Episode 3 : Tempat Baru

368 13 0
                                    

Terlihat seorang kepala dipo yang badannya lumayan bongsor pun langsung mendatangi sebuah ketegangan itu...




Kepala Dipo : Hei ada apa ini? Itu masinis baru loh, kok kamu gituin? 

PKD : Punten pak, saya kira ini masinis gadungan.

Kepala : Haduh kamu ini, sudah sana pergi tugas lagi.

PKD : Baik pak.

Iham : Suwun pak, udah diselametin, oiya pak saya mau ketemu kepala dipo sini.

Kepala Dipo : Oiya jelas saya sendiri kepala diponya. Ah! Saya tahu, kamu Iham Fahwa Zhilly kan?

Iham : Iya pak, saya dialokasikan disini sesuai perintah bapak yang bapak sampaikan melalui surat perintah.

Kepala Dipo : Iya bagus, selamat ya kamu nak. Silahkan kamu cari tempat mess baru kamu. Ohiya sudah kenalan dengan Raihan? Dia asli Cirebon loh

Iham : Sudah pak, malah saya dinas bareng tadi

Kepala Dipo : Woah, bagus sekali. Yaudah, saya tinggal dulu ke dalam. Oiya, saya lupa. Ini kunci mess kamu. Jadi peraturannya, kamu selama menjadi masinis dan bekerja di PT. KAI Daop 3 Cirebon, di mess itulah kamu menginap kalau kamu tidak berada di rumah asli kamu. Mengerti?

Iham : Sangat pengerti pak, saya tinggal ke mess ya pak.

Kepala Dipo : Iya iham. Selamat menempati rumah barumu.




Iham pun bersalaman dengan kepala dipo tersebut, usai kepala dipo itu memberi kunci pintu mess kepada Iham, Iham pun langsung menuju ke messnya. Dan ternyata disitu sudah tertulis Iham Fahwa Zhilly, kertas itu boleh dirobek setelah Iham menempati rumah itu. Iham berpikir bahwa 1 mess hanya 1 orang, namun sebenarnya menurut kata kepala dipo, mess ini boleh untuk ditumpangi oleh masinis/asisten/prami/teknisi/sintel/JPJ.





Raihan : Selamat datang ham di mess baru lu, semoga sukses ham!

Iham : Yoi han makasih, gua ke dalam dulu ya.





Raihan pun saat berjalan ke messnya, tiba-tiba Raihan pun bertemu teman lamanya. Shinta Naomi yang merupakan teman sekolah yang beda jurusan dengan Raihan. Naomi seperti gembira melihat Raihan berpakaian masinis.





Naomi : Hai? Masih inget aku?

Raihan : Oiya dong jelas. Omi kan?

Naomi : Hehe iya, nih aku sekarang udah jadi pramugari mas.

Raihan : Wah cakep ya kamu sekarang.

Naomi : Hehe makasih, mess kamu dimana?

Raihan : Emm masih bingung nih, baru aja nyampe. Kamu baru dinas apa?

Naomi : Ya tadi, Cirebon Ekspres?

Raihan : Lah satu kereta kita?

Naomi : Masa sih? Ngibul ah kamu, yang tadi CC 201 92 12 yang dempul kan?

Raihan : Iya mi, eh iya ternyata disini, udah ya mo masuk dulu.





Iham akhirnya sudah memiliki mess sendiri, kini keseharian Iham kadang pasti bolak-balik Jakarta-Cirebon. Kalau tidak dinas Argo Jati, pasti dinas Tegal Bahari ataupun Cirebon Ekspres, Ciremai Ekspres pun tak sering Iham tunggangi, namun jika mendengar Iham harus dinas Ciremai Ekspres, Iham kadang senang sekali dan ada rasa khawatirnya juga karena jalurnya sangat ekstrim.

Sampai pada suatu hari, Naomi dan Raihan mengingat kembali pada masa sekolahnya... Naomi ingin berjanji jika ia bersama Raihan bekerja di PT.KAI ia akan pacaran dan lanjut menikah. Raihan mencintai Naomi sejak lama dari pertama masuk SMK dan kenal pertama kali.

Berbeda dengan Iham, ia sendiri masih memfokus ke profesinya yang masih baru ini. Ia masih sangat bahagia dengan profesinya ini. Karena kereta yang ditungganginya selalu tercepat dan tidak pernah telat, bahkan selalu awal. Gara-gara kecepatan dan konsentrasi, juga ketepatan Iham dalam mengemudikan lokomotif, Iham mulai dikenal oleh beberapa masinis di daop 1, 2 dan 3 rumahnya sendiri, hingga masuk majalah KA dan dikutip oleh majalah REL berkali-kali, namun sayang saat ini, karena ia belum mengenal cara memperindah dirinya agar digaet oleh para wanita, Iham mulai mencoba membeli perlengkapan alat-alat untuk merias dirinya.

Iham berpikir jika menjadi masinis, dan berpacaran dengan pramugari, itu hal wajar, apalagi jika berpacaran dengan orang lain dari pegawai kereta, itupun lebih baik. Mungkin, mengetahui Raihan sudah pacaran pun, Iham bahagia.





Iham : Han, lu pacaran ama Naomi? PJnya lah jangan lupa.

Raihan : Haha, gua traktir Roti'O ae?

Iham : Boleh dah, 5 bungkus :v

Raihan : Siap bro, siap.




Raihan dimata Iham, adalah sahabat, sahabat yang selalu menemani. Walau Raihan memiliki seorang pendamping alias pacar, tidak lupa pastinya dengan sahabatnya sendiri. Iham dan Raihan harapan bagi Kepala Dipo Lokomotif, karena keduanya adalah masinis terbaik selama beberapa bulan terakhir... Ditambah dengan berita Iham yang sering kali dikutip di majalah REL, bahkan isunya sudah masuk berita media karena kehandalannya, bahkan kerap kali Iham sering mendapat teguran karena kadang melanggar batas kecepatan, bahkan pernah diskors 1 bulan karena sering melanggar batas kecepatan. Namun tetaplah Iham masinis terbaik di daop 3 Cirebon.

Predikat masinis terbaiknya itu memanggil keluarga Iham di Jakarta, bapak ibunya datang ke mess Iham untuk pertama kalinya. Iham merasa rindu kepada bapak dan ibunya. Karena ia jarang pulang setelah menjadi masinis. Tak rindu kepada bapak ibunya, Iham lupa dengan janjinya kepada Elisa untuk meminangnya menjadi calon istrinya.

Bapak dan ibunya pun menyarankan ke kepala dipo lokomotif untuk dimutasikan Iham ke Daop 1 Jakarta, rumahnya. Bagaimanapun caranya. Harus pindah. Dan kepala dipo menyerah, Kepala dipo lokomotif membuat surat perintah menjadikan Iham dan Raihan asistensi sebagai predikat masinis baru terbaik. Iham dan Raihan akan pindah menuju Daop 1 sebagai asitensi. Persiapan Iham cukup matang untuk pindah sementara Raihan belum, karena belum terbiasa soal mutasi. Kepala dipo lokomotif sengaja memutasi Raihan untuk menambah pengalaman kerjanya.

RailWars Season 1 : I'm Train EngineerWhere stories live. Discover now