Hope 18

4K 174 26
                                    

Sebelum sempat keluar, Layla sempat mengambil buku bersampul putih yang akan dia buka tadinya kedalam tas. Kemudian tidak lupa ia memasukkan sebotol alkohol, ia mempunyai insting akan memakainya nanti. Setelah itu, ia berjalan kearah Leon dan membantu Leon berjalan.

Sesampainya diujung lorong, Leon melepaskan rangkulannya dan malah menggendong Layla.

"Siap-siap ya" terlihat senyuman licik yang muncul.

"Ha? Kenapa?"

Belum sempat dijawab, Layla sudah dibawa terbang oleh Leon.

~*~

"Kita sampai" seorang pemuda perlahan mendarat didepan sebuah villa yang berada jauh di sebuah kota yang indah, ia menurunkan seorang gadis yang sejak tadi digendongnya.

Gadis itu, Layla,mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian melihat sekeliling.

"Ini....dimana?" Tanya Layla bingung.

"Rumah baru kita" jawab pemuda itu santai kemudian mulai melangkah memasuki villa itu. Layla yang awalnya mengedarkan pandangannya ke segala tempat, langsung berlari mengikuti pemuda itu.

Begitu pintu terbuka, terlihat ruangan yang sangat luas tetapi sepi, terlihat debu dimana-mana, jaring laba-laba di sudut-sudut ruangan dan juga perabotan yang tertutupi kain.

"Shion, semua ini harus beres ketika aku bangun" ucap pemuda itu sambil melemparkan jasnya ke arah Shion kemudian merangkul Layla menaiki tangga.

"Nii-chan?"

Pemuda yang dipanggil Nii-chan - Leon - Menoleh kemudian tersenyum ke arah Layla. Ia menatap Layla dengan tatapan Kau ikut aku.

~*~

"O-Onii-chan"

"Hm?" Leon memeluk Layla dengan erat dari belakang kemudian menyandarkan kepalanya ke pundak Layla. Wajah Layla terasa memanas, ia hanya duduk terdiam di pangkuan Leon.

Perlahan, Leon mengeratkan pelukannya pada Layla, seolah tidak ingin kehilangan gadis itu. Layla sendiri menggengam erat lengan Leon yang melingkar pada tubuhnya. Napas Leon terasa berhembus pada kulit lehernya, membuatnya merasa geli. Ia melirik saudara kembarnya yang sudah memejamkan mata, tertidur. Tangannya perlahan ia gerakkan ke arah Leon dan mengelus lembut kepala saudara kembarnya itu.

"Jangan pergi lagi, tetaplah disini, disisiku" gumam Layla pelan.

Mata Leon terbuka perlahan tiba-tiba, membuat Layla kaget yang langsung menarik tangannya menjauh.

"Layla..?" Leon menguap kemudian melepaskan pelukannya pada adiknya perlahan. Ia mengacak rambut Layla.

"Bangun sebentar, aku harus mengurus kepindahan sekolahmu"

Layla langsung bangkit dari pangkuan Leon kemudian menatap saudara kembarnya dengan bingung.

Leon berdiri kemudian berjalan ke arah meja kerja didalam ruangan itu lalu mengeluarkan sebuah folder. Ia membuka folder itu dan melihat-lihat isi kertas-kertas didalamnya. "Beres" gumamnya kemudian melihat Layla sambil tersenyum.

"Ayo, kita ke sekolah"

~*~

"Salam kenal, namaku Layla, mohon bantuannya" ucap Layla datar memperkenalkan dirinya di depan murid-murid di kelas barunya.

Semuanya menatap Layla sejenak kemudian menunduk saat sensei berkata "Layla-san adalah saudara kembar Leon, harap kalian membantunya" kemudian sensei menunjuk salah satu bangku kosong di sudut kelas untuk Layla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang