah............................................

"Asalamuallaikum."

"Waalaikumsallam." jawab ibu Cika dan kakak perempuan Cika (Nara).

"Ya Allah sayang....., kamu gak papa kan? Ibu khawatir banget sama kamu nak." tanya ibu kepada Raka sambil memeluknya.

"Iya Kak. Ibu udah kayak gosokkan tau mikirin Kakak" sahut Nara.

"Maafin Raka, ya Bu."

"Udah, udah......, yang penting kamu gak papa. Kan sekarang kamu jadi tau bagaimana kejamnya dunia. Mulai sekarang ibu akan siapin supir pribadi buat antar jemput kamu."

"Loh kok gitu sih, Bu. Raka jadi gak leluasa dong."

"Urusan leluasa itu nanti, kalo kamu udah nikah dan bisa jaga diri kamu sendiri. Pokoknya anak-anak Ibu masih harus tetap di bawah pengawasan Ibu."

"Ih kok Kakak gak mau sih, lagian enak tau Kak kalo kemana-mana itu dianter jemput sama supir dan pake mobil, jadi gak kepanasan deh. Iya gak adik ku yang tersayang Cika" sahut Nara sambil merangkul pundak Cika.

"Aku sih terserah Kakak ku yang cantik ini aja deh." jawab Cika sambil mencubit pipi kakaknya.

"Ih kamu yah udah mulai berani gituin kakak"

"Gituin gimana Kakak...." jawab Cika yang lalu melepas rangkulan kakaknya dan berlari menjauh dari kakaknya. Lalu Nara yang tidak terima atas apa yang adikkya katakan pun berlari mengejar adiknya tersebut.

Akhirnya tawa keluarga Cika pun pecah melihat kelakuan Nara dan Cika. Raka yang tadinya sempat protes dengan tindakan ibunya pun kini sudah melupakan protesnya tersebut.

Singkat tapi penuh arti. Tawanya mereka bagikan charger yang bisa mengisi energi bagi Cika. Walaupun saat ini jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam ada suatu hal yang sedang bergejolak menuntut utuk segera ditemukan jawabbannya. Tapi sungguh Cika belum menyadarinya. Merasakannya? Tentu sudah tapi untuk menggambarkannya, Cika belum bisa. 

************













You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 10, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

QueenWhere stories live. Discover now