Not Yet

1.3K 122 1
                                    

Chaerin Pov

Aku duduk dikursi penumpang dan masih setia melihat ke jalan raya.

Canggung rasanya mengingat kejadian tadi.

Ketika Taeyong mengatakan bahwa aku pacarnya.

Serasa dianggap.

Dan sekarang kami dalam perjalanan pulang ke rumahku.

"Hanya kerumah mu? Tidak kemana-mana?"

"Emm... Aku lelah. Jadi aku ingin istirahat."

"Yes, sir."

Aku terkekeh mendengar jawaban Taeyong.

Aku terus melihat kearahnya dan tidak bisa dipungkiri, bahwa aku merindukannya.

Aku merindukan saat tertawa bersamanya.

Aku merindukan saat berkelahi bersamanya.

Aku merindukan saat bercanda bersamanya.

"Aku tampan sekali, ya! Dari tadi melihat ke arahku terus-menerus."

"Bhahahaha... Mirip pokemon. Hahaha..."

Taeyong ternganga mendengar ucapanku.

"Teganya, tapi bisa jadi pacar, ya?! Jangan-jangan suka pokemon."

"Kalo iya, kenapa?"

"Asik aku disukai pacar sendiri. Aku juga suka sama kamu."

Banyak lagi gurauan yang menggelitik lainnya.

Ini adalah salah satu alasan kenapa aku betah bersamanya.

Karena setiap aku bertemu dia, dia selalu bisa membuat ku tertawa dan menangis.

Jauh dalam hatiku aku sangat ingin Taeyong berada disisi ku selamanya. Tanpa mengenal waktu dan usia.

Tapi kenyataannya berbeda. Kami berusaha keras untuk dipisahkan.

Padahal aku yakin bahwa Taeyong tidak ingin hal itu terjadi.

"Sudah sampai. Apa aku harus beristirahat juga?"

Ucapan Taeyong membuat lamunan ku pecah.

"Emm... Cepatlah pulang. Dan aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Hanya sebentar."

"Berhubung kau ingin mengatakan sesuatu, aku akan singgah di rumah mu dulu. Oke?"

"Modus mu terlalu, Yong."

Taeyong lagi-lagi terkekeh. Dengan ringan langkah, ia masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?"

"Aku ingin mengganti baju. Tunggu 5 menit."

Aku naik tangga dirumah dengan santai.

Tapi tanganku ditahan oleh Taeyong. Sehingga tubuhku menghadapnya.

"Wae?"

"Kau ingin ganti baju? Hanya ingin memastikan apa kau tidak terbalik menggunakan baju. Hehehe..."

Refleks aku memukul dadanya.

"Byuntae."

______________________________

Dua cangkir milk shake, ku bawa ke ruang tamu dan menaruhnya dihadapan Taeyong.

"Jadi begini, aku sedikit canggung meminta ini. Aku ingin-"

"Bisakah kita tidak bicara dulu? Aku merindukan mu."

Potong Taeyong dan langsung memeluk lengan ku manja.

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang