18

4.1K 453 32
                                    

"Katanya Yoongi mau dateng telat, ada urusan dia."

Dheg.

Kata-kata Rapmon gatau kenapa tiba-tiba jadi pusat perhatian gue.

"Emang kenapa?"

"Gue gatau"

"Wa..."

"Wa..."

"Yeonhwa!"

Seruan Seokjin ngembaliin gue ke kenyataan.

"Y-ya Jin?"

"Tolong angkatin kentangnya. Nanti kalo kelamaan dikukus ga enak dijadiin mashed potato loh, yeon."

Gue menuruti dan langsung mengangkat sepanci penuh kentang. Gue merhatiin Jin sama yang laen lagi kerepotan. Begonya gue yang sempet bengong.

Ya, emang, sebagai manusia yang masih tau diri, gue nyumbang kentang buat dijadiin mashed potato.

"Langsung di ancurin ya Yeon." instruksi Jin gue ikutin. Jin sendiri lagi bersihin ikan buat dibakar. Katanya sih ikan dari Taeyong banyak banget sisiknya. Scoups sendiri motong-motong buah buat dijadiin salad. Tapi abis ini kita mau bikin BBQ. Soalnya tadi bapaknya Taehyung dengan sangat baik hatinya bawain daging sapi. Maklum, anaknya aja tiap hari ke sekolah bawa Fortuner.

"WOI GOLOKNYA MANASI LAMA BENER NGASAHNYA!" teriak Jin disamping gue, buat kuping gue mendengung.

"SABAR ANJIR GA TAJEM-TAJEM INI!" bales Baekhyun yang lagi ditugasin ngasah golok.

Jin yang kesel akhirnya lari nyamperin Baekhyun.

"WOI ANJIRLAH GIMANA GAK TAJEM-TAJEM LU NGASAHNYA MAKE UJUNG KERAMIK!"

"YA KAN GUE GATAU LO NYURUHNYA MAKE BATU!"

"GUE NYURUHNYA MAKE BATU COBEK GOBLOK!"

"YA GUE GATAU!"

"WEH ANJIR GAUSA TERIAK-TERIAK DIRUMAH GUE!" kali ini Sehun yang teriak.

"Ih brisik bat" dumel Irene yang lagi nyuciin piring sama gelas.

Emang, ortu Sehun sama adeknya Jaemin pergi liburan. Tapi Sehun gamau ikut. Alesannya karena dia kangen kasur.

"GRINSEN IS KAMING BEYBEH!" kali ini yang teriak Jimin. Oke. Kayaknya hari ini bakal banyak banget orang yang teriak. Jimin masuk dengan sekardus greensand. Dia pergi sama Hoseok karena Hoseok sendiri katanyasih mau beli mercon lagi.

"Woi tae bbq grillnya mana?" tanya Jungkook ke Taehyung yang abis beli areng.

"Di mobil gue, bagasinya gak dikunci kok."

"Oke." setelah itu, Jungkook narik Winwin yang baru selesai ngangkatin sofa keluar buat bantu dia ngambil BBQ grill.

Udah jam setengah lapan. Tapi Yoongi belom dateng juga...

"Tenang, pasti Yoongi dateng, kok."

Gue kaget dan nengok ke belakang. Ternyata yang ngomong Jimin. Kenapa dia bisa tau yang gue pikirin?

"Apaansi Jim, sotoy ah." elak gue lalu ngelanjutin menata makanan di piring.

"Muka lo keliatan gelisah banget gitu." katanya sambil tersenyum lalu bantuin gue menata makanan. Segitu gelisahnya tah muka gue?

"WOI! SORI GUE TELAT!"

Dheg!

Suara itu... Yoongi!

"Yoongi! Lama bener lu anjir!" seru Scoups sambil nabok lengan Yoongi dengan tidak berperikemanusiaan.

"Sakit anjing!" seru Yoongi kesel. "Tadi papa gue balik, tapi cuman dua hari. Makanya dia maksa gue buat jalan. Yaudah, gue kan ga mungkin nolak."

Ooo... Itu alesan Yoongi ngaret.

Ups! Mata gue dan mata dia ketemu! Anjir. Gue buru-buru ngalihin pandangan gue.

Dia jalan ke arah gue. Oke. Gue serius, ga geer.

"Yeon." oke. Dia nyapa gue.

"Yeon, gue bantuin Tae dulu ya. Bai.." sial. Jimin ninggalin gue.

Yoongi menghela nafas panjang. Gue masih pura-pura gatau kalo dia ada di hadapan gue sekarang.

"Kak? Yeon? Lo denger gue kan?"

"Hm."

Aish, bego, lo Yeon! Lo kangen kan sama dia? Lo kangenkan sama mukanya? Kenapa lo cuman jawab gitu doang tanpa liat mukanya?! Kenapa otak sama badanlo gak sinkron, Yeon?!

Oke, kemana suara para bocah yang tadi teriak-teriak?

"Kak, gue bantuin ya?"

"Y-ya."

Yoongi ngambil alih salad di tangan gue dan menatanya ke piring didepan gue.

"Kak, bisa geser? Susah nih."

Astajim Yeon bego amat sih lo.

Diem. Setelah gue geser, suasana jadi diem. Kemana teriakan Baekhyun sama rintihan—oke, maksud gue nyanyian—Hoseok? Terkadang hal yang mengganggu itu justru menjadi sangat kita butuhkan.

"Yeonhwa..."

Anjir kokoro doki doki gini dia manggil nama gue dengan lengkap...

"... Gue kangen sama lo."

...

Ha?

...

Apaansi?

...

Kangen?

Siapa yang bilang?

Hoseok?

Scoups?

Rapmon?

Siapa si?

"Kak, lo denger gue?"

"H-ha?" Oke, kayaknya gue harus periksa ke dokter spesialis anti bengong. "Tadi lo bilang apa?"

Dia senyum tipis lalu gelengin kepalanya. "Lupain."

"Gak bisa!" Seru gue cepet. "Tadi lo ngomong apa, cepet!"

Yoongi ketawa. "Lo masih sama, ya. Sifatlu masih suka maksa. Hahaha..."

"Maksud lo?"

"Yah, gue kira lo gak bakal bersikap sama sama gue lagi... Sejak chat kemaren."

Gue terdiam. Yoongi ngebahas chat kemaren, bikin mood gue turun lagi.

"Kak, gue sengaja enggak chat sebulan buat bikin lo kangen hahaha..."

"... Tapi ujung-ujungnya malah gue sendiri yang kangen."

Gue masih diem, dengerin kata-kata dia.

"Gue mau ngetes seberapa sayanglo sama gue... Ya, sebagai sahabat."

"Ya enggak gitu juga caranya kan yoon?" Oke, kemarahan gue mulai meledak disini. Gue kecewa dan emosi sama Yoongi. Tapi di satu sisi gue kangen.

"Iya, gue tau gue salah. Makanya maafin gue."

Gue diem.

"Jangan nangis, yeon."

Oke, kali ini gue sadar kalo gue nangis. Dasar cengeng, payah.

"Maafin gue ya? Gue janji ga bakal ninggalin lo lagi..."

"Hiks.. Janji?"

Yoongi terkekeh. Dia ngapus air mata gue. "Iya gue janji. Nih, gue ada hadiah buat lo! Lo suka beanie, kan?"

Gatau sejak kapan, Yoongi bawa beanie dan makein di kepala gue. Dan entah kenapa, gue jadi mikirin Jimin.

Kok kayak gue sama Jimin kemaren ya? - onwa.

Kayak dejavu ya 😃 - chim.

Relationship Goal : Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang