Threat

901 75 4
                                    

Paris, France 2019

"CUT!"

suara teriakan seorang pria dengan jabatan Producer Director berhasil menutup syuting hari ini. Bunyi tepuk tangan terdengar silih berganti saat sosok pria yang di kenal sebagai Marcus ini menyelesaikan kalimat penutup yang cukup mengesankan untuk mengakhiri acara memasaknya. Aroma sedap dari samgyetang yang baru saja masak tercium hampir di seluruh penjuru studio, pria yang kerap di sapa Mark ini menyuruh para staff yang ada di dalam studio untuk mencicipi hasil masakannya setelah syuting selesai.

Mark atau Marcus, seorang selebriti Chef berkebangsaan Korea Selatan ini berhasil mengisi acara memasak di salah satu stasiun tv Prancis. Menu yang ia buat hari ini ialah salah satu masakan dari negara asalnya yaitu Samgyetang berkat hasil voting yang di buka untuk para penggemar dan pecinta makanan. Banyak yang meminta dirinya untuk memasak salah satu hidangan dari negara asalnya, untuk itu Mark memenuhi permintaan tersebut dan memilih menu ayam rebus untuk demo masak hari ini.

"Ini sangat enak!"

"Wow, aku baru tahu makanan Korea se enak ini."

Beberapa komentar dari para staff produksi membuat Mark tersenyum senang mendengarnya. Ia pun ikut menyantap hasil masakannya sendiri dan memakan potongan daging paha ayam di iringi dengan kuah nya yang memiliki cita rasa yang berbeda.

Disaat Mark serta para staff lain sedang menikmati makanan, dua orang pria berjas hitam tiba-tiba masuk ke dalam studio dan membungkuk singkat kearah Mark di depan para staff produksi.

Para staff melirik pria berjas hitam ini dengan raut wajah bingung sembari bertanya-tanya menggunakan bahasa khas mereka, bahkan beberapa diantara mereka sempat berbisik dan mencari tahu siapa pria yang tiba-tiba saja datang lalu membungkuk hormat di depan Mark.

"Tuan Cho sudah menunggu anda Tuan muda."

Para staff semakin di buat bingung setelah mendengar setiap ucapan yang keluar dari pria berjas hitam ini. Mereka semua tidak paham karena bahasa yang di gunakan pria misterius ini tidak bisa di mengerti oleh mereka kecuali Mark sendiri.

Wajah Mark yang sejak tadi tertawa kini berubah datar, ia mencoba untuk menyembunyikan amarahnya serta meletakkan garpu yang ia gunakan untuk makan diatas meja dengan hentakan sedikit keras. Ia beralih menatap para kru dengan senyum manis yang selalu terlihat di kedua sudut bibirnya.

"Silahkan di nikmati, saya harus keluar lebih dulu. Terima kasih atas kerjasama nya," ucap Mark begitu ramah kepada para staff produksi, ia pamit pulang lebih dulu dan semua staff beserta PD acara mengizinkan nya untuk keluar dari studio karena seluruh proses syuting telah selesai.

Usai keluar dari studio, wajah Mark langsung berubah kesal dan marah. Gemeletuk gigi putih Mark terdengar mengerikan saat ini. Namun, dua pria yang berjalan tepat di samping Mark hanya diam dan memasang wajah datar seolah dia memang tidak takut dengan amarah dari tuan mudanya.

Saat sampai di basement parkir, sebuah mobil Mercedez dengan kaca belakangnya terbuka membuat Mark berhenti berjalan. Ia melihat wajah dari sang ayah sedang duduk di kursi belakang mobil mewah tersebut.

"Tuan Cho meminta anda untuk pergi bersamanya."

Salah satu pria berjas hitam ini kembali bersuara yang membuat Mark berdecak kesal. Meskipun begitu, ia menurut dan langsung masuk ke dalam mobil tersebut tepat bersebelahan dengan sosok pria paruh baya dengan wajah yang terlihat begitu tegas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beside YouWhere stories live. Discover now