Friend, Foe or what? ~ Fanfic Oneshot

4.7K 304 2
                                    

Apa kabz??

Selamat Tahun baru ya, semoga ditahun 2017 ini kita semua bisa menjadi orang yang lebih-lebih baik lagi....

selamat natal juga bagi yang merayakan.. hehe.

Ini cerita kebuat karena bosan aja, ga ada maksud apapun pake nama Raquel. SUER! dan maaf ya kalau ceritanya kayak keburu-buru atau aneh. soalnya awalnya cerita berpart aku potong jadi one shot~ hihi..

bye~ selingan ya daripada ceria khayalan Ali Prilly terus. hihihi

~~~~~~~~~~

Nyaman terhadap seseorang,
Adalah salah satu jutaan rasa di dunia,
Yang tak bisa dibeli dengan uang atau digantikan oleh siapapun.

~ Zizi ~

~~~~~~~~~~~

Seorang perempuan menggerutu karena ditinggalkan oleh sahabatnya begitu saja. Ia berjalan di koridor sekolah melewati keramaian lapangan basket yang selalu ramai jika ada pertandingan.

"Vanya mana sih?"

Males banget sih, basket doank sampe serame ini batin perempuan tersebut. "Oi, Pril," panggil seseorang mengangetkan perempuan tersebut. Dia Aprillya Larissa biasa dipanggil Prilly.

"Lo dari mana aja sih?" gerutu Prilly yang mencari sahabatnya tersebut.

"Nonton basket, tuh disitu, ke sana yok bisa lebih dekat sama Farel," ucap Vanya membuat Prilly mendelik. Farel? Jangan membuat harinya rusak karena bertemu lelaki menyebalkan itu.

"Gue ke kantin aja," ucap Prilly langsung melengos pergi. Tanpa menatap depan, Prilly tak sengaja menabrak seseorang.

"Sorry," ucap Prilly refleks.

"Hai, Pril," panggil seseorang yang menabraknya tadi yang ternyata lelaki yang tak ia inginkan.

Prilly terdiam menatap lelaki tersebut. "Rel, buruan ke lapangan udah mau mulai."

Prilly tetap terdiam. Lelaki yang dipanggil Farel tersebut tersenyum pada Prilly mengelus kepala gadis dihadapannya tersebut. "Bye."

Prilly masih terdiam menatap punggung lelaki tersebut. Dia Ali, hanya sahabat-sahabatnya saja yang memanggil Ali sedangkan rata-rata anak sekolah mengenalnya sebagai Farel. Farel Ali Pratama. Sudah hampir beberapa minggu ini, Prilly menjauhi Ali karena menurutnya Ali terlalu jauh untuk digapai. Ia hanya gadis kutu buku yang suka membuat puisi yang tinggal disebelah rumah Ali dan membuat ia menjadi teman Ali sejak kecil.

"Oi, akhirnya lo ngobrol juga sama Farel alias Ali," ucap Vanya merangkul Prilly dari belakang yang membuat Prilly kaget. Vanya sengaja memanggil Ali sebagai Farel untuk menjaga perasaan sahabatnya tersebut. Raut muka Prilly selalu berubah jika dirinya menyebut Ali akhirnya ia mengubah panggilannya menjadi Farel.

"Gue ga ngobrol, ga sengaja nabrak dia tadi," elak Prilly.

"Sama aja intinya," ucap Vanya tak mau kalah.

"Udah ah, gue malas bahasnya, gue ke perpus, lo kalau mau nonton, sana aja, gue malas," ucap Prilly berlalu meninggalkan Vanya lagi. Vanya menggelengkan kepalanya melihat sifat Prilly yang pura-pura tak suka pada Ali tersebut.

***

Prilly keluar dari kelas langsung melesat pulang, ia ditinggalkan begitu saja oleh Vanya. Pasti sahabatnya tersebut sedang mencari target baru untuk ia jadikan pacarnya. Malang nasib lelaki tersebut batin Prilly. Bermain dengan pikirannya sendiri membuat ia tertawa mungkin orang mengira dirinya gila.

Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 1 (END) Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα