3. not a replacing

11.4K 922 61
                                    

Tiara POV

"Aku ngikutin kamu ka"

Aku melotot kaget.

Pria yang duduk di sampingku kembali terkekeh.

Pria si pelayan di gerai kopi.

"Aku penasaran sama kaka" Katanya lagi.

Jelas perkataannya membuatku bingung. Aku terdiam sebentar. Menatapnya dengan pandangan aneh, lalu berdiri berjalan meninggalkannya.

Cowok aneh, pikirku.

Tanganku ditarik pelan dari belakang.

"Kita perlu bicara dulu" Katanya dengan suara berat dan kembali menuntunku untuk duduk.

Aku bergerak gelisah di kursi yang aku duduki.

Kulihat dirinya menarik nafas panjang.

"Kenalin nama saya Bima, nama kaka siapa?"

Dirinya mengulurkan tangannya ke arahku.

"Tiara" Jawabku pelan menerima uluran tangannya lalu menarik tanganku cepat.

Bima tersenyum.

"Maaf, saya pasti bikin kaka takut ya?"

Aku mengangguk ragu.

Bima terkekeh.

"Saya pikir cinta pada pandangan pertama itu cuma mitos, tapi ternyata benar, karena sekarang saya ngalamin sendiri"

Pria di sampingku ini benar-benar membuatku tertengun mendengar setiap perkataannya. Tidak ada basa-basi. To the point.

Bima melirik dan menatapku.

"Saya ga tau harus bilang apa, dan jujur aja, saya memang kaget ngeliat kamu di sini, apalagi ngedengar penjelasan kamu ngikutin saya" Kataku setelah terdiam cukup lama menimbang apakah perlu aku utarakan pikiranku.

"Dan satu hal yang bisa saya katakan buat kamu Bima, kamu gila, just saying, not offend you" Lanjutku.

Bima kembali terkekeh, hidungnya yang mancung terlihat mengerut di pangkal hidungnya. Senyuman dan binar matanya bisa menularkan orang untuk ikut tersenyum.

Pria yang tampan, tanpa ku sadari banyak wanita-wanita yang staring at him di lobby hotel ini.

"Yep, saya memang gila, baru kali ini saya nekat ngikutin cewe yang saya pun ga tau backgroundnya apa, psycho atau bukan, wanita bersuami atau bukan......"

Plakkkk

Pukulan koran dikepalanya sukses membuatnya terdiam dan menatapku.

Aku mengulum senyumanku.

Sialan, baru kali ini ada orang yang benar-benar to the point dan mampu membuatku hampir tertawa sejak kejadian kemarin.

"Nah senyumnya jangan di tahan gitu ka, saya yakin kaka terlihat makin cantik kalau tersenyum"

Dan gombal.

Aku akhirnya tertawa.

Ok, white flag, sepertinya aku pun meleleh, bukan karena pesonanya, tapi aku merasakan nyaman walaupun belum kenal dengan manusia tampan di sebelahku ini.

"Um, kaka mau kemana?"

Aku menoleh ke arahnya.

"Boleh tau umur kamu berapa Bim?" Tanyaku.

Bibirnya mengerucut dan sebelah matanya terpejam.

"26 kalo ga salah" Jawabnya.

"Serius Bimaaaa"

She Belongs To MeWhere stories live. Discover now